Minggu, 22 Januari 2023

Pernikahan bukan sekedar tentang perasaan (part 1)

Hai blogy...

Dulu waktu pernah riset, apakah perempuan bisa selingkuh apabila sudah menikah? 

Karena enggak adil bila kita hanya membahas laki-laki, makhluk visual yang berpotensi besar mempunyai kelakuan seperti itu! 

Ternyata bisa, blogy? 

Walaupun tidak selingkuh fisik...

Apa sih yang diharapkan dari hubungan ini? 

Bukannya capek yaa, memiliki hubungan lebih dari satu orang?  

Mencintai dua orang dalam satu hati? 

NO...! 

Bukan hanya dua tapi ada beberapa orang dan ditanggepinya. Alasannya banyak bukan tentang pengkhianatan atau kekerasan, tetapi tidak sejalan! 

Keuangan, kekurangan kasih sayang dan perhatian, dan tidak terpenuhi dalam hal saling membagi tugas antara suami dan istri, ayah atau ibu! 

Pemakluman...pemakluman yang akhirnya menjadi meradang. 

Tidak dihargai lagi perasaannya, perjuangannya, tidak merasai dicintai dan tidak ada lagi hal-hal yang bikin senang dari memiliki pasangan.

Aku paham keluhannya, kesedihannya, mungkin cara dia bertahan atau mungkin kata temanku caranya melawan, pembelaan. 

Aku tanya, mengapa harus kayak gini: kan gue mau dibimbing, gue salah diperbaiki, bukan di posesifin, bukan malah dikekang tapi sikapnya sama aja seperti sebelumnya.

Yaahh yaahh, aku paham dia ingin bahagia, dia strong women, mngurus anak dan bekerja di sekolah, masih harus terapi anaknya di hari weekend, aku yakin bebannya berat, tawanya lebih keras untuk menyembunyikan sedihnya. 

Aku paham dirinya ingin dicintai lagi, aku mengerti dirinya hanya ingin dipeluk dan mendengar, yaudah kamu mau gimana, aku ikuti selama kamu bisa bahagia lagi. Aku yakin semua itu yang dia inginkan.

Bukan membalas terima kasih atas pesan you look beautiful, memasang BFGF (boy friend girls friend). Bukan itu...tapi dia merasa penuh ketika mendapat perhatian seperti itu. 

Aku tidak menyalahkannya walaupun cara dia menghadapi masalah tidak terlalu tepat bahkan cenderung salah.

Aku hanya bisa bilang worth it gak, bila perasaan senang yang bukan pada tempatnya, membuat kita kehilangan yang sudah dititipkan? 

Berapa skalanya, silahkan pertimbangkan! 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

  BENCI Siapa kau? Beraninya membenci manusia yang sama hinanya dengan dirimu Siapa kau yang masih menginjak tanah merasa sedang menjunj...