Kamis, 19 Desember 2013

Kuning

Bagi gue dia itu warna kuning, seperti matahari yang memiliki sinar terang.
Matahari, mungkin karena kehadirannya membuat sedikit terang hidup gue lagi.
saat terpuruk dengan tidak selesainya kuliah jurusan Tehnik Informatika (Hanya semester 3)
Gue harus memilih bekerja sebagai Cs, ini halal tapi bagi sebagian orang mungkin ini rendah.

Saat itu gue enggak berani jujur sama semua orang, gue bekerja jadi Cs. tetapi semenjak gue bertemu dengannya di saat gue jadi Cs, gue berpikir mungkin ini skenario Tuhan untuk gue.

Saat itu dimata gue di terlihat cowok yang berbeda. Gue banyak berteman dengan cowok, hampir sebagian mereka (Teman-teman cowok gue) menganggap gue juga cowok. tetapi saat bertemu kuning, dia melihat gue sebagai cewek.

Dia menatap dengan mata yang lembut
Dia tersenyum seolah hanya aku yang ada di penglihatannya
Dia tertawa dengan suka cita...
Gue suka melihatnya....

Entah mengapa ini menjadi suatu kebiasan di setiap pagi gue, hari-hari gue mulai berwarna-warni sejak dirinya ada di hidup gue.
Dan gue rasa gue sudah jatuh cinta kepadanya?

Tapi bagaimana mungkin, cinta ini berjalan?
Bagaimana caranya untuk memilikinya?
bagaimana dengan perbedaan yang sangat mendasar diantara kita?

Curhat ke beberapa teman, semua teman gue bilang "Udah,loe lupain aja rasa cinta loe, itu nanti loe akan sakit sendiri karena tidak bisa bersatu dengannya, karena loe dan dia berbeda!" Hampir semua teman-teman gue berkata seperti itu.

Bagaimana mungkin perasaan itu bisa di rubah, bagaimana mungkin mengugurkan bunga yang baru berkembang? apa salahku? hanya karena status aku tidak boleh mencintainya?

Akupun tidak yakin, dia mempunyai rasa yang sama. Semakin ingin mengindahkan rasa ini, semakin besar untuk memperhatinkan setiap tingkah lakunya. Cinta....Oh...cinta...mengapa kau datang seperti ini?

 
Tapi satu hal yang membuat gue yakin bahwa Kuning juga merasakan perasaan yang sama dengan apa yang gue rasakan yaitu: saat di mana jantung gue deg-degan gak jelas karena tatapannya dan senyumnya kearah gue, gue pikir dia menatap orang lain di sekitar gue, setelah gue mencari-cari, apa ada orang selain gue di situ?  Ternyata emang gak ada hanya gue cewek yang ada di situ dan Kuning menatap gue terus-menerus tanpa kedip dan melemparkan senyuman terindahnya.

Sumpah pas saat itu gue merasa ALLAH Swt, menaruh cinta di hati gue dan kalau khayalan gue sih waktu itu dewa cupid lagi menancapkan panah cintanya di hati gue hehheheheehe:) ngarep.com.

Tapi gue sadar gue dan kuning sangat berbeda dari latar belakang pendidikan,pekerjaan dan kehidupan sosial. Kalo ngomongin persamaan hak asasi manusia memang kita berhak mendapatkan yang terbaik buat kita dan kalo membahas tentang agama kita semua sama derajatnya hanya amal dan ibadah yang membedakannya, Tapi ini semua tentang kehidupan dan cinta.

Gue bisa melihat Kuning aja udah bisa bikin gue senang tanpa harus jadi pacarnya, Pepatah yang mengatakan " Cinta tak harus memiiki " pun menjadi pegangan gue dalam mencintai Kuning.

Hari-hari gue yang terasa berat menjadi lebih mudah di jalani karena gue mencintai Kuning. Tapi gue mulai merasa cemburu bahkan marah sama dirinya karena kuning suka makan siang bareng cewek-cewek cantik padahal Siapa juga Gue? pacar bukan sodara pun bukan?
Dan gue juga sempat Syok banget waktu gue melihat Kuning pakai cincin putih di jari manis sebelah kiri, Gue pikir pasti kuning udah Tunangan!!! (sedih...)

Ya, Sudahlah mau di katakan apalagi? mungkin tidak berjodoh? 
Pada saat itu, bisa menatap Kuning saja rasanya enggak mau, gue seakan-akan marah merasa sedih,merasa keGe-eran sendiri padahal gue sama Kuning enggak pernah bercanda bahkan ngomong hal-hal serius paling banter cuma liat-liatan,senyum dan ketawa sendiri jadi seharusnya buat apa gue marah bahkan benci harusnya gue berpegang pada pepatah di atas.

Tapi perasaan gue enggak bisa di bohongin enggak papalah kuning bahagia walaupun tanpa gue, yang terpenting gue masih bisa ngelihat dirinya lagi dan senyumannya itu!


Dan setelah beberapa minggu kemudian jari manisnya tanpa cincin, Gue senang tapi bingung.
Oh Tuhan...Ya Allah apa ini yang ku rasakan?????


Akhirnya selama 8 bulan berjalan tanpa ada kata namun ada cinta, Kuning pergi karena urusan pekerjaan, Gue udah tau seminggu sebelumnya dan teman gue bilang gue harus jujur sama dia, tapi gue enggak mau, gue terlalu malu. 


Dan hari "H" pun tiba di jum'at siang yang cerah dengan berpakaian yang selama ini enggak pernah gue liat kuning memakainya, Kuning makin ganteng dan di saat itu pula senyumnya gak pernah berubah buat gue.

Tapi setelah Dia pergi, gue belum juga mampu melupakannya, melupakannya bahkan gue cari di Facebook ada 500 nama mirip dengan Kuning, Semua nama yang berhubugan dengan nama kuning gue Add hehhehheheh lucu yach ..:) padahal waktu orangnya ada gue hanya senyum-senyum doank.


Hanya delapan bulan saja mengenalnya, tanpa bicara, tanpa kata, namun dengan mudahnya rasaku tercipta!




Akhirnya setelah 3 tahun kemudian, gue melihatnya di salah satu jejaring sosial temannya yang kebetulan menjadi teman gue juga!  
Akhirnya dengan sejuta malu gue minta pertemanan dengannya, akhirnya kita berteman, gue yang terlalu senang dan hampir mempunyai harapan baru dengannya lagi, Tiba-tiba gue tahu dia sudah menikah.
Cowok yang selama ini memenuhi pikiran dan kepala gue, sudah menikah. Hufft sedih...kesal, marah tapi bingung sama siapa?
Secara dia enggak pernah menjanjikan sesuatu kepada gue, secara gue mengenal dan bertemu hanya delapan bulan, dan dengan mengandalkan kenangan selama delapan bulan dan menunggunya selama tiga tahun. Untuk hal-hal yang sia-sia, yaitu menunggunya menikah dengan orang lain! Dan bukan gue!
Gue bukan pemeran utama dalam kisah cintanya, mungkin gue hanya figuran untuk sekedar lewat dalam cerita hidupnya! Sedihh..!
Awalnya gue menemukan Fb-nya di bulan september tepatnya tanggal 17 september’11 di lagi di jejaring sosial, Facebook. Gue bisa melihat senyumnya lagi, gue mengucap syukur dia dalam keadaan baik-baik saja (Terima Kasih Ya-Allah swt).
Saat itu gue pikir, kita berjodoh karena  Allah mempertemukan kami berdua lagi. Namun gue enggak berani Add dia, jadi teman. Bulan November gue selalu memperhatikan statusnya, foto-fotonya. Hingga kira-kira bulan November akhir, gue ingin berteman langsung dengannya, namun saat itu Facebook gue, tidak bisa menjalin pertemanan dengan orang lain, dan gue meminta dia untuk men-add gue. Akhirnya kami berteman.
Mungkin pertemanan kami memang sudah diatur oleh Allah swt, karena setelah beberapa minggu, kira-kira tanggal 15 desember 2011, gue melihat status temannya di  facebook dia, mengucapkan “selamat menempuh hidup baru”. Hancur hati gue saat itu. 
 
semua perasaan yang pernah ada empat tahun yang lalu terjawab juga.
yah...ini bukan cerita cinderela yang berakhir dengan happy Ending menikah dengan pangeran tampan dan hidup dengan penuh cinta. Dan ini juga bukan cerita Snow White yang berakhir dengan ciuman bahagia. Ini kisah jatuh cinta diam-diam dan berakhir dengan hati yang cukup hancur!

selama ini gue mencarinya, berharap akan ada satu hari untuk gue dan dia bertemu lagi, gue selalu berdoa agar dia selalu berada dalam lindungan Yang Maha Kuasa, gue selalu menjaga diri gue, hati gue dan perasaan gue hanya untuknya, agar gue mampu bersanding dengannya nanti. 
Gue selalu percaya bahwa dia adalah bagian dari sepotong hati gue, namun hari itu, hati gue hancur! Kurang lebih empat tahun sudah, gue memikirkannya, merindukannya, mengenangnya,  hingga gue selalu membingkai dirinya dalam hari-hari gue. Namun apa yang gue dapat saat ini?

Saat itu gue hancur tetapi gue enggak bisa nangis, (Koq gue enggak bisa nangis, gue kan manusia bukan robot settingan) Gue Enggak nangis, karena gue enggak bisa nangis. Namun ada sebuah rasa sesak di dalam dada gue. rasa luka di dalam hati gue namun tidak ada air di mata gue.


  Tapi saat gue pulang kerja, sempat pikiran dan kesadaran gue hilang. Gue salah naik rute jurusan busway,  bukan balik ke rumah gue, tapi balik lagi ke kerjaan gue! Gila! Sampai segitunya, dia memenuhi otak gue! sebel!!!!
 Gue pikir dia jodoh gue sejak pertama kali, gue dan dirinya bertemu. tapi pertemuan gue dengan dirinya bukan suatu jodoh tapi takdir.

Gue hanya bagian kecil dalam kisah cintanya, itu pun kalau gue benar ada dalam kisah cintanya.
Gue tahu gue dan dia tidak pernah saling bicara, menyapa dan bersama tetapi gue merasa gue pernah memiliki senyumnya untuk beberapa waktu, gue memiliki tatapan indahnya, namun semua itu belum tentu bisa membuatnya mencintai gue kan..?

Gue bodoh sangat bodoh, kenapa waktu gue dan dia terpisah dengan waktu yang cukup lama, harusnya gue langsung melupakannya! Tapi senyum terakhirnya membekas  gue hati. Bodoh! Seharusnya gue langsung melupakannya. Ini, malah gue berharap dan sangat berharap waktu mengembalikan kita berdua kembali bersama terikat dalam kurun untuk jangka yang lebih lama lagi dan bersama.
Namun waktu tidak bersahabat dengan gue! Gue dan dia terpisah. Gue di sini dan dia di sana, Gue masih tetap di sini dan hati gue tidak akan kemana-kemana tetapi mungkin dia tidak seperti itu.
Dia cowok, apalagi dia ganteng! Dan Banyak yang bilang cowok dan cewek berbanding 1:7 pasti banyak wanita dia luar sana yang mengangumi dirinya seperti gue, bahkan mungkin lebih dari tujuh!

Sahabat gue berpesan agar  gue mengungkapkan cinta kepadanya sebelum dia pergi, namun gue malu dan tidak berani, kata sahabat gue lagi,  hal yang paling menyakitkan adalah membiarkannya pergi tanpa tahu perasaan kita untukknya. dan benar itu sangat menyakitkan buat gue!
Gue tidak bisa menghilangkan cinta semudah itu  untuknya, gue belum bisa membunuh rasa ini. walaupun ada beberapa yang ingin menitipkan rasa sayangnya di hati gue, tetapi gue tetap tidak bisa.
Bodoh...! Gue terlalu banyak menyia-nyiakan cinta yang datang dengan baik  hanya untuk menunggu dirinya. namun orang yang di tunggu, mungkin tidak pernah merindukan gue, sedih banget... rasanya..!

Dan sekarang gue ingin rasa untuknya benar-benar hilang dari hati gue, gue sadar gue enggak bisa terus-menerus menyimpan cinta untuknya, sekarang dia sudah menikah dan mungkin beberapa bulan lagi, dia akan menjadi seorang Ayah. mempunyai anak yang cantik dan ganteng (Seperti Ayahnya).
Mana mungkin gue bisa mencintai dia terus sedangkan gue tahu banyak cinta yang tulus untuk dirinya. Istri dan anak-anaknya kelak, pasti akan jauh lebih mencintai dirinya melebihi cinta gue.
Gue juga sadar, gue enggak boleh membencinya, karena dia orang yang baik. dari dulu sampai sekarang dia masih tetap menjadi orang baik di dalam pikiran gue. Gue enggak mau mempunyai rasa untuknya lagi, setidaknya sekarang gue bisa melihat orang yang selama ini gue sayang dan gue cintai, sudah merasa bahagia dengan keluarga kecilnya itu, setidaknya gue bisa tersenyum saat melihat senyumnya.
Lanjut.....
Ternyata benar, hampir sepuluh bulan, Foto profilnya sedang menggendong bayi perempuan yang sangat cantik (Mungkin mirip Ibunya)

Gue hanya manusia biasa, jujur pertama kali membaca di dinding Facebook, dia sudah menikah, hati gue sakit banggetttt tapi setelah melihat dirinya menggendong bayinya entah kenapa perasaan sakit itu, selama ini sedikit berkurang, dia mempunyai anak yang cantik, pasti bahagia memiliki anak seperti itu.
Gue pun ikut bahagia untuk dirinya untuk keluarga kecilnya. dan saat ini gue sudah tidak ingin mempunyai rasa apa-apa untuknya. Keputusan yang paling besar dalam hidup gue di 2013 ini melupakan dirinya dan berdoa agar gue bisa menemukan seseorang yang benar-benar di kirim Allah swt untuk gue sebagai jodoh gue. Amien.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

  BENCI Siapa kau? Beraninya membenci manusia yang sama hinanya dengan dirimu Siapa kau yang masih menginjak tanah merasa sedang menjunj...