Hai blogy...
Kenapa yaa kalo hati aku lagi berat dan gak bisa cerita dengan siapapun baru aku inget kamu, maaf ya....
Blogyyyy....
Aku mau nangis tapi malu karena dihadapan orang, mau nangis abis solat, tapi lagi gak solat...
Blogy, capek bgt ya ikut pelatihan, tapi memang kita harus ikut. Setelah dipikir2 dua tahun yg lalu setelah tidak bekerja di oli pabrik, qku sudah bisa menjahit dan desain, membuat pakaian sendiri, aku merasa bangga sama diriku.
Terkadang, aku suka berteman tetapi aku juga ingin selalu sendirian.
Semenjak adikku ga ada, aku tidak bisa tertawa dengan sepenuh hati, karena separuh hatiku terasa berat. Hanya keponakanku yg bisa membuatku ketawa tanpa memikirkan hal lain.
Kadang sayang sama diri sendiri, gak boleh melalukan hal yang merugikan diri sendiri, kadang benci sama diri sendiri kenapa masih tetap berdiri disini.
Benar kata iu, ada definisi bahagia yang kita rasakan tanpa harus ada sesuatu yg menggembirakan atau mengundang kesedihan.
Blogy, aku sendiri gak paham sama diriku selama 3 tahun terakhir, gak ada goal apapun yg ingin aku capai. Yang terjadi aku terus berjalan, yang gagal aku akan bersedih dan yang belum terjadi terkadang aku relakan, tidak apa-apa.
Tidak ada keinginan apapun buat diri sendiri, hanya ingin tetap berjalan tanpa melihat ke belakang dan tanpa berharap bahkan menerka kedepan.
Gak ada ambisi ingin jadi diakui penulis novel, karena menyelesaikan tulisan satu novel sekarang juga, gak ada keinginan untuk terus berada di industri fashion, bahkan tidak ada niat untuk memulai hubungan dengan seseorang.
Seperti diri ini udah separuh mati, hanya separuh tinggal menjalani saja, berharap untuk tidak ada hal yang terjadi untuk membunuh separuh diri ini lagi.
Aku nonton drakor tentang otopsi blogy, aku jadi tahu tentang kematian adikku yang aku rasa sangat cepat semuanya terjadi.
Kena bagian kepala, pendarahan dibagian otak, fraktur depresi tulang tenggorak, dan benturan keras ini terjadi bila ada dorongan sesuatu dari eksternal, bisa jadi penyebabnya pembunuhan.
Apa yang bisa aku lakukan, menerima kenyataan yang menyakitkan aja aku enggak sanggup apalagi mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Aku gak akan pernah memaafkan siapapun bila ada yg menyakiti keluargaku, salah satunya adikku, tetapi saat itu hidupku hanya sebagian saja, sebagian lagi sudah hilang, aku gak punya kekuatan apapun untuk membalas atau mencari tahu.
Semua yg mengurus kakakku dan abahku, aku bahkan tidak mau mendengar apapun saat itu apalagi melakukan otopsi, keluarga kita tidak akan sanggup. Kita semua merelakannya dengan berharap biarkan garis takdirnya seperti ini, dan balasan kejahatan biar Allah sendiri yg menghukumnya.
Kita semua menjalaninya dengan tidak baik-baik saja. Berapa lama menahan air mata agar tidak tumpah di hadapan orang-orang, tetapi kita berusaha baik-baik saja dengan beriman kepada Allah, ini yang terbaik.
Aku hanya kangen saja, menangis hanya untuk merindukannya.
Tak akan hilang cintaku ini. Dan tak akan pernah bisa hilang rasa sedih ini.
Doa selalu untukmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar