Minggu, 26 Juni 2022

Telepati

 Blogy....

Ini bisa dipercaya gak sih? 

Apa karena aku suka dia, jadi aku mikir, kadang dia juga suka balik sama aku...

Atau setidaknya dia merasakan rasaku, walau belum sama perasaannya seperti aku?

Aku tidak berani berasumsi perasaannya blogy, jika benar, akan bahaya untuk jantung aku, bila salah bahaya buat lambung aku. Aku pasti tambah banyak makan!

Blogy, apa sirius bisa baca hati aku? Memangnya dia spesialis apa? Per-organ bagian dalam? 

atau dia ketemu kamu? Dan baca ini semua! 

Wah gimana ya kalau ketahuan aku suka dia? Dia sih pasti dewasa, masa orang suka gak boleh, wajar kan?

Aku yang bakalan malu setengah hidup...^

Koq dia bisa related ya, sama hal-hal yang sedang aku alami, apa kita menggunakan bahasa telepati? 

Aihhh, kita??? Sadar woiii....^

Enggak aku hanya bingung aja, aku kan seorang penulis yang suka menghubung-hubungkan setiap kejadian. 

Tapi sama sirius aku tidak berani percaya dia juga merasakan hal yang aku rasa. Atas dasar apa coba?? 

Aku memang pernah membantunya sekali, yaah karena aku memang relawan di kegiatan itu. Sedangkan dia malah membantuku berkali-kali, terkadang masih aku suuzonin lagi, heheh ^peace star, maafkeun penggemarmu ini...

Coba kamu bayangkan blogy, aku penulis udah tahunan, novelku gak terbit-terbit, dipulangin iya naskahnya, revisi dua novel!. Skenario bareng teman-teman di sanggar kak aditya gumai, nunggu ph produksi kan, walaupun skenario itu terpilih tim aku, tapi gak ada kelanjutannya. 

Menulis biografi pak dirut angkasa pura 2 mau launching bukunya pas terminal 3 dibuka, malah tiba-tiba dibatalin, makanya aku suka sakit hati kalau lihat terminal 3, pas kena banjir ramai di twitter aku langsung jadi netizen. 

Palingan yang bisa bertahan aku nulis cerpen, kontributor aja, nulis di media onlinepun sama kontributor, gak ada nama aku disana. 

Seandainya aku bisa padamin api cinta aku di tulisan, mungkin hidupku jauh lebih mudah, tetapi itu bisa menyakitiku. Walaupun berhenti sementara untuk memilih bekerja, namun aku tidak pernah benar-benar berhenti dari menulis. 

Disaat pandemi beberapa orang kehilangan harta berharga mereka, keluarganya, pekerjaannya bahkan impiannya. Aku justru dihantarkan bertemu dengan sirius. 

Entah apa ini namanya?, kurasa bukan kebetulan semata, karena yang aku yakini, tidak pernah ada kebetulan di dunia ini, semua sudah digariskan!

Dia mungkin dikirim Tuhan  dalam bagian kisahku untuk menjadi salah satu yang bisa membuatku kembali percaya.

Ada sesuatu dalam diriku yang bisa aku explore, masih ada bagian dari diriku yang berharga, setelah aku jatuh berkali-kali di dalam tulisan. 

Bagaimana mungkin aku yang tidak pernah sekolah fashion, bisa dua kali bajuku fashion show di Surabaya dan kota Palu. 

Bagaimana mungkin aku yang tidak mahir menggambar, bisa mendesain baju. padahal setiap ikut kegiatan yang berbau fashion, aku selalu bilang, aku spg baju tante aku. 

Aku yang tidak pernah percaya diri, selain menjadi penulis dan menulis. Aku bisa bahagia, aku bisa larut tanpa lelah, aku bisa merasa cantik dan berharga, ketika menulis.

Bahkan disaat semua orang tidak percaya aku bisa, bahkan orang terdekatku, mamakku sendiri tidak suka aku menulis. Dan aku selalu batu untuk tidak mendengarkan mereka. 

Dulu aku berpikir, setidaknya ketika aku mati, aku pernah ada dan menulis di dunia ini! Klise menurut mereka diluar sana!

Bahkan ikan biru dan bebek, tidak ikut senang ketika aku  menunjukan buku baru aku yang baru terbit! Aku bisa apa? 

Selain bahagia sendiri aja. Gapapa mereka tidak bisa memahami bahagiaku, atau memang cara mereka memandang bahagiaku memang seperti itu, its oke, yang penting aku punya buku dan ada namaku disana. 

Dibaca semua orang yang tidak mengenalku, dan memikirkan orang lain membaca karyaku dengan meluangkan sedikit waktunya untuk duduk dan tenggelam dalam dunia pikirku. Aku bahagia sekali ketika memikirkannya. 

Makanya aku terlalu ingin buat cerita sebagus mungkin, agar orang lain bisa mempunyai pandangan yang bagus dalam memandang suatu hal dengan sudut pandang prespektif lainnya. Tetapi ternyata...

Menulis itu hanya perlu jujur,  memang jauh lebih baik bila ada pesan moralnya didalemnya. dan karena itujuga  naskah aku tidak pernah selesai.

Terkadang aku melihat sirius, dia jujur dan transparan. Walaupun tidak mudah untuk dibacanya. Terkadang seolah merasa dikabari dia sedang apa, dia sukanya apa, terkadang juga mudah terbawa dalam suasana ceritanya. 

Sekali lagi, aku tidak berani berasumsi tentang perasaannya, blogy! Tetapi perasaan apa ini?

Kita selalu percaya pada impian kita, kita percaya pada hal yang sedang kita kerjakan, kita yakin kita bisa, kita selalu bersemangat dalam proses yang tidak menentu. 

Tetapi kita berbeda ruang, kita berbeda dimensi, kita bahkan tidak saling berjanji! Tapi mengapa aku berpikir kita dekat? 

Kamu seperti mengenalku? Dan aku masih berusaha mengenalmu? 

Mengapa dalam diam, kamu seolah bicara kepadaku. Dalam hening malam, aku memikirkan seperti apa kisah kita sebenarnya? 

Aku tidak berani menjawabnya, karena yang kutakutkan hanya keinginan hatiku saja. 

Aku yang mulai resah, tanpa balasan rasa apapun, aku ingin selalu ada.

Aku yang ingin rela atas rasaku sendiri yang aku sendiri tidak tahu ingin apa, dan ujung yang bagaimana? 

Aku yang tak punya daya, kehabisan tenaga, untuk pergi disaat yang aku yakini jua tak bisa sampai. 

Aku yang setelah bertemu denganmu, mempunyai mimpi baru, memiliki kepercayaan untuk bisa meraihnya, dan tak mau merepotkanmu lagi dengan rasaku... 

Mungkin rasaku akan dalam, bisa jadi nanti dia akan tenang, diam hingga menjadi kenangan...

Aku tidak bisa menceritakan perasaanku pada orang lain, karena mereka tidak akan mengerti, aku akan menuliskannya semua tentangmu. 

Tentangmu, yang aku sendiri tak berani akui...tentangmu dalam pikirku, tentangmu dan cerita-ceritamu. Hanya tentangmu...dan tentang rasaku...





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

  BENCI Siapa kau? Beraninya membenci manusia yang sama hinanya dengan dirimu Siapa kau yang masih menginjak tanah merasa sedang menjunj...