Blogy,
Rasanya sedih dengar teman yang sedang kena musibah, bukan temanku namun dia cukup perhatian.
Namanya mba D, temannya temanku, dia selalu menanyakan kabarku dan selalu nitip salam buatku ke temannya yang menjadi temanku.
Kita satu kerjaan dan kita selalu ketemunya pas acara gathering jalan-jalan. Katanya aku teman yang paling pengertian waktu dia mengenalkan seseorang ke kami sehabis kajian mingguan. Kita langsung berpencar.
Iya dong, kita kan harus bisa membaca suasana bila teman kita lagi kasmaran. Sekarang aku malah kesal mendengarnya cowok itu yang sudah jadi suaminya, malah menyakiti dirinya.
Blogy, mba D tuh baik banget, ujiannya berat ya dapat pasangan seperti itu. Kita semua pikir suaminya minder karena jabatan mba D, kepala manager hrd.
Tapi aku yakin mba D orangnya paham ilmu agama, dia bukan orang yang suka merendahkan orang lain, selalu mengkhawatirkan aku pas jadi sales, kalau aku dipecat karena gak achieve target, malah dengan segala kekuatannya dia akan membantu aku.
Bersyukur aku beruntung, satu bulan sp, bulan berikutnya enggak, jadi selama 2 tahun kerja sales aku gak pernah sp 3, hahahha.
Aku mendengar dirinya dibanting, ya Allah, dan dipukul berkali-kali. Bukan hal ini yang bisa membuat aku trauma, karena begitu banyak kejadian seperti ini diluar sana, dan juga ada beberapa teman aku mengalaminya hal yang sama.
Hal ini bikin aku enggak percaya untuk mempertaruhkan hidupku, waktuku untuk seseorang, sepanjang waktuku sampai tutup usia.
Aku tidak ingin bersamanya di dunia tapi disurga juga. Karena wanita akan bersama dengan suami terakhirnya di surga
Bagaimana mengenali seseorang yang tidak harus selalu memiliki cinta yang besar, tetapi walau sedikit cinta itu tetap ada, dan jadi alasan untuk tidak saling menyakiti.
Walaupun sabarnya gak banyak, tetapi tidak harus menggunakan kekerasan, bagaimana percaya dengan seseorang yang hatinya akan selalu berubah, setiap waktu, keadaan dan kejadian, yang fluktuatif dimakan masa.
semua tindakannya tetap menjadikan dirinya memikirkan hal bersama bukan hanya dia saja apalagi aku saja.
Saat cinta sudah sedikit bahkan hilang, bagaimana bila tidak menggunakan tuntunan yang Allah suruh?
Bukan maunya dia bukan maunya aku, tapi mau nya Allah yang seperti ini!
Bagaimana bila tidak bisa diajak diskusi, kompromi bahkan mau menang sendiri.
Semuanya harus diterima!
Dan kita tidak bisa bilang putus begitu saja, ingin pisah begitu saja. Kita harus tetap bersama dengan hati yang sudah tidak sama lagi.
Bagaimana bila aku atau dia, yang saling merasa berat dan tidak bisa saling meringankan lagi?
Ahhh perubahan-perubahan itu memang tidak boleh dikhawatirkan apabila belum dijalani.
Tetapi bukankah banyak yang gagal hanya karena ingin memikirkan kebahagian, bukankah banyak yang saling memendam agar terlihat sejalan?
Dan ini sudah berkali-kali kekerasan. Maaf-pukul-maaf-pukul- kayak tobat sambal gak sih!
Dan lucunya, si cowok merasa berjasa karena membuat dirinya menjadi status baru yaitu istri.
Lah, ada gitu orang kayak gini. Siapa lagi yang mau sama loh selain gue? Gila nih orang bisa mikir kayak gini
Jangan sok hebat, karena sok paham akan dunia apalagi akhirat. Yang menentukan kita manusia seperti apa tuh ending hidup kita, bukan diri kita sekarang!
Bisa jadi lebih baik dan semoga gak lebih buruk, aamiin. Setiap perbuatan akan tercatat, semoga mba D mendapatkan kebaikan dari semua ujian yang dia terimanya.
Ada juga yang berani ambil keputusan berpisah hingga tiga kali tetapi berani masih menikah lagi. Ngatain aku lagi belum nikah?
Seperti perjalanannya menginspirasi. Yaaa menginspirasi biar gak salah!
Apa pernikah seperti judi baginya? Atau lempar dadu, terus melemparkan agar mendapat angka sempurna?
Dari keluargaku sendiri, mamaku orang yang tidak sabaran dan abahku sangat sabar. Kakakku anak stm bahkan selalu bilang iya pada suaminya dan adikku selalu istri yang selalu dimakluminya suaminya.
Om aku seperti dijaga agar cintanya tak hilang, tanteku selalu mengatur semuanya. dan pertengkaran tidak pernah luput dari mereka, entah yang kecil bahkan yang besar namun mereka tidak pernah berpikir untuk saling meninggalkan.
Aku tidak tahu, tidak percaya diri menikah!
seperti bekerja mampu mengerjakannya, aku ahli dalam menyelesaikannya, bahkan banyak janji manis yang aku targetkan, aku janjikan akan tercapai.
Aku tidak ahli dalam hubungan, menyenangkan untuk jadi teman, namun akan sangat menyebalkan bila menjadi pasangan.
Setia gak bakal cukup, walaupun menjaga perasaannya, banyak hal yang harus ditunjukan kepadanya agar dia percaya. harus perhatian harus laporan, harus jalan disaat aku banyak kerjaan, bahkan sukanya harus menjadi aku suka. Bayangkan blogy..
Tidak seperti teman yang feel free, awalnya teman tetapi lama-lama bisa mengekang atas dasar sayang.
Kadang aku dibilang tukang selingkuh, kadang aku dibilang kecentilan, ada yang bilang bego emang pernah pacaran!
Aku paham teman-temanku ingin pacaran? Ingin mengenal hingga benar-benar percaya dia ini adalah the one,
Aku udah males pacaran! Kenalan, membangun hubungan, mengenalkan hal yang disukai dan tidak, bertukar cerita masa lalu lalu hinggap ke masa depan.
Ada hal yang mereka inginkan dari kita! Bila mereka mengungkapkan...
makanya aku tidak terlalu iri untuk pacaran, kalau menikah kan memang tabur pahala, yang haram bisa menjadi halal, tidak termaksud makanan ya...
Terkadang aku tidak pernah mengabulkan keinginan mereka dibilang sok kecakepan, hahhaha
Aneh kan blogy, begitulah orang-orang...
Aku insyaAllah udah hijrah, biarlah Allah yang akan memudahkan aku dan pasanganku bila nantinya kami berjodoh. Aku bisa lebih baik dan dia bisa menerima segala kekuranganku, ketakutanku, kesedihanku, bahkan kebahagianku.
Terkadang aku tidak ingin berbagi kesedihan dengan seseorang, aku hanya ingin mereka melihat aku sedang sedih dan tidak menganggu dengan hal-hal lainnya.
Aku tidak harus menjadi cantik, baik, bahkan hebat, untuk mengejar cinta seseorang.
Bukan aku berubah karena cinta
tetapi karena aku mencintai seseorang, dan aku akan berubah ke arah lebih baik.
Bukankah lebih enak punya hal manis daripada romansa? Blogy...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar