Happy New Year blogy....sayangkuhh
Maaf ya baru nemuin kamu, karena aku lagi banyak berpikir, bahkan aku tidak mau menuliskan apapun itu, perasaanku, pikiranku, kesedihanku bahkan hal yang membuat aku bahagia, salah satunya tidur.
Blogy, banyak hal terjadi tahun kemaren, bukan bisa langsung stop di bulan akhir desember, bukan bisa hilang begitu saja, bahkan kenangan-kenangan baik dan buruk masih bisa datang bila kita izinkan hari ini di tahun yang baru.
Kadang aku suka menyalahkan diri sendiri, karena tidak bisa membantu orang lain dengan pola tidurku yang tidak sehat, aku tidak bisa donor darah saat ada kebutuhan, namun itu bisa aku lakukan dengan mengubah pola hidup sehatku.
Baru mau aku jadwalin rajin donor saat bulan baru ini, namun pasiennya sudah tidak ada. Enggak terlalu kenal bahkan hanya mengobrol satu dua kali dengan istrinya/wali pasien, tetapi mengapa rasa berat yang dirasakannya bisa aku rasain juga.
Kehilangan memang mampu membuat kita terdiam seribu bahasa.
Aku masih memikirkan untuk menjadi relawan valiatif, karena aku sempat belajar merawat om aku waktu 2 bulan di rumah sakit, karena kita tidak mampu bayar care giver.
Aku memikirkan apakah aku mau sekolah care giver dan jadi care giver entah relawan ataupun memang bekerja?
Ketika memasuki rsup fatmawati, untuk donor, aku melewati ruangan igd, bahkan aku memundurkan kakiku beberapa langkah, aku takut ternyata.
Melihat ranjang pasien, melihat pasien gawat darurat, melihat orang-orang mengantri di bangku tunggu, melihat dokter-dokter berjalan dengan cepat.
Ahhhh seakan ini kenyataannya bukan sekedar tontonan film.
Sewaktu om aku masuk Rs, dan selesai operasi, keluarga om aku dipanggil untuk melihat keadaannya dan dijelaskan keadaannya seperti apa.
Aku seperti anak tertua yang harus masuk dan mendengar setiap kenyataan-kenyataan dari ucapan dokter.
Ruangan icu ada lebih dari satu pasien dan om aku ada diruangan paling pojok, aku melihat kondisi pasien dengan alat bantu medis yang berbeda-beda, pengen berlari keluar namun tidak bisa mau buru-buru berjalan lebih tidak bisa, kakiku seakan berat untuk dilangkahkan.
Tetapi tahu gak blogy, aku selalu ingin berada diantara mereka yang sedang menunggu ketidakpastian pada orang yang mereka cinta yang sedang berjuang untuk sembuh.
Karena setiap aku sakit, aku selalu sendirian, bahkan orangtuaku dari semua anaknya mungkin aku yang jarang ke rumah sakit untuk berobat.
Takdirku memang harus ke rumah sakit tetapi alhamdulillahnya bukan aku yang sakit.
Kalau aku banyak tidur itu berarti aku sakit, dan kalau aku banyak makan itu tandanya aku sedang sedih.
Memberi kekuatan kepada oranglain membuatku mendapat kekuatan pada diri sendiri.
Aku ingat waktu di rumah sakit ruang icu ketika sedang menunggu om aku, ada seseorang wanita yang tidak jauh umurnya dari aku. Kita saling bercerita karena dia meletakan sandal dengan salah diruang tunggu pasien.
Ahhh, inilah wilayah keluarga pasien lama, bahkan kita punya ibu rt di lantai ruang icu, karena aku pernah dimarahin, aku berusaha membantunya agar tidak salah dan kena marah.
Tapi aku memang selalu begitu, ada disituasi tidak mengenakan dan akhirnya aku jadi dikenal dan akhirnya malah jadi disayang. Makanya jangan benci aku nanti mudah sayang, itu yg aku sampaiakn kepada ibu rt ruang tunggu lantai icu.
Si mbak tadi bercerita, katanya dari pagi dia belum bicara dengan satu orang pun, pada keluarga juga, hanya dokter yang menangani adiknya saja, itupun hanya anggukan hemm saja.
Jam 7 malam dia baru bicara denganku, karena masalah ngeletakin sandal yang salah. Aku sedikit tertawa yang tadinya aku sangat khawatir akan mendengar kabar buruk.
Di datang kemaren, membohongi orangtuanya yang sedang sakit juga, dan tidak akan dan balas apapun yang berasal dari hp nya. Adiknya di operasi hanya dia yang tahu, dan bila adiknya sadar baru dia mau menghubungi keluarganya. Lucunya dia berterima kasih padaku, dan harusnya aku berterima kasih juga padanya.
Rasanya mempunyai teman yang saling mengerti situasi, keadaan tanpa harus menjelaskan apa yang terjadi bukankah dapat memberi kekuatan.
Rasanya ada obat yang tidak hanya berasal dari pil, puyer, bahkan sirup, hanya saling memahami dan berusaha tidak saling meninggalkan dalam situasi tersulit, bukankah itu obat yang semua kita butuhkan.
Banyak hal yang bisa aku tulis selama 8 bulan ini menjadi relawan donor darah, bertemu banyak orang yang dalam keadaan sulitnya masih bisa mengirimi aku kata-kata semangat.
Aku yang terkadang merasa pusing yang bukan siapa-siapanya mereka yang sedang sakit, namun aku berpikir mereka pasti jauh lebih pusing.
Blogy, bantu aku memutuskan apa yang menjadi tujuanku untuk belajar dan jadi relawan valiatif, karena sungguh aku tidak punya tenaga mengejar apapun bila tidak ada tujuan yang jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar