Blogy,
Kemarin, gue dapat panggilan interview, pekerjaan yang gue
lamar beberapa hari yang lalu. Sekarang gue mau nyari pekerjaan tetap,
setelah gue menyelesaikan beberapa tulisan gue, gue janji mau kerja yang tetap
aja. Mau buat ortu gue bangga juga, biar enggak malu,
anaknya, ngaku penulis tapi belum punya karya. Tetap sih, nulis tapi seminggu
sekali or dua kali aja. Hehehe
Enggak ada yang maksa gue, Cuma gue ingin hidup gue lebih
teratur aja, kayak dulu, heheheh walaupun api mimpi itu masih tetap akan berkobar
didalam jiwa gue.
Dari kemaren gue ngelamar dan ngirim email, enggak
ada yang gue datangi setiap ada panggilan interview, gue masih aja sibuk sama
tulisan-tulisan gue yang enggak kelar-kelar.
Kemaren, gue dapat panggilan kerja tiga sekaligus di
jam yang sama, spg, receptionis dan guru bantu/pendamping anak-anak
berkebutuhan khusus.
Gue pengen banget jadi guru apalagi untuk anak-anak
yang beda dari yang lain, sekaligus belajar memahami perasaan mereka, karena
pasti mereka punya dunia sendiri, dan asyik dengan dunianya. Namun untuk
menjadi guru, diharuskan pendidikan yang tinggi. Tapi untungnya kali ini ada
kesempatan walaupun hanya menjadi asisten guru.
Tapi, kayaknya gue gagal deh, dalam tesnya, selain
tes psikologi, dan membaca cerita seperti mendongeng dengan gaya sendiri-sendiri. Terus diruangan
kedua kita di tanya oleh tiga juri seperti Indonesian idol, nah salah satu
jurinya ada yang bertugas merekam dan kita disuruh mengulang bacaan tadi dengan
daya ingat kita, dan sekali lagi dengan
gaya kita.
Aduhh,,, gue itu paling malu kalau direkam apalagi
bikin video, pernah nih, ada kompetisi menulis dengan membuat video yang harus
di share ke youtube, nah si nur (sodara gue) yang bertugas merekam dan gue
sudah menulis bahan yang mau diomongin didepan kamera, tetap aja 5 menit
berlalu tanpa suara.
Apalagi tadi...!!!! gue gugup banget, kehilangan semua yang
ada di dalam otak gue, enggak bisa ngomong dalam beberapa menit. Setelah itu jurinya
mulai mengetes daya ingat gue, dengan cara menanyakan hal-hal yang enggak gue
ingat di bahan cerita tadi.
Aduhhh, gue itu pelupa abisss. Pernah kejadiannya
waktu gue jadi Asistennya Mbak Else (Ast. Hrd), ceritanya gue disuruh menyimpan
kunci lemari yang berisi dokumen-dokumen penting. Mulai dari soal-soal tes dari
sma hingga S2, kunci jawaban soal dan surat kontrak, dan masih banyak lagi
dokumen penting (Bukan secret lagi tapi sudah Confidential).
“Vy, kamu simpan ini kunci ditempat yang aman, ya?”
Kata Pak Musfir, bosnya Mbak Else (Bos dari bos gue)
“Baik, Pak” Jawab gue semangat.
Keesokan harinya, ketika Pak musfir mau ngambil
kunci itu dari gue, gue lupa naruh tuh kunci dimana?
“Coba, kamu ingat-ingat, lagi?” Tanya Pak Musfir
(Masih jam delapan pagi)
“Iya Pak,” Gue kebingungan
“Masih belum ingat, nyimpannya dimana?” Tanya Pak
Musfir (sehabis makan siang)
“Belum, pak” Mulai keringatan, panik dan nafas
ketahan
“Gimana, nih, Vy? Coba kamu cari lagi?” Sepertinya
Pak Musfir mulai lelah (jam 07.00 malam)
“Maaf ya, Pak?” Muka mau nangis
Recruitment batal, enggak bisa ngirim hasil tes
calon karyawan ke Samsung Korea, Satu divisi Hrd, enggak kerja, gara-gara
“gue”.
“Yasudah, kamu pulang saja, sudah malam” Ucap Pak
Musfir (Ini bos paling baik dalam sejarah pekerjaan yang pernah gue geluti)
Mbak Else juga enggak marah. Yah gimana mau marah saat kerja di sana, gue baru
lulus sma dan belum keluar ijazah. Jadi dianggap masih anak kecil.
Kebiasaan gue kalau mau pulang kerja , gue selalu
bersihin meja dan komputer. Nah pada saat gue mau bersihin keyboard, dan gue
angkat keyboardnya, ternyata, kunci lemarinya ada dibawah keyboard komputer gue.
“Astaqfirullah...” satu divisi mengucapkannya Istiqfar bareng. (Mari kita sama-sama menyebut
hamdallah, Alhamdulillah)
Kata Pak Musfir lagi “Saya, tipe orang pelupa, Asisten
saya Else, orang yang pelupa juga dan sekarang kamu juga,ikut-ikutan jadi
pelupa” Sambil tertawa (Kita satu team pelupa) Parahhhhhh...!!!!!
Dan, tes yang ketiga setelah
lupa menceritakan isi bahan cerita yang diruangan pertama, akhirnya gue disuruh
keruangan ketiga. Sesampainya disana, ruangannyabesar dan lengkap dengan bola-bola besar, lantai karpet
dengan susunan tangga yang sudah diberi tanda, huruf dan angka yang sudah
memenuhi dinding, (Mungkin ini untuk mengasah sel motorik anak, kali ya?)
Bagai model rasanya, di foto berkali-kali, disuruh
berdiri tegak dan pejamkan mata hingga 30 detik, setelah itu kita disuruh
menaikan kaki kebelakang dan pejamkan mata lagi hingga beberapa menit, setela
itu kita difoto lagi (Udah kayak model) setelah itu
gue disuruh merangkakmaju dan mundur. Begonya gue bukannya merangkak mundur
malah jalan mundur sambil kayang (Kalau dewi persik, mah bagus...) sampai orang
yang ngetes gue bilang.
“Merangkak, mbak, merangkak?” Ucapnya
“Iya, ini saya sedang merangkak..” Jawab gue enggak mau salah dan
dia ketawa. Sebeellllll, gue...
Bego banget sih gue, (Padahal, sumpah deh, gue
ngerti cara merangkak, itu hanya grogi aja) saat itu gue merasa kayak si Tris dalam
film Differgent. Hhahahah
Dan setelah itu, gue enggak yakin bisa dapat tuh
kerjaan! Tapi juga namanya usaha ya, yang penting udah berusaha. Dan kalau dibilang pengalaman bego gue banyak banget!
Sewaktu gue jadi Ast. Hrd di pabrik elektronik
samsung, mulai muncul tuh kebegoan gue. Dari salah pakai pelembab rambut dengan rambut setengah kering, gue pijat-pijat kulit kepala, dan lama kelamaan
malah berbusa, ternyata itu samphoo, bukan pelembab.
Langsung orang-orang yang diloker cewek pada yang sedang ganti baju dan dandan, ketawa semuanya, ada juga
yang panik mau nyiram gue pakai air mineral botol. Tapi ada hikmahnya, semua
orang mau senyum sama gue dan mulai menyapa gue walaupun dibelakangnya pakai
tertawa. Tadinya orang-orang disana pada sinis, karena mereka
enggak bisa terima kehadiran gue.
“Anak baru...” Tanya salah satu Ibu-ibu staff
Accounting sewaktu ketika bertemu di pantry
“Iya, Bu” senyum gue
“Divisi apa?”
“Hrd. Recruitment, bu” Jawab gue
“Lulusan apa?” mulai sinis
“Smk, bu?” Jawab gue
“Smk...!!!” Tambah sinis dan lehernya mulai naik
Berbanding terbalik setelah kejadian setelah pakai pelembab yang entah kenapa gue enggak baca dulu itu Shampoo. “Evy...evy..Kamu itu ada-ada aja” Tawa si ibu yang
pernah sinis sama gue
“Kamu kalau belum keramas jangan kerja dulu?” Sahut
ibu-ibu yang lain
“Jangan-jangan kamu belum mandi pagi ya”
Tawa si ibu-ibu yang ada di situ
“Kamu itu enggak pantas jadi Human Resource
Departemen, tapi Human Error Departement” sahut mereka bebarengan.
Gimana mau mandi dan shampoan, secara jakarta-cikarang, berangkat aja pagi-pagi buta. Matahari belum terbit gue berangkat dan baliknya matahari sudah terbenam. Bayangkan kalau gue hanya manusia biasa yang bisa salah baca antara shampoo dan pelembab rambut.
Dan sewaktu jadi spg, dari beberapa produk yang berbeda. Yang gue ingat spg teh
herbal. Untuk trainingnya sampai satu minggu dan setiap hari gue harus minum
teh sampai 14 rasa, mulai dari nama bunga-bungaan, buah, dan nama-nama yang gue
enggak kenal.Walhasil, Selama seminggu
gue mabook teh...! Tapi teh herbal ini teh kesehatan, bukan teh pelangsing badan, karena fungsinya untuk menghancurkan lemak dalam darah, yang biasa disebut Kolestrol. bukan lemak dalam tubuh. Tapi kalau kita minum teh penghancur lemak dalam tubuh dalam 14 rasa dalam sehari bukan lemak lagi yang hancur....! lidah perasa gue juga bisa hancur kaluessss....!Setelah mabook teh, ada lagi yang parah banget, gue
melamar pekerjaan jadi spg minuman herbal, dan ternyata gue diinterview untuk
jual “obat kuat” Oh My God....!!!!
Memang terasa aneh pada awal interview ini, harusnya pertanyaan standart dalam wawancara kerja
adalah: Nama lengkap, nama panggilan, tempat/tanggal lahir,anak ke berapa,
pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan dong? Ini pas ketemu sama
orangnya langsung ditanya:
“Kamu sudah menikah?” Tanya si Bapak yang lagi
interview gue
“Belum pak..?” Jawab gue dan dia langsung seperti
kayak Pak Haji.
“Enggak apa-apa, jodoh itu di tangan Tuhan, jadi
kita manusia hanya bisa mencari yang terbaik namun apabila Tuhan belum
berkehendak, jangan sedih”
(degggghhhhh, siapa juga yang sedih)
“Enggak sedih pak” Jawab gue yang mulai heran,gue
mau di interview apa dapat pencerahan hidup
“Bagus kalau enggak sedih” Jawabnya lagi sambil
senyum “Ini pekerjaan untuk orang yang belum nikah juga, sepertinya enggak apa-apa” Ucapnya
dan gue manggut-manggut aja
“Tapi kamu bersedia bila di tempatkan dipasar
tradisional?” Tanyanya
“Maksud, bapak?”
“Seperti Apotek-apotek dipasar-pasar, bukan modern
market seperti Carefour atau hypermart,lotte atau giant gitu?”
“Ohhh, saya sih, tidak masalah kalau soal penempatan
kerja?”
“Oke, baik, saya rasa kamu cocok dan bisa langsung
kerja” Gue senang banget dapat kerjaan, tapi cepat banget diterimanya, gue
jadi bingung
“Untuk produk knowlegdenya apa ya, Pak?” Tanya gue
“minuman herbal kesehatan?” Jawabnya
“Ohh, seperti vitamin atau cdr, gitu ya, Pak?”
“Ya, bisa berbentuk larut dalam air, bisa sejenis
pil atau serbuk”
“Ohh, ekstra joss, gitu ya, Pak?” sok ngerti ya, gue
“Bisa dikatakan begitu, Tapi lebih tepatnya
dikatakan seperti obat?” (Dalam hati nih, ohh pantes aja ditempatkannya di
apotek pasar gitu?)
“Ohh, obat dalam bentuk minuman kesehatan ya, Pak?”
“Iya” Jawabnya sambil senyum-senyum
“Ohh, fungsi dan mamfaatnya untuk apa, pak?”
“Stamina” Jawabnya lagi dengan mata melotot
“Ohh, biar selalu semangat ya, Pak?” tanya gue dan
dia tertawa
“untuk semua kalangan, Pelajar, umum, gitu,juga bisa
ya Pak”
“Iya, boleh tapi kamu pelajari lagi pengetahuan
produknya, kelebihannya. Dan sasaran pasarnya, khusus laki-laki dewasa” Ucapnya
(Muka gue langsung berubah, gue lihat disekeliling ruangan gambar-gambar
dinding, namun enggak ada yang mencurigakan)
“Maksudnya?” Tanya gue lagi yang mulai kelihatan
mengerti maksud pembicaraan ini
“ya, sejenis
obat kuat, gitu, tau dong? Masa kamu enggak tahu” Senyum-senyum tuh orang.
Langsung nelan ludah gue.
Apa jadinya, kalau gue ambil nih kerjaan, emak-bapak
gue lewat situ, yang ada gue dib jewer dan ditarik suruh pulang. Dan gue juga bingung cara
nawarinnya, apalagi promosiinnya...”Oh My God”
“O...obat...Obat kuatttt...pak?” Gue mengulang
kata-kata dia dengan sangat ati-ati
“Iya..” Jawabnya (Pantesan aja yang ditanya duluan
status pernikahan, udah nikah apa belum? Terus motivasi, katanya gue bisa-bisa
aja kerja disini) Gue bingung banget cara menolaknya.
“Kapan, kamu mulai bisa kerja” Tanyanya (Sama
aja,pertanyaannya “Kapan kamu bisa mulai untuk menjual obat kuat dari perusahaan
saya”) Arghhhh...!!!! malu gue! ntar kalau ditanya teman-teman gue, “eh, kerja
apa loe sekarang?” masa gue harus jawab “Spg, Obat kuat” Ya Tuhan.....Ya Allah....
“Saya tidak tahu, bisa mulai kerjanya kapan, Pak”
Jawab gue datar
“Gimana ya, saya butuh orang secepatnya, kalau kamu
tidak bisa besok, lebih baik saya cari orang lain saja” Sahutnya lagi (Nah, itu
jauh lebih bagus)
“Yasudah, Bapak cari orang lain saja, Pak?” Jawab
gue pelan
“Memangnya kamu bisanya tanggal berapa?” Tanyanya
lagi (Katanya tadi mau nyari orang lain??)
“Saya masih terikat kontrak event, Pak? Nanti saya
bilang dulu ke perusahaan penyelenggara event, saya” Jawab gue
“Yasudah, kalau begitu saya akan benar-benar cari
orang lain” Jawabnya dengan nada keras
“Baik, Pak...saya juga tidak apa-apa, Terima kasih,atas kesempatan interviewnya”
sahut gue sambil buru-buru keluar dari ruangan dia.
Tapi setiap hari gue
diteleponin untuk nanyain, kapan gue bisa mulai kerja. Saking gue pusinggnya,
gue ganti nomor hp. (Kebanyakan orang putus dari pacar ganti no hp ini
dikejar-kejar kerjaan, malah menghindar, ya, iyalah jadi spg obat kuat) Siapa
yang mau, yang ada gue dikatawain sama teman-teman gue.
Memang dalammencari pekerjaan, banyak hal-hal aneh yang pernah kita dapatkan, apalagi nih, gue sebel banget sama perusahaan berjangka (Saham). Gue melamar sebagai penulis biografi, gue ambil tokohnya "Bob Sadino" pengusaha yang menurut gue keren banget. Dan setelah beberapa hari gue dapat panggilan kerja, gue senang dong, walaupun jadi penulis Biografi, padahal sih, gue maunya jadi penulis fiksi.
Dan, setelah gue datangin untuk interview ternyata perusahaan berjangka, kita harus menawarkan saham melalui telepon, seperti telemarketing gitu, padahal gue sudah pernah diterima dan kerja beberapa minggu di perusahaan seperti ini sebelumnya. namun enggak cocok, walaupun per/lot, nya lumayan murah. Tapi gajinya itu loh, tidak berprikemanusiaan, ya, walaupun kalau tembus/closing, kita bisa mendapat nominal yang sangat menggiurkan.
bukan hanya gue yang kecewa dibohongi tentang job desk yang kita lamar, gue juga ketemu sama cowok yang melamar sebagai petugas Laboratorium, tapi ditawarin posisi yang sama dengan gue. Padahal dia dari bogor naik kereta jam 4 pagi, tapi dibohongi oleh perusahaan yang seperti itu.
Dan beberapa yang lalu, gue juga tertipu sama perusahaan berjangka seperti ini lagi, aduh,,, ini sudah ketiga kalinya (Dapat payung cantik, gue), posisi yang ditawarkan data entry, tapi malah nawarin saham, malesss....!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar