Kamis, 19 Desember 2013

Hijau


Hijau
 adalah cowok yang dekat sama gue sewaktu gue masih suka banget sama kuning, Tetapi si kuning Pergi meninggalkan gue dengan senyum terakhirnya yang penuh arti, hijau cowok yang baik tetapi gue dan hijau gak pernah jadi. Mengapa?
Gue juga gak tau tapi kami berdua seolah-olah terikat oleh satu status Pacaran itupun karena teman-teman gue dan hijau sebagai tim sukses kami berdua.
Gue dan Hijau memang dekat, tadinya memang gue membiarkan saja Hijau mendekati gue, kan Kuning sekarang sudah enggak ada di sini lagi. Tapi kalau gue menggunakan Hijau sebagai pelarian gue sama kuning koq terkesan jahat banget sich gue, gue bukan cewek seperti itu.
Gue berusaha agar gue bisa suka sama hijau.  Gue tau hijau sayang sama gue, sayangnya gue gak berani nolak ataupun terima hijau. Tapi Hijau yang pendiam kadang bikin gue bingung. Apa gue benar-benar sayang sama Hijau????.

Hijau pernah nembak gue. dan  ngomong kesemua orang dia, sayang sama gue. dan kita terikat dalam sampai tahun 2010, (kira-kira satu tahun setengah) sampai gue keluar dari DB, dan kerja sebagai spg di tempat lain.

Hijau itu sering cemburu enggak jelas, sms di hp gue semuanya di periksa padahal waktu dekat sama Hijau gue gak punya pacar, dan Hijau itu kalo marah nggak pernah marah sama gue, tapi  langsung  gue  di diemin kayak patungg. Aduh susah juga yah paham akan sifatnya.

semenjak Gue pindah kerja, Hijau masih suka hubungi gue walau sering gue jarang angkat tetapi Hijau masih perhatiaan sama gue.
Dan sekarang Hijau terkesan benci banget sama Gue bahkan ngelihat muka gue aja gak mau, Usut punya usut, selidik bin selidik ternyata Hijau tau gue jalan ke resepsi teman gue bareng cowok lain ( cowok itu hanya sahabat gue doank sumpah deh ) tapi Hijau nggak pernah mau ngomong apapun lagi  sama gue, Dan sampe sekarang Hijau benci banget sama Gue.

Gue mungkin salah sama Hiaju selama ini, Hijau merasa di khianati oleh Gue. Emang gue nggak pernah minta maaf langsung sama dia, Gimana mau minta maaf ngelihat gue aja udah nggak mau, apalagi ngomong sama gue. mungkin gue sama Hijau gak bisa kayak dulu lagi apalagi untuk sekedar berteman.

Tetapi gue sayang koq sama Hijau tapi sebagai seorang sahabat gue, lebih dari teman kalau perlu seperti saudara gue sendiri.
Semoga Hijau dapat yang terbaik untuk dirinya karena gue pun akan selalu mendoakannya seperti itu. Amien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

  BENCI Siapa kau? Beraninya membenci manusia yang sama hinanya dengan dirimu Siapa kau yang masih menginjak tanah merasa sedang menjunj...