Kamis, 19 Desember 2013

Warna keenam adalah Nila


Namanya E.R.
Gue banyak mengenal orang baru, Anak-anak di tempat kerja (SPG) memanggilnya dengan sebutan “Mas E.R” Cowok yang gue kenal dari awal itu sudah ngeselin.
Dia supervisor gue di toko buku, tempat gue bekerja event. Dia memang tegas maklum orang seberang, Pontianak, Kalimantan. Supervisor yang banyak di sebelin para spg dan tidak sedikit yang bilang dia keren plus ganteng.
Emang sih gue akuin dia keren tapi enggak ganteng...genteng amat. Ganteng sih tergantung dari minus, plus dan silinder  mata seseorang.
Terus gue sebel banget pas dia bentak-bentak gue di dalam ruangan kantor Staff toko buku, kan gue malu, banyak orang dan di bentak sama dia!
Hari itu gue minta tanda tangan dia buat absen coz untuk spg seperti gue absensi harus di tanda tangani supervisor,biar bisa gajian karena absensi ini akan di laporkan ke kantor tempat gue bekerja. Gue Spg mobile yang di taruh ke mall-mall.
Memang ini salah gue, gue minta absen sekaligus lima hari dan dari hari kemarin, gue males aja kalau minta absen setiap hari, mendingan sekaligus, maunya sih sebulan sekali pas itu langsung gajian deh...hhehhehe..

Tapi bukan di tandatangi  malah gue di bentak-bentak...
Gue     : “Mas, minta tanda tangannya” seperti biasa, tapi biasanya gue minta sama supervisor yang satunya lagi. Mas BR. Dan teman shift gue sedang ada di sebelah gue.
Mas E.R  : Dia Tanda tangan ( tapi satu hari doang)
Gue     : “Ini juga, Mas” Ucap gue sambil menunjuk keempat kolom yang masih kosong dan butuh tanda tangan dia. (dia melihat gue sinis! Sambil menutup pulpennya dan menaruhnya di saku baju)
Mr. E.R   : “Memangnya saya tahu, kamu bohong atau tidak!” (wajahnya sinis)
Gue     : “Bohong? bohong apa, mas?” (bingung)
Mr. E.R   : “Bohong, kamu masuk apa tidak kemarin-kemarin, dan sekarang minta absennya!” (tambah sinis)
Gue     : “Mana mungkin saya bohong mas, kalau tidak percaya, tanya saja sama teman satu shift saya” (Ngotot)
Teman gue : “Iya, mas, dia tidak bohong. Cuma kemarin2, dia tidak bawa kartu absennya”
Akhirnya Mr.E.R, menandatangani kartu absensi gue (Hore Gajian), tapi gue bingung, kenapa dia lebih percaya teman gue ketimbang sama gue sendiri, Dasar!!!

Mr.E.R    : “Makanya kalau ada apa-apa itu bilang, bilang ke saya, kamu lupa bawa kartu absennya. Ini tiba-tiba minta absennya banyak banget, kalau kamu enggak ngomong mana saya tahu. Memangnya  saya malaikat yang bisa tahu isi hati kamu! (senyum sinis)

Gue dalam hati : (Ampun deh...!!! Minta absen aja pake bawa-bawa malaikat segala?)

Setelah kejadian absen di ruangan staff. Dia tambah sinis ke gue terus menerus. Dia jadi makin jadi perhatian sama gue! Bukan perhatian suka! Tapi Perhatian ke kerjaan gue bagus atau tidak.
Parah...!!!! Gue jadi benci sama dia, tapi saking bencinya gue jadi mau tahu aja tentang dia, pokoknya kalau ada gosip apa aja tentang dia, pasti gue ikutan nimbrung.
Ketawain dia bareng teman-teman Spg, Kasih kepirik pedas ( eitss salah, kritik pedas...) Kasih masukan yang yang ujung-ujungnya ngeledikin dia, terus nambahin gosip biar tambah seru. Hahahhahahha
Benar kata nenek gue jangan terlalu benci sama orang, nanti kita bisa peduli sama dia, dan kata-kata nenek gue benar banget, mending gak peduli sekalian dari pada benci.  yang masih ingin tahu lebih tepatnya kepo aja tentang dia.
Dan  sialnya tiap malam gue selalu di mimpiin sama dia, di mimpiin sama tatapan sewaktu marahin gue.
Terus paginya, gue jadi sering ngelihatin dia deh curi-curi pandang tapi hanya sebatas suka doang, namun hati gue tetap belum sembuh benar. tapi karena kelakuannya  masih suka bikin gue kesal, gue tetap ada perasan sebel sama dia. Akhirnya gue habis events dan gue pernah ketemu dia lagi deh.
Dan kata teman gue yang masih ada event di toko buku, dia di mutasi ke tempat toko buku lain. Kata teman gue lagi, gue jangan benci-benci sama dia, nanti suatu saat gue bakal kangen sama dia.
Benar juga kayaknya sekarang gue sudah mulai kangen sama dia, dan kalau gue ingat kejadian dulu, gue ketawa sendiri.
padahal dulu gue sebel banget...
hehhehhe itulah hati manusia mudah berubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

  BENCI Siapa kau? Beraninya membenci manusia yang sama hinanya dengan dirimu Siapa kau yang masih menginjak tanah merasa sedang menjunj...