Sabtu, 23 Agustus 2014

Cari kerja lagi...!



Blogy,

Kemarin, gue dapat panggilan interview, pekerjaan yang gue lamar beberapa hari yang lalu. Sekarang gue mau nyari pekerjaan tetap, setelah gue menyelesaikan beberapa tulisan gue, gue janji mau kerja yang tetap aja. Mau buat ortu gue bangga juga, biar enggak malu, anaknya, ngaku penulis tapi belum punya karya. Tetap sih, nulis tapi seminggu sekali or dua kali aja. Hehehe
Enggak ada yang maksa gue, Cuma gue ingin hidup gue lebih teratur aja, kayak dulu, heheheh walaupun api mimpi itu masih tetap akan berkobar didalam jiwa gue.
Dari kemaren gue ngelamar dan ngirim email, enggak ada yang gue datangi setiap ada panggilan interview, gue masih aja sibuk sama tulisan-tulisan gue yang enggak kelar-kelar.
Kemaren, gue dapat panggilan kerja tiga sekaligus di jam yang sama, spg, receptionis dan guru bantu/pendamping anak-anak berkebutuhan khusus.
Gue pengen banget jadi guru apalagi untuk anak-anak yang beda dari yang lain, sekaligus belajar memahami perasaan mereka, karena pasti mereka punya dunia sendiri, dan asyik dengan dunianya. Namun untuk menjadi guru, diharuskan pendidikan yang tinggi. Tapi untungnya kali ini ada kesempatan walaupun hanya menjadi asisten guru.
Tapi, kayaknya gue gagal deh, dalam tesnya, selain tes psikologi, dan membaca cerita seperti mendongeng  dengan gaya sendiri-sendiri. Terus diruangan kedua kita di tanya oleh tiga juri seperti Indonesian idol, nah salah satu jurinya ada yang bertugas merekam dan kita disuruh mengulang bacaan tadi dengan daya ingat kita,  dan sekali lagi dengan gaya kita.
Aduhh,,, gue itu paling malu kalau direkam apalagi bikin video, pernah nih, ada kompetisi menulis dengan membuat video yang harus di share ke youtube, nah si nur (sodara gue) yang bertugas merekam dan gue sudah menulis bahan yang mau diomongin didepan kamera, tetap aja 5 menit berlalu tanpa suara.
Apalagi tadi...!!!! gue gugup banget, kehilangan semua yang ada di dalam otak gue, enggak bisa ngomong dalam beberapa menit. Setelah itu jurinya mulai mengetes daya ingat gue, dengan cara menanyakan hal-hal yang enggak gue ingat di bahan cerita tadi.
Aduhhh, gue itu pelupa abisss. Pernah kejadiannya waktu gue jadi Asistennya Mbak Else (Ast. Hrd), ceritanya gue disuruh menyimpan kunci lemari yang berisi dokumen-dokumen penting. Mulai dari soal-soal tes dari sma hingga S2, kunci jawaban soal dan surat kontrak, dan masih banyak lagi dokumen penting (Bukan secret lagi tapi sudah Confidential). 

“Vy, kamu simpan ini kunci ditempat yang aman, ya?” Kata Pak Musfir, bosnya Mbak Else (Bos dari bos gue)
“Baik, Pak” Jawab gue semangat.

Keesokan harinya, ketika Pak musfir mau ngambil kunci itu dari gue, gue lupa naruh tuh kunci dimana? 

“Coba, kamu ingat-ingat, lagi?” Tanya Pak Musfir (Masih jam delapan pagi)
“Iya Pak,” Gue kebingungan
“Masih belum ingat, nyimpannya dimana?” Tanya Pak Musfir (sehabis makan siang)
“Belum, pak” Mulai keringatan, panik dan nafas ketahan
“Gimana, nih, Vy? Coba kamu cari lagi?” Sepertinya Pak Musfir mulai lelah (jam 07.00 malam)
“Maaf ya, Pak?” Muka mau nangis
Recruitment batal, enggak bisa ngirim hasil tes calon karyawan ke Samsung Korea, Satu divisi Hrd, enggak kerja, gara-gara “gue”.
“Yasudah, kamu pulang saja, sudah malam” Ucap Pak Musfir (Ini bos paling baik dalam sejarah pekerjaan yang pernah gue geluti) Mbak Else juga enggak marah. Yah gimana mau marah saat kerja di sana, gue baru lulus sma dan belum keluar ijazah. Jadi dianggap masih anak kecil.
Kebiasaan gue kalau mau pulang kerja , gue selalu bersihin meja dan komputer. Nah pada saat gue mau bersihin keyboard, dan gue angkat keyboardnya, ternyata, kunci lemarinya ada dibawah keyboard komputer gue. “Astaqfirullah...” satu divisi mengucapkannya Istiqfar bareng.  (Mari kita sama-sama menyebut hamdallah, Alhamdulillah)
Kata Pak Musfir lagi “Saya, tipe orang pelupa, Asisten saya Else, orang yang pelupa juga dan sekarang kamu juga,ikut-ikutan jadi pelupa” Sambil tertawa (Kita satu team pelupa) Parahhhhhh...!!!!!

Dan, tes yang ketiga setelah lupa menceritakan isi bahan cerita yang diruangan pertama, akhirnya gue disuruh keruangan ketiga. Sesampainya disana, ruangannyabesar dan lengkap dengan bola-bola besar, lantai karpet dengan susunan tangga yang sudah diberi tanda, huruf dan angka yang sudah memenuhi dinding, (Mungkin ini untuk mengasah sel motorik anak, kali ya?)

Bagai model rasanya, di foto berkali-kali, disuruh berdiri tegak dan pejamkan mata hingga 30 detik, setelah itu kita disuruh menaikan kaki kebelakang dan pejamkan mata lagi hingga beberapa menit, setela itu kita difoto lagi (Udah kayak model) setelah itu gue disuruh merangkakmaju dan mundur. Begonya gue bukannya merangkak mundur malah jalan mundur sambil kayang (Kalau dewi persik, mah bagus...) sampai orang yang ngetes gue bilang.
“Merangkak, mbak, merangkak?” Ucapnya
“Iya, ini saya sedang merangkak..” Jawab gue enggak mau salah dan dia ketawa. Sebeellllll, gue...  
Bego banget sih gue, (Padahal, sumpah deh, gue ngerti cara merangkak, itu hanya grogi aja) saat itu gue merasa kayak si Tris dalam film Differgent. Hhahahah 

Dan setelah itu, gue enggak yakin bisa dapat tuh kerjaan! Tapi juga namanya usaha ya, yang penting udah berusaha. Dan kalau dibilang pengalaman bego gue banyak banget! 

Sewaktu gue jadi Ast. Hrd di pabrik elektronik samsung, mulai muncul tuh kebegoan gue. Dari salah pakai pelembab rambut dengan rambut setengah kering, gue pijat-pijat kulit kepala, dan lama kelamaan malah berbusa, ternyata itu samphoo, bukan pelembab. 

Langsung orang-orang yang diloker cewek pada yang sedang ganti baju dan dandan,  ketawa semuanya, ada juga yang panik mau nyiram gue pakai air mineral botol. Tapi ada hikmahnya, semua orang mau senyum sama gue dan mulai menyapa gue walaupun dibelakangnya pakai tertawa. Tadinya orang-orang disana pada sinis, karena mereka enggak bisa terima kehadiran gue. 

“Anak baru...” Tanya salah satu Ibu-ibu staff Accounting sewaktu ketika bertemu di pantry
“Iya, Bu” senyum gue
“Divisi apa?”
“Hrd. Recruitment, bu” Jawab gue
“Lulusan apa?” mulai sinis
“Smk, bu?” Jawab gue
“Smk...!!!” Tambah sinis dan lehernya mulai naik 

Berbanding terbalik setelah kejadian setelah pakai pelembab yang entah kenapa gue enggak baca dulu itu Shampoo. “Evy...evy..Kamu itu ada-ada aja” Tawa si ibu yang pernah sinis sama gue
“Kamu kalau belum keramas jangan kerja dulu?” Sahut ibu-ibu yang lain
“Jangan-jangan kamu belum mandi pagi ya” Tawa si ibu-ibu yang ada di situ
“Kamu itu enggak pantas jadi Human Resource Departemen, tapi Human Error Departement” sahut mereka bebarengan. 
Gimana mau mandi dan shampoan, secara jakarta-cikarang, berangkat aja pagi-pagi buta. Matahari belum terbit gue berangkat dan baliknya matahari sudah terbenam. Bayangkan kalau gue hanya manusia biasa yang bisa salah baca antara shampoo dan pelembab rambut. 

Dan sewaktu jadi spg, dari beberapa produk yang berbeda. Yang gue ingat spg teh herbal. Untuk trainingnya sampai satu minggu dan setiap hari gue harus minum teh sampai 14 rasa, mulai dari nama bunga-bungaan, buah, dan nama-nama yang gue enggak kenal.Walhasil,  Selama seminggu gue mabook teh...! Tapi teh herbal ini teh kesehatan, bukan teh pelangsing badan, karena fungsinya untuk menghancurkan lemak dalam darah, yang biasa disebut Kolestrol. bukan lemak dalam tubuh. Tapi kalau kita minum teh penghancur lemak dalam tubuh dalam 14 rasa dalam sehari bukan lemak lagi yang hancur....! lidah perasa gue juga bisa hancur kaluessss....!Setelah mabook teh, ada lagi yang parah banget, gue melamar pekerjaan jadi spg minuman herbal, dan ternyata gue diinterview untuk jual “obat kuat” Oh My God....!!!! 

Memang terasa aneh pada awal interview ini, harusnya pertanyaan standart dalam wawancara kerja adalah: Nama lengkap, nama panggilan, tempat/tanggal lahir,anak ke berapa, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan dong? Ini pas ketemu sama orangnya langsung ditanya:

“Kamu sudah menikah?” Tanya si Bapak yang lagi interview gue
“Belum pak..?” Jawab gue dan dia langsung seperti kayak Pak Haji.
“Enggak apa-apa, jodoh itu di tangan Tuhan, jadi kita manusia hanya bisa mencari yang terbaik namun apabila Tuhan belum berkehendak, jangan sedih”
(degggghhhhh, siapa juga yang sedih)
“Enggak sedih pak” Jawab gue yang mulai heran,gue mau di interview apa dapat pencerahan hidup
“Bagus kalau enggak sedih” Jawabnya lagi sambil senyum “Ini pekerjaan untuk orang yang belum nikah juga, sepertinya enggak apa-apa” Ucapnya dan gue manggut-manggut aja
“Tapi kamu bersedia bila di tempatkan dipasar tradisional?” Tanyanya
“Maksud, bapak?”
“Seperti Apotek-apotek dipasar-pasar, bukan modern market seperti Carefour atau hypermart,lotte atau giant gitu?”
“Ohhh, saya sih, tidak masalah kalau soal penempatan kerja?”
“Oke, baik, saya rasa kamu cocok dan bisa langsung kerja” Gue senang banget dapat kerjaan, tapi cepat banget diterimanya, gue jadi bingung
“Untuk produk knowlegdenya apa ya, Pak?” Tanya gue
“minuman herbal kesehatan?” Jawabnya
“Ohh, seperti  vitamin atau cdr, gitu ya, Pak?”
“Ya, bisa berbentuk larut dalam air, bisa sejenis pil atau serbuk”
“Ohh, ekstra joss, gitu ya, Pak?” sok ngerti ya, gue
“Bisa dikatakan begitu, Tapi lebih tepatnya dikatakan seperti obat?” (Dalam hati nih, ohh pantes aja ditempatkannya di apotek pasar gitu?)
“Ohh, obat dalam bentuk minuman kesehatan ya, Pak?”
“Iya” Jawabnya sambil senyum-senyum
“Ohh, fungsi dan mamfaatnya untuk apa, pak?”
“Stamina” Jawabnya lagi dengan mata melotot
“Ohh, biar selalu semangat ya, Pak?” tanya gue dan dia tertawa
“untuk semua kalangan, Pelajar, umum, gitu,juga bisa ya Pak”
“Iya, boleh tapi kamu pelajari lagi pengetahuan produknya, kelebihannya. Dan sasaran pasarnya, khusus laki-laki dewasa” Ucapnya (Muka gue langsung berubah, gue lihat disekeliling ruangan gambar-gambar dinding, namun enggak ada yang mencurigakan)
“Maksudnya?” Tanya gue lagi yang mulai kelihatan mengerti maksud pembicaraan ini
 “ya, sejenis obat kuat, gitu, tau dong? Masa kamu enggak tahu” Senyum-senyum tuh orang. Langsung nelan ludah gue.
Apa jadinya, kalau gue ambil nih kerjaan, emak-bapak gue lewat situ, yang ada gue dib jewer dan ditarik suruh pulang. Dan gue juga bingung cara nawarinnya, apalagi promosiinnya...”Oh My God”
“O...obat...Obat kuatttt...pak?” Gue mengulang kata-kata dia dengan sangat ati-ati
“Iya..” Jawabnya (Pantesan aja yang ditanya duluan status pernikahan, udah nikah apa belum? Terus motivasi, katanya gue bisa-bisa aja kerja disini) Gue bingung banget cara menolaknya.
“Kapan, kamu mulai bisa kerja” Tanyanya (Sama aja,pertanyaannya “Kapan kamu bisa mulai untuk menjual obat kuat dari perusahaan saya”) Arghhhh...!!!! malu gue! ntar kalau ditanya teman-teman gue, “eh, kerja apa loe sekarang?” masa gue harus jawab “Spg, Obat kuat” Ya Tuhan.....Ya Allah....
“Saya tidak tahu, bisa mulai kerjanya kapan, Pak” Jawab gue datar
“Gimana ya, saya butuh orang secepatnya, kalau kamu tidak bisa besok, lebih baik saya cari orang lain saja” Sahutnya lagi (Nah, itu jauh lebih bagus)
“Yasudah, Bapak cari orang lain saja, Pak?” Jawab gue pelan
“Memangnya kamu bisanya tanggal berapa?” Tanyanya lagi (Katanya tadi mau nyari orang lain??)
“Saya masih terikat kontrak event, Pak? Nanti saya bilang dulu ke perusahaan penyelenggara event, saya” Jawab gue
“Yasudah, kalau begitu saya akan benar-benar cari orang lain” Jawabnya dengan nada keras
“Baik, Pak...saya juga tidak apa-apa, Terima kasih,atas kesempatan interviewnya” sahut gue sambil buru-buru keluar dari ruangan dia.
Tapi  setiap hari gue diteleponin untuk nanyain, kapan gue bisa mulai kerja. Saking gue pusinggnya, gue ganti nomor hp. (Kebanyakan orang putus dari pacar ganti no hp ini dikejar-kejar kerjaan, malah menghindar, ya, iyalah jadi spg obat kuat) Siapa yang mau, yang ada gue dikatawain sama teman-teman gue.

Memang dalammencari pekerjaan, banyak hal-hal aneh yang pernah kita dapatkan, apalagi nih, gue sebel banget sama perusahaan berjangka (Saham). Gue melamar sebagai penulis biografi, gue ambil tokohnya "Bob Sadino" pengusaha yang menurut gue keren banget. Dan setelah beberapa hari gue dapat panggilan kerja, gue senang dong, walaupun jadi penulis Biografi, padahal sih, gue maunya jadi penulis fiksi. 

Dan, setelah gue datangin untuk interview ternyata perusahaan berjangka, kita harus menawarkan saham melalui telepon, seperti telemarketing gitu, padahal gue sudah pernah diterima dan kerja beberapa minggu di perusahaan seperti ini sebelumnya. namun enggak cocok, walaupun per/lot, nya lumayan murah. Tapi gajinya itu loh, tidak berprikemanusiaan, ya, walaupun kalau tembus/closing, kita bisa mendapat nominal yang sangat menggiurkan. 

bukan hanya gue yang kecewa dibohongi tentang job desk yang kita lamar, gue juga ketemu sama cowok yang melamar sebagai petugas Laboratorium, tapi ditawarin posisi yang sama dengan gue. Padahal dia dari bogor naik kereta jam 4 pagi, tapi dibohongi oleh perusahaan yang seperti itu. 

Dan beberapa yang lalu, gue juga tertipu sama perusahaan berjangka seperti ini lagi, aduh,,, ini sudah ketiga kalinya (Dapat payung cantik, gue), posisi yang ditawarkan data entry, tapi malah nawarin saham, malesss....!!!


Rabu, 20 Agustus 2014

Rasa yang telah hilang

Hari ini teman gue datang...dia curhat dan nanya, "Bagaimana, caranya agar bisa menghilangkan perasaan kita untuk seseorang?"
Dia tahu, gue pernah lama punya rasa untuk seseorang dan sekarang jujur, rasa itu telah hilang.
Bagaimana?
Gue enggak tahu caranya? mungkin waktu yang dapat menjelaskannya?

Jujur, dulu gue pernah punya rasa untuk seseorang.
Waktu jadi "Cs" gue pernah bertemu dengan seseorang.
Kenapa, gue bisa suka sama dia?

banyak yang menyangsikan, gue suka sama dia karena cinta, Coz gue hanya upik abu yang sedang bertemu dengan pangeran. Banyak yang mengira, gue suka karena wajah dan status sosialnya.
Padahal dari kecil gue belajar "Setiap Orang didunia ini sama yang membedakannya hanyalah tingkat ketaqwaannya"

Katanya lagi sih, "gue maunya sama yang kaya" (Terkesan Matre ya?), ada lagi yang bilang "gue maunya sama yang ganteng?" 
Padahal semua itu, enggak bener.
Kenapa gue memilih dia sebagai orang yang gue masukin kedalam hati gue?
Karena hanya dia satu-satu cowok dikantor ini yang melihat gue. Melihat gue disaat gue hanya seorang "Upik Abu"

Saat itu gue malu banget jadi "upik abu " karena gue rahasiain ini semua, dari keluarga gue, nyuci seragam diam-diam (Akhirnya ketahuan juga sama bang Umar, saat itu statusnya masih pacarnya kakak gue)
Saat itu bang umar sama kakak gue lagi makan di "Mm Bekasi" dan melihat orang lagi bersihin lantai memakai seragam yang sering gue jemur.
Walhasil, balik dari situ, gue di Bombardir pertanyaan sama semuanya?
Sampai-sampai, Nyokap mencurahkan isi hatinya "Pantesan aja, mama bingung, kerja apa nih anak berangkat Abis subuh-subuh banget?"
Tapi ini kan kerjaan yang gue pilih, gue yang menjalaninya dan yang penting halal juga, kan?
Akhirnya pekerjaan ini mendapat restu dari semuanya.

Pertama ditraining jadi "Upik Abu"
Gue malu banget, apalagi instrukturnya tau banget, gue maluan.
Akhirnya gue dikasih nasehat sama dia.
"Kamu tau, pekerjaan ini ada dua mamfaatnya?"
"Apa, itu Pak?"
"Pertama, kamu dapat gaji, dan yang kedua kamu dapat pahala?"
"Pahala?"
"Iya, kamu sudah membersihkan tempat yang najis menjadi tempat yang bersih.
dan yang kedua kamu dapat gaji, lagi?"
Setelah itu gue enggak malu lagi kerja sebagai upik abu, mungkin gue berpikir setelah ini akan ada ibu peri baik hati yang akan menyihir gue kembali menjadi seorang puteri. hehheheh (Khayalan tingkat tinggi)

Bagi gue, dia itu cowok baik. Karena waktu itu hanya dia doang yang mau melihat gue ketika gue megang kain pel. Gue mikir, "ngapain ya nih cowok, liat-liat, gue?" perasaan gue enggak pernah punya utang sama dia, tapi koq ngelihat-ngelihat gue, kayaknya waktu dulu dia sambil senyum deh.
Tapi koq, cuma dia yang mau melihat gue pada saat gue disihir menjadi upik abu.

kalau diibaratkan, ketika gue sedang kecebur di kali dan banyak orang yang lewat tapi hanya dia yang mau melihat kebawah dan memberikan gue tali untuk naik keatas.
Bukan seperti Pangeran yang rela, tercebur bareng untuk menolong gue agar bisa naik keatas.

Kalau dibilang gue suka sama wajahnya dan sama statusnya yang orang kantor, itu salah banget....
karena gue pernah bertemu sama satu orang cowok  (Anak magang di lt.5, DB) kuliahnya di Ui jurusan hukum dan kalau lulus jadi pengacara,

Waktu itu, ceritanya gini, ada satu cowok gendut yang jualan makanan ringan di Db, kita manggilnya Bang Id. Nah Bang Id, nawarin makanan sama gue, kebetulan gue lagi bersihin tembok.
"Eh, poy, loe mau beli makanan gak ini, kacang polong kriukkk?"
"Enggak, ahh, bang, gak punya duit lagi bokek"

Namun setelah selesai istrirahat siang, gue buka turkit (sejenis kontainer plastik) tempat peralatan, untuk menaruh peralatan kebersihan gue, ada kacang polong kriukkk. Dalam hati gue kesal sama Bang Id, kan gue bilang gak mau beli masih aja di kasih buat gue.
Enggak lama kemudian, gue ketemu bang Id, "Bang, gue, kan, gak mesan bang, kenapa di kasih?"
"Udah di bayarin, tuh" Kata Bang Id santai
"HaaH.....!" Gue melotot
"Siapa???"
"Ada. cowok..." Kata Bang Id
"Siapa, bang...?" Tanya Gue
"Udeh, Loe makan aja, udah dibayarin ini" Kata Bang Id
"Ahg, males gue, nih gue balikin aja, Enggak mau gue makan, yang bayar aja siapa gue enggak tahu?" Protes gue dong.
"Ada anak Lt.5 juga"
"Iya, tapi siapa?"
"Yang tadi lagi nunggu Lift bareng gue, waktu loe lagi bersihin tembok?"
"Baik banget, enggak kenal main bayar-bayarin makanan gue"
"Cie....cie..." Kata Bang Id
"Awas, bikin gosip, gue tonjok loe, Bang?" Ancam gue
"Iya.."
"Yang mana orangnya, kasih tahu gue"

Dan Bang Id, nunjuk cowok yang badannya lumayan besar dan yang mejanya selalu ketinggalan untuk gue bersihiin. Setiap pagi, kalau dia sudah datang dan gue belum bersihin meja kerjanya, kalau gue tawarin buat gue bersihin pasti, dia enggak mau.
Baik, sih orangnya, cakeeppp lagi...Pikiran gue tentang sinetron-sinetron Indonesia selama ini, salah banget.
Kalau di sinetron, orang kaya, pasti jahat. Orang ganteng /cantik pasti sombong. Kalau ini mah, udah cakep, Baik, lagi. hehhehe
Kalo dikira-kira, kayak sekarang tuh, Wajahnya seperti, penyanyi Tulus-sepatu, kenapa nih orang mau bayarin gue, kenal juga enggak. wah gue jadi ingat sama omongan gue sendiri, gue bilang gue enggak punya duit???? Aduhhhhhh maluuuuuu.....

Sebenarnya gue mau bilang terima kasih tapi enggak sempat karena tugas gue bukan hanya di lantai 5 doang. sampai pulang kerja, gue juga enggak sempat ngucapin terima kasih. Nah biasanya sebelum balik, gue maghrib dulu di kantin atas Db ada musollahnya dan siapa sangka cowok yang bayarin makanan gue juga ada disana.
Walhasil, gue langsung bilang makasih aja sama dia.

"Mas...mas..Makasih ya..." Ucap gue sambil senyum-senyum tapi dia malah terlihat seperti kebingungan
"Siapa, ya?" Tanya dia
"Saya, mas, cleaning lantai 5, yang kata Bang Id, udah bayarin makanan saya, tadi siang?" Gue sambil nunjukin makanannya
"Ohhhh..." sambil melotot "Koq Beda....??" Tanyanya (Iyalah, namanya juga udah pulang kerja, masa gue mau pakai seragam terus)
"Kan, lagi enggak pakai seragam, mas" Jawab gue (Gue kalau pakai seragam kayak badut, enggak pernah gue ngecilin baju seragam,malas..!)
"Wah, kalau kerja begini aja terus pakaiannya, jangan pakai seragam" Katanya (Padahal cuma pakai kemeja lengan pendek sama levis doang, dan lagi kurus-kurusnya, hehehhe)
"Jangan Mas, nanti ketukar lagi yang mana Cleaning yang mana orang kantor?" kata gue lagi dan kami pun tertawa.
"lucu si Mbanya?" Di pikir gue badut ancol yang lepas kali...
"Mas, Maaf ya, gara-gara saya bilang enggak punya duit jadi di beliin deh?"
"Enggak, apa-apa koq Mba, saya juga enggak ada kembaliannya jadi sekalian aja" Ucapnya sopan

Setelah selesai sholat, akhirnya gue balik bareng teman-teman. Dan ketika dia lewat didepan gue, tuh cowok buka kaca mobilnya dan nawarin pulang bareng. Busetttt deh, nih cowok baik banget ya, tapi gue enggak mau, enggak enak, udah dibayarin makanan sekarang nebeng bareng, makin dikira bokek beneran gue.

"Mau Bareng? memang rumahnya dimana?" tanya nya sambil buka kaca mobil
"Di kota,mas" Jawab gue  "Enggak usah, makasih, mas" Jawab gue
"Enggak apa-apa, aku juga lewat sana?" senyumnya
"Enggak mas, udah dijemput" Jawab Gue
"Ohhh, udah ada yang jemput?"
"Iya, Mas, supir Busway" Gue tertawa

Yaudah, setelah itu, kami lumayan sapa-sapaan. Tapi gue hanya anggap dia karyawan kantor aja, beda tuh sama, cowok yang gue suka, padahal dia enggak ngapa-ngapain tapi guenya aja yang udah kege-eran setengah mati. (Namanya juga lagi jatuh cinta, hehhehe)

Setelah selesai magang, Cowok itu juga ngucapin terima kasih sama gue karena selama ini udah membersihkan mejanya, padahal bukan gue doang yang bersihin tuh mejanya, kan setiap sebulan sekali kita dirolling perlantai. Tapi dia memang cowok yang baik.
Tapi kenapa gue enggak naksir dia aja ya? malah naksir cowok lain.

Namun sekarang jujur, perasaan itu telah hilang, perasaan ingin dibalas dengan rasa yang sama, Perasaan ingin memiliki, dan perasaan-perasaan lainnya, semua telah hilang. Mengapa, rasa cinta itu bisa hilang?

Yang gue baca dari buku sih, Cinta mudah datang dan susah pergi, Tapi kata Raditya Dika (Penulis), katanya cinta kadaluarsa (Mungkin, dia pikir cinta itu makanan kaleng, yang ada tanggal Exp.date)

Cinta itu gabungan reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh, Zat testosteron (Pada laki-laki) dan zat estrogen (Pada perempuan), Zat ini yang menyebabkan rasa tertarik pada lawan jenis. Pernah dengar juga kan yang disebut Feromon (Biasanya penelitian melakukannya pada serangga dan semut) namun Feromon di tubuh kita juga ikut andil dalam reaksi kimia jatuh cinta ini.


Feromon pada manusia merupakan sinyal kimia yang berada di udara yang tidak bisa dideteksi melalui bau-bauan tapi hanya bisa dirasakan oleh VMO di dalam hidung/indra pencium. Sinyal ini dihasilkan oleh jaringan kulit khusus yang terkonsentrasi di dalam lengan. Sinyal feromon ini diterima oleh VMO dan dijangkau oleh bagian otak bernama hipotalamus. Di sinilah terjadi perubahan hormon yang menghasilkan respons perilaku dan fisiologis. (Baca di google)

 Selain itu ada juga yang namanya, Zat Adrenalin, fungsinya menaikan tekanan darah dan bisa bikin jantung kita berdetak lebih kencang saat bertemu dengan gebetan hati, hehheh. Zat ini juga bisa bikin kita berkeringat, deg-degan dan mulut kering (Seperti gejala abis minum obat flu..)

Selain Adrenalin, Dopamine juga sangat berpengaruh, bisa membuat kita semangat, energi semakin bertambah, dan katanya bertahan hanya dalam 4 tahun.  Nah, ketika kita jatuh cinta, pasti pernah juga dong, wajah gebetan hati muncul dikepala kita, Zat serotonin-lah, yang paling harus bertanggung jawab untuk itu. 

Selain zat-zat diatas yang bisa hilang, apalagi pengaruh Dopamine yang hanya 4 tahun, (Dan ini, yang mungkin Raditya Dika, katakan cinta bisa kadaluarsa) Masih ada lagi zat-zat yang membuat cinta dapat bertahan lama, Oksitosin, seperti gandengan tangan, merangkul dan duduk berdua (Mungkin kalau sudah menikah ya) dan Vassopresin, Hormon ini, ingin melindungi dan menjaga satu sama lain, hormon ini juga sebagai rasa mengabdi dan bertahan pada pasangan

Mungkin kita juga harus menjaga perasaan sayang dan cinta kepada pasangan, dan  juga menjaga perasaan orang yang kita cinta agar cinta bisa tetap berjalan dengan baik.

Namun menurut buku  "The Art Of Loving"
Mengatakan bahwa cinta itu ada 4 indikasinya: C.R.R.K. (Care, Responsibility, Respect, and Knowlegde)

Mungkin pengaruh Dopamine yang bertahan hanya 4 tahun dan waktu yang menyadarkan bahwa "Dia, bukanlah pasangan yang terbaik untuk kita"  

Mungkin saat itu kita merasakan rasa yang sakit, hingga menyakiti hati kita. dan pada saat kita patah hati, zat Phenylethylamine (PEA) dalam tubuh berkurang dan muncullah ketakutan dalam diri kita, dari mulai merasa tidak dihargai hingga bunuh diri (Na'uzubillah...)

Cinta adalah perasaan menghargai orang lain bukan menyakiti orang lain, ketika kita mencinta orang lain, akan banyak pengaruh baik dari orang sekitar, Namun ketika kita membenci seseorang, kita hanya akan sendirian.

Ada yang bilang Obatnya cinta adalah cinta lagi, namun cinta yang banyak pembelajaran di dalamnya, cinta yang tidak hanya untuk membuat kita tertawa, tapi ada disaat kita sedang gundah, cinta yang menuntut arah bukan malah menyesatkan bahkan menjatuhkannya.

Kalau aku ditanya bagaimana aku mampu melupakannya? aku tidak tahu harus menjawab apa? Aku hanya selalu berpikir "Kita belum berjodoh" dan mungkin "akan ada yang lebih baik darinya "


Minggu, 17 Agustus 2014

Apakah ini?

Banyak cerita tentang Cinta...

Cinta mampu mengguncang dunia...
Cinta mampu membuat kita berbeda
Cinta mampu membuat manis menjadi tawar, begitu juga
Tawar menjadi manis...
Cinta mampu menyelinap datang dengan tiba-tiba
namun juga mampu pergi tanpa sisa.

Cinta...cinta...Oh Cinta....
Banyak warna, penuh makna, banyak rasa penuh raut...
Begitu mudah terajut hingga bisa membuat kerut bahkan kering...

Bicara cinta adalah bicara hati...
Bicara perasaan...bicara jiwa....
semua hanya bisa terungkap...tak mudah terbaca...
Hanya bisa terasa tak mudah terucap...

Aku tak tahu apakah ini bisa disebut cinta...

Pertama kali, aku melihat dirimu...
ditempat yang selalu aku datangi...
namun sebelumnya aku tidak pernah melihatmu..
saat itu reaksimu sama seperti hari ini...
Datar...
Diam dan terkesan sinis...

Aku hanya diam..karena kau tak dapat menarik perhatianku
Aku jalan dan kau seperti memandangku..
Namun aku tak peduli
sekali lagi kau tak dapat menarik hatiku

Namun berkali-kali kita bertemu,
Entah apa yang bisa kukatakan
Apakah ini takdir atau memang hanya kebetulan semata

Kita bertemu karena kita punya tujuan yang sama
bukan semata-mata kode alam semesta

Namun hari demi hari
mengapa aku dapati tatapan berbeda darimu
Entahlah! Hati mulai bergejolak hebat
Ada apa ini?

Namun tak kudapati seutas senyum yang kuinginkan
sebagai jawabannya
Aku berusaha tak pedulikan hatiku...

Selang beberapa saat, kau berusaha sedang bercanda dengan ku
Ini diluar kebiasaanmu yang tak pernah kulihat kau tersenyum
Aku terperajat oleh kata-katamu...
Hingga tak aku percayai hari itu...

Untuk kedua kalinya, ku mendapati tatapan penuh berbeda darimu
Tak ingin ku artikan apa-apa arti tatapanmu..
karena mungkin kau tak pernah tahu, rasa sakit oleh harapan

Namun hari berikutnya, kita masih harus bertemu, dan lagi-lagi
Tatapan itu sangat menusuk hatiku, bagaimana mulutmu bisa terkunci
begitu rapat, tak ada sunggingan senyum dan nada-nada candaan
Tapi seakan aku bisa membaca semua pikirmu...

Tolong katakan aku salah!
Karena aku begitu takut
Untuk berharap yang tidak pasti lagi...

Dan tolong mulai saat ini, jangan menatapku seperti itu
Karena hatiku mudah tertusuk
Oleh tatapan yang tak pernah aku mengerti
Hatiku mudah sakit oleh diamnya seseorang
Hatiku mudah rapuh oleh ketidaktahuan yang sebenarnya terlihat nyata

Kau mungkin sedang bertanya dalam hatimu?
Siapa aku?
Bagaimana aku?
Mengapa aku dan kamu harus bertemu?
Mungkin lebih banyak lagi hal ingin kamu tahu dariku?
Namun ketika kita bertemu, kita tak mampu bicara

Aku tak ingin mendahuluimu
mungkin kau juga tak akan pernah memulainya
Jadi kita akan seperti ini, seterusnya......

Semua terserah padamu, tapi aku tak akan ingin
melihatmu menatapku seperti itu lagi...
Aku ingin semua berjalan biasa saja..

Mungkin bila waktu memihak kita...
dan Alam semesta berkonsfirasi bersama...
Kita bisa bicara tanpa banyak kata
mungkin saat itu kita akan mengerti rasa masing-masing
tanpa harus menyakiti.


Kita memang tidak bisa menjadi penghapus, untuk menghapus masa lalu, tapi kita bisa jadi pensil untuk mengukir kenangan indah mulai hari ini.



Hy Blogy....
Mau cerita, tapi sebelumnya apa kabar, Blogy???
Mudah-mudahan masih baik-baik aja ya, nampung curhatan gue...hehehee
^^
Blogy, gini ya, kenapa sih, kita itu selalu dihubung-hubungkan dengan mantan. Mantan nikah, katanya kita yang ditinggal nikah. Mantan putus dan berkomunikasi lagi, dibilang mau balikan, mantan sakit dan kita Cuma kasih kata “Cepat sembuh” Katanya ngasih harapan...
Aduhhhhhh....Pusinggggg...!!!!
Bloy...gue mau cerita, selama ini gue banyak kenal sama orang, cowok dan cewek bahkan gue punya sahabat cowok dan punya sahabat cewek. Selain Dwi, Jonathan, biasa gue panggil Iyon dan Ilham yang biasa gue panggil kambing.
Dan masih banyak teman gue baik cewek maupun cowok.dan terkadang teman cowok gue, suka menganggap gue cowok, begitu juga sama Iyon dan Kambing, gue enggak pernah tuh diperlakukan cewek sama mereka berdua, Walaupun dandanan gue udah mirip ondel-ondel Ancol alias Menor.
Nah, dulu waktu gue kerja di DB, gue juga punya genk dan sahabat. Kita berempat. Dua cewek dan dua cowok. Kita sebut aja nama si A dan si B. Si Ayam dan si Bebek. Nah teman gue yang cewek suka sama si Ayam, jadi dia minta tolong gue dan bebek untuk berusaha mendekatkan dia dengan Ayam.
Kita atur deh tuh skenario, untuk mereka bisa jalan berdua yang tadinya kita berempat. Nah otomatis tinggal gue dan bebek dong, yaudah kita berdua juga jalan-jalan. Akhirnya kita dekat dengan alasan untuk menjodohkan mereka.
Mungkin...Mungkin ya, bebek jadi punya perasaan sama gue. Tapi namanya gue, yang temannya banyak, jadi gue enggak merasa, itupun gue tahu karena si bebek bilang sendiri. Nah gue bingung dong, waktu itu kejadiannya, gue lagi naksir-naksirnya sama kuning. Jadi kalo gue lagi naksir orang, gue suka enggak bisa,  merasakan perasaan orang lain walaupun itu untuk gue (Nah ini bodohnya gue)
Gue bilang sama bebek “Mungkin, loe suka gue Cuma karena kita dekat, kali, jadi bukan karena cinta” Gue mencoba ngeles kayak tukang bajaj lagi ngepot.
“Masa sih” Bebek mikir
“Iya, coba lama-lama juga perasaan loe, kegue akan hilang dengan sendirinya” Ucap gue. Oke, akhirnya kita masih bersahabat.
Nah,ternyata si Ayam juga nolak teman gue, alasannya dia mau fokus kerja, gila ya sih ayam ngasih alasan kayak gitu. Kita semua tergabung dalam kerja Cleaning service (Si ayam mau fokus nyapu, fokus ngepel, fokus bersihin kaca, gituuu), Si Ayam kalo ngasih alasan pinteran dikit keq.
Akhirnya kita tergabung dalam satu genk. Kita habiskan sabtu minggu kita jalan-jalan sebagai sahabat, walaupun ada rona-rona beda diwajah teman gue yang cewek, dan tanpa sadar si bebek juga kayak gitu kali ya....
Sampai Akhirnya, gue dapat pekerjaan baru, Dan gue meninggalkan ketiga sahabat gue di DB.
Dan enggak lama kemudian gue dengar si Ayam juga balik kekampung halamannya, Bebek dan teman gue yang cewek di mutasi ke Area berbeda. Kita terpisah.
Dan Setelah keluar dari sana, bebek makin sering sms gue dan terkadang nelpon, hanya untuk menanyakan kabar gue, apalagi dia tahu, gue enggak punya pacar.  Kita makin akrab. Terkadang dia mengajak gue kerumah temen gue yang cewek,untuk sekedar seru-seruan kayak dulu.  
Dua tahun dekat sebagai sahabat, dan setelah berpisah beberapa bulan, dia masih enggak kapok juga menyatakan perasaannya.
^^
“Kayaknya udah berapa kali ya, gue menyatakan perasaan gue sama loe?” Tanya dia sambil makan mie ayam gerobak pinggir jalan (Ini kesamaan yang kita punya, hobi banget makan mie ayam selain bakso malang)
Pengen banget dijawab (“Elo aja gak ingat udah ngomong itu berapa kali, apalagi gue, sampai pusing, gue)
“Empat kali, ya?” Gue ngira-ngira aja
“Kayaknya lebih deh, poy...” Dia manggil gue epoy..
“Makanya, emangnya loe enggak cape ngomong gitu terus, dari dulu sampai sekarang. Ditelepon, di sms, bahkan sampai kita ketemu, masih aja ngomong kayak gitu, apa enggak ada topik lain?”
“Enggak, sampe loe mau membuka hati loe buat gue”
(duhhh...loe harusnya mengerti, gue  aja lagi galau sama orang yang gue suka (Waktu itu kuning), tapi gak tau apa dia suka atau enggak, atau sudah nikah, atau lagi sakit, atau lagi sedih tuh orang..Gue juga mau ngilangin perasaan ini dan belajar untuk memahami  perasaan orang lain, tapi belum bisa. gue aja enggak ngerti sama  perasaan  gue dan loe minta gue untuk membuka hati lagi. Bukankah hati itu tempatnya untuk satu orang,  ini aja belum keluar, loe minta dimasukin kedalam hati gue. Mana bisa????)
“Gue juga sayang sama loe, dengan kebersamaan kita, tapi hanya sebagai sahabat, aja” Ucap gue. Mungkin Ini menyakitkan buat dia, tapi mau gimana lagi.
“Gue ngomong gini, hanya ingin loe tahu aja, loe enggak  harus mikirin dan ngejawab ya atau tidak” Ucapnya lagi
“Jadi ini Cuma per nyataan? Bukan pertanyaan?” Tanya gue dan dia ngangguk
(Bego kan, gue cowok sebaik ini masih aja dicuekin)
Gue punya banyak teman cowok, dekat sama teman cowok, tapi hanya ada 3 orang doang yang memang gue Iyakan, dan kita berusaha untuk saling mengenal lebih jauh. Merah, waktu Smp (Cinta monyet, adik kelas ke kakak kelas), Hijau  (anak Olala) dan terakhir si Bebek ini.
Bebek juga ikut andil dalam putusnya gue sama hijau. Padahal gue lebih milih hijau, daripada bebek yang kata teman-teman gue gantengan bebek. Namanya juga cinta memang punya mata, cinta kan hanya punya rasa, hehhehe (Sok puitissss...)
Hingga akhirnya si bebek sering jemput gue, dan enggak minta bayaran (Ya,iya, dia bukan tukang ojek). Ngajak makan bakso malang (Apalagi ini, enggak bisa nolak gue, hehehe)
“Bagaimana kalau kita coba dulu, setelah itu baru deh loe putusin mau lanjut atau tidak?” Aduhhh....perasaan koq di coba-coba. “Loe single dan gue single...? Kenapa gak kita pahami dulu perasaan kita?” Mungkin saat itu gue mulai kasihan sama bebek atau gue mulai menyerah menunggu orang yang gue suka?
“Oke...” Entah kerasukan apa gue. Gue enggak pernah mau mainin perasaan orang lain tapi gue sedang terjebak didalamnya.  
^^
Hingga akhirnya, dia mulai jemput gue setiap pulang kerja, dan gue kenalin dia sebagai pacar keteman-teman spg gue. namun setiap jalan sama bebek, gue biasa aja, seperti kita jalan dulu, sebagai sahabat satu genk.
Kata orang “Cinta bisa datang dengan sendirinya, tapi mengapa hati gue enggak bergetar setiap jalan sama bebek. Gimana ini???? Apa gue masih suka sama yang dulu?
Hingga akhirnya dia satu-satunya cowok yang gue bawa kerumah, gimana enggak? Pas nganterin gue sampai depan gang, dia bilang kebelet pipis, dan akhirnya pipis dirumah gue. Tapi gue kenalin dia sebagai teman, sama kayak kambing dan iyon.
Nyokap mulai suka, katanya anak baik dan gue yang belum bisa terima. Kalau bokap sih, nyerahin semuanya sama gue.
Keesokan harinya bebek nanya,pendapat keluarga gue, yah, gue bilang biasa aja. Eh si bebek nanya lagi. “gimana ya, caranya jadi menantu Abah Udin (Bokap gue)?”
“Gampang koq, yang penting jalanin sholat 5 waktu?”Kata gue,padahal bokap gue, enggak pernah bilang kayak gitu, semua terserah anak-anaknya.
“Wah, susah tuh poy” Jawabnya sambil tertawa
“Apa?” gue mendelik
“Terus gimana loe mau nuntun istri, kalau suaminya jarang sholat?”
“Subuh, suka lewat, poy?” Jawabnya
“Kalau zuhur?”
“Ohh, sholat dong”
“Ashar?”
“Kalo lagi enggak sibuk?”
“Maghrib?”
“Sholat, sambil nunggu pulang kerja, coz macet?” 
“Isya?”
“Ketiduran, Poy?”
“Kalau begitu, kayaknya loe enggak lulus jadi mantu Abah Udin?”
^^
Setiap sholat jumat juga, harus di Sms dan ditelpon. Malah dia sempat komplain, “Enak ya, kalau punya pacar yang ingatin kita makan, tidur, perhatian gitu, ini sms sholat melulu?”
Ya, mungkin, gue bukan cewek romantis buat dia. Beda sama Ayam, yang selalu ngajak berjamaah, bisa bercanda dan bisa serius. Pokoknya gue lebih nyambung sama Ayam daripada sama bebek, tapi porsinya memang kita bersahabat.
Mungkin bebek agak jeolus sama Ayam, karena waktu ayam nelepon bebek dan ada gue, malah gue dan ayam telepon-teleponan bisa sampai satu jam lebih bahkan teman gue yang cewek sempat nuduh gue, nikam dia dari belakang. Susah ya, kalau begini terus,urusan jadi ribet. Padahal gue sama Ayam, pure, hanya bersahabat. (Ayam tuh kayak iyon dan kambing, bagi gue)
^^
Bebek tuh cowok pengambekan, kerjanya ngambek terus kalah gue yang cewek. Gue harus banyak ngalah sama sikapnya yang mudah curigaan. Bahkan enggak terjadi apa-apa, dia bisa ngambek. Bebek memang enggak pernah marah, Cuma kalau udah ngambek. Ampuunnn gue. kayak lagi ngomong sama patung liberty, hanya dipandangi doank namun gak dijawab. Satu kesamaan Bebek sama hijau.  
Tapi pada dasarnya, bebek baik, enggak pernah macam-macam, tapi kelamaan koq, gue merasa jahat banget sama bebek. Kita habiskan waktu bersama sekedar makan, jemput, antar dan main kerumah teman, tanpa dia tahu perasaan gue sebenarnya ke dia.
Gue tertawa setiap candaannya yang lucu, gue menjadi pendengar disetiap keluh kesahnya, dan gue selalu membuatnya semangat disetiap masalahnya, gue selalu mengingatkan agar dia tidak sakit (Karena di Jakarta, dia sendirian, keluarganya jauh di kampung) Tapi gue membohongi dia dan terlebih lagi gue membohongi hati gue.
^^
Gue ingin jujur untuk mengakhiri ini semua, tapi gue takut dia sakit hati, tapi akan lebih sakit lagi kalau dia tahu, gue hanya menganggapnya sebagai pembunuh waktu atas orang yang selalu gue tunggu yang enggak pernah datang. Akhirnya gue dapat kabar dari orang yang selama ini gue suka dan selalu gue tunggu. “Dia sudah menikah!”
Gue marah, atas waktu yang selama ini gue habiskan untuk menunggunya, bahkan selama ini gue enggak mau pacaran selain sama dia, gue enggak mau cinta sama cowok lain selain dia, bahkan selama ini gue selalu mengabaikan perasaan-perasaan orang lain ke gue. dan terakhir gue jadiin bebek sebagai pelarian atas rasa lelah gue, justru hati gue yang lelah menerimanya.
Akhirnya, gue makin enggak bisa melanjutkan perasaan gue. Perasaan gue kacau, bebek enggak perlu tahu rasa sakit gue, bebek tidak pantas buat gue sakitin atas rasa sakit gue. Mungkin bebek akan benci gue selama-lamanya, tapi kalau gue lanjutin “Gue akan benci diri gue selamanya”
^^
Ini akhir yang gue benci, kalau persahabatan harus dimulai dengan perasaan ingin memiliki. Enggak mungkin, enggak ada rasa sayang, rasa peduli dalam persahabatan, namun semua akan berubah makna bila kita menginginkan menjadi lain.
Benar, bebek memutuskan komunikasi, tidak ingin mengingat tentang gue sedikitpun. Gue rasa itu pantas untuk gue. Namun gue selalu percaya, sahabat itu akan kembali,walaupun tak ada lagi cinta disana.
^^
Setelah putus dengan bebek, dan dengar dirinya (orang yang dulu gue suka) sudah menikah. Gue janji enggak mau mencintai orang lain lagi, gue akan mencintai, orang yang mencintai gue. Gue enggak mau sakit lagi, gue enggak mau menunggu-nunggu yang tidak pasti lagi, enggak mau punya harapan pada orang lain lagi.
Tapi apakah itu bisa, sama bebek aja enggak bisa?
^^
Dan setelah agak lama, lebaran berapa kali? Gue selalu meminta maaf untuk memperbaiki hubungan, walaupun kita tidak bisa menjadi sahabat lagi, tapi setidaknya dia jangan punya benci sama gue (Karena itu juga enggak bagus buat dia)
Dia mulai mau ngomong walaupun di bantu sama Ayam. Gue terlalu malu cerita semua ini sama Ayam, tapi gue yakin Ayam tahu tentang persoalan kita, tapi didepan gue ayam seolah-olah enggak tahu apa-apa. Bebek ultah, gue ucapin dan enggak dibalas (Enggak ada niat buat balikan hanya untuk menjalin tali pertemanan aja)
Sampai akhirnya sekarang dia akan tunangan dan memberitahu gue. Jujur...Jujur ya, Blogy...dalam hati gue senang banget walaupun semua teman-teman gue bilang ini karma buat gue “Karena menyia-nyiakan rasa sayang dia ke gue”
Terserah semua mau bilang apa, justru setelah menyadari kesalahan yang pernah gue buat sama dia. Gue lebih hati-hati lagi untuk menerima seseorang. Gue enggak pacaran-pacaran bukan karena gue enggak bisa move on dari dia. Jujur kalau disuruh milih, selain kuning gue lebih memilih hijau ketimbang bebek.  Tapi Hijau sudah menikah dan katanya istrinya mirip gue (Bawah matanya ada lingkaran hitamnya) hahahha, harusnya dia lebih milih yang lebih bagus ya.
^^
Gue membalasnya positif, gue akan selalu berdoa untuk dia diberi kelancaran dalam pertunangan sampai pernikahannya. Semoga mereka bisa menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah. Sepertinya sih, ceweknya baik walaupun gue hanya lihat dari fotonya saja, bukan seperti gue.
Kalau tiap jalan sama dia, dalam hati gue selalu berpikir “Wah, kalau gue ngetik, udah bisa dapat 17 halaman nih, daripada ngobrol-ngobrol enggak jelas, kayak gini”
Parahhhh, kan...?????
Mana bisa gue bisa jadi cewek yang baik untuk dia? Gue berharap setelah ini kami masih bisa bersahabat sampai tua (Mudah-mudahan selalu diberikan umur yang panjang dan keberkahan didalamnya) Aamiin...
^^
Dan sekarang yang gue tahu, bebek udah mulai rajin sholat, gue senang akan hal itu. Tapi sebenarnya bebek itu hanya malas. Waktu di Db, dia sering jadi Imam, walaupun makmumnya orang-orang kantor, bacaannya juga lumayan bener, Cuma terkadang butuh seseorang yang mengingatkan. Dan gue rasa cewek yang ini akan membuatnya jauh lebih positif (Gue selalu berharap yang baik untuknya).
^^
Kita tidak boleh membenci orang-orang yang terikat dengan kita,baik dari masa lalu, sekarang ataupun nanti. Baik yang mengukir bahagia, mengukir sedih, menaruh luka, menutup asa, bahkan membuat kita merasa bukan apa-apa.
Karena mereka sudah terikat dengan kisah kita.
Disaat kita mencari apa yang sebenarnya kita tidak ketahui, Justru saat itu, kita akan mengetahui arti dari yang kita cari.
Di saat kita mencari bahagia dengan cinta. Namun ternyata kita memperoleh luka hingga menyakiti jiwa, justru kita mengenal cinta dengan wajah berbeda.
Disaat kita memperoleh harapan dengan cinta. Namun kita mendapat kenyataan tuk melepaskan, justru kita mengenal cinta dengan penolakan yang berarti kita akan juga mendapatkan penerimaan yang lebih baik.
Disaat kita mencari separuh bagian jiwa dengan cinta. Namun kita bertemu dengan yang tak sama,  justru kita akan mengenal banyak makna yang berarti untuk bertemu dengan sepotong hati yang  tak pernah berhenti mencari,tak pernah berhenti berjuang...
^^
Cinta, Satu rasa yang dapat di rasakan dua jiwa yang berbeda. Namun jodoh, bukan hanya cinta, bukan hanya masalah dua hati terikat dengan rasa yang sama, tapi dua jiwa, dua raga yang ingin memperjuangkannya....

Entri yang Diunggulkan

  BENCI Siapa kau? Beraninya membenci manusia yang sama hinanya dengan dirimu Siapa kau yang masih menginjak tanah merasa sedang menjunj...