Rabu, 01 Juni 2022

Cerita masa sekolah

 Kemaren aku berdamai dengan egoku! Blogy, aku tidak mau teman-temanku menjadi ikut-ikutan tentang permasalahan ku. 

Kenal kan seseorang yang aku pernah ceritakan padamu, blogy. Teman SMK yang bilang menyukaiku sekarang. Teman SMK yang beda iman, teman yang suka marah-marah dan aku memanggilnya psikopat.

Bukan tanpa alasan temanku datang lagi, aku yang tomboy semasa SMK, aku dipanggil batosay suka berantem sama cowok-cowok untuk membela teman-temanku yang cewek, bukan berantem mulut, tendangan dan tonjokan selalu melayang ketika pulang sekolah, aduhhh gak nyangka deh aku saat itu. 

Tapi itu bagian cerita tentangku, blogy.

Aku yang mudah akrab dengan orangtua teman-temanku, aku yang suka manjat pohon belimbing untuk ibunya teman aku yang sakit darah tinggi. 

Aku yang datang ke pemakaman orangtua temanku sesuai dengan keagamaan mereka, aku yang Selalu dibekali makanan berlebih ketika kita jalan-jalan ke pulau bidadari sewaktu acara wisata sekolah. 

Aku batosay tidak takut siapapun, kecuali Tuhanku dan Mamakku. 

Aku yang merasa disayang makhluk Aries, Sahabatku Hadi yang meninggal pas tahun kelulusan SMK kita. Hadi yang bagaikan kakak untukku, saat itu aku ingin sekali punya kakak cowok, aku selalu bertengkar sama kakakku bahkan ketika mau tidur. 

Aku tidak mengerti apa itu pacaran, pacar, cinta apalagi menyukai orang lain. Hadi selalu bilang, kalau orang lain sayang kita, tidak akan menyakitinya, akan selalu peduli, dan kalaupun marah hanya untuk kebaikan kita dan tidak akan meninggalkan kita.

Tapi Hadi ninggalin aku! Dan aku tahu dari temannya, teman sebangkunya dan dan teman viharanya. 

Sewaktu bertemu dengan temannya ketika aku pulang ngaji hari Minggu, temannya bingung melihat aku pakai hijab, sewaktu itu aku masih belajar pakai hijab yang baik dan benar, katanya loe muslim say, pantas aja kenapa loe dan Hadi gak jadian waktu sekolah!

Karena Hadi itu orang baik, selalu menunggu aku selesai ibadah, makan berdoanya pakai cara doa aku, selalu bertanya pulang kemana? Toko komik, Gramedia atau kerumah Iin, Lina,Mieke, Dwi? Itulah sahabat-sahabat aku. Bila langsung pulang dia pasti selalu menungguku depan kelas. 

Bila tidak bareng aku dia selalu bareng Helda temanku, karena arah pulang aku dan Helda sama. Karena Helda dan Hadi satu jurusan di kelas 2. Helda selalu bilang, kayaknya Hadi suka sama loe deh. Aku bilang dia harus suka aku dan harus juga sayang, karena dia di sekolah yang aku anggap sebagai kakak laki-lakiku.

Aku selalu membantu Hadi membawa peralatan keagamaannya, aku selalu membantunya mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk beribadah, karena dia ketua agama Budha saat itu. Katanya dia ketua agama yang rambutnya gondrong dan makan daging, aku tersenyum saja dengan dirinya, aku bilang teman-teman yang milih dia jadi ketua pasti bakal kerepotan ketuanya dia, hehhehehe.

kalaupun ditanya siapa yang aku sukai sewaktu SMK, harusnya aku bisa jawab adalah Hadi orangnya. 

Hadi sakit dan dia enggak pernah cerita sama aku, sebel kan blogy! Apa namanya sahabat, apa namanya sayang, bila saat-saat sakitnya, tidak ada aku menemaninya, akupun tahu Hadi sakit setelah dia tiada. 

Kata teman-temannya, Hadi suka sama aku, aku jawab Hadi enggak hanya suka aku, tapi sayang aku. Hadinya pun hanya tertawa saja mendengar aku berkata seperti itu.

Sayangnya bukan seperti pacar, Karena aku enggak ngerti apa itu pacaran, kita harus kemana kalau labelnya pacar, terus kita apa harus selalu berdua? 

Kadang Hadi melihatku, berdua dengan siapa aja tidak pernah marah, berantem sama siapa saja tidak pernah melarang, tapi kalau aku kena tonjokan, pasti dia selalu bilang, masa batosay kalah sih, hehhehehe. Besoknya aku janji akan menang, karena aku punya taekwondo. Hahahha

Aku sekelas dengan hadi hanya kelas satu, namun dia begitu setia di jam pulang menungguku, berjalan kaki, naik angkot bareng, walaupun beda jurusan sampai angkot aku penuh baru dia keluar dari angkot dan masih nungguin sampai angkot aku jalan, luar biasa, kalau sekarang aku diperlakukan seperti itu pasti aku akan sangat mengaguminya.

Karena aku masih SMK, aku tidak mengerti arti perhatian Hadi, jadi Hadi tuh seperti kakak cowok yang aku inginkan dan dihadirkan Tuhan untuk menjagaku, mungkin dari cinta monyet yang salah nantinya.

Jam 9 pagi istirahat pertama Hadi tidak pernah mengangguku, karena dia tahu aku makan nasi, dijam istirahat pertama. Aku tidak bisa makan untuk sarapan pagi.

Istirahat keduapun setelah solat Zuhur, terkadang dia hanya memantau dari atas tangga, aku suka Dateng ke kelasnya untuk mengajaknya ke perpus, aku suka baca sejak dari kecil.

Teman-temanku yang lain jarang tahu, aku suka pelajaran biologi namun mengambil SMK, hahahha. Kata Hadi aku batosay tapi membelah ikan hidup pas pelajaran biologi pas di SMP, aku malah kabur. Lucu baginya.

Kadang aku menyesal menceritakan itu kepadanya, seakan dia tahu kelemahanku. Aku marah dan Hadi malah tertawa senang karena merasa mengenalku ketika SMP. 

Akhirnya aku menyukai planet, buku astronomi selalu bacaan bersama yang kita suka, aku mau tinggal di mars kalau di mars ada kehidupan, katanya aku tidak cocok di mars, di bumi aja, batosay gak boleh ke mars di bumi aja. Tetapi akhirnya Hadi tetap mengiyakan semua kata-kataku.

Hadi itu tulus, dia tidak melihat aku seperti apa, disaat sebagian besar teman-teman kita memiliki kulit yang putih tetapi dia menganggap aku sama. Tidak pernah bilang aku kayak cowok, cuma dia selalu bilang andai rambutku lebih panjang sedikit. Hahhahahhaa

Nih sekarang rambutku sudah panjang, lihat gak dari sana. 

Blogy, tolong bilang sama Hadi, aku di godain sama temannya, satu tempat peribadatannya, dia kan ketuanya, marahin balik dong, aku dimarahin aku diomelin-omelin aku dikata-katain. 

Blogy, bilangin Hadi, aku enggak suka sama temannya itu, baik dulu ataupun sekarang. Aku gak mau dia menganggu teman-teman aku lainnya, dia selalu bertanya tentangku ke teman-temanku, aku gak mau komunikasi sama dia, aku sebel banget sama dia, aku merasa takut padahal aku batosay, gak ada yang aku takuti selain, Tuhan dan Mamakku ditambah cicak deh.

Selain Hadi, aku punya dua orang sahabat cowok, iyon dan Ilham kambing. Dua-duanya gak pernah solat Jumat, yaah wajar kalau iyon ibadahnya hari minggu. Tapi kambing, yang menjual tulisanku dan kabur ke Bali tanpa aku tahu, dan setelah aku tahu, aku hanya bisa kasihan dengan apa yang menimpahnya saat ini.

Iyon dan kambing sahabat ku dari kelas 2 SMK hingga kini, mereka tidak pernah menganggap aku cewek sampai sekarang, walaupun aku sudah belajar table manner, hahahha

Cowok itu adalah teman, aku selain teman sekolah dan teman kerja, mau kenalan lah atau apalah, enggak bakal aku gubris, makanya aku tidak pernah percaya virtual feeling, eh malah aku merasakan sekarang. Dan mengapa karma yang ini tidak menyebalkan. 

Cowok itu bilang ke semua orang, di group sekolah kita, aku menyukainya sejak dulu, entah apa maksudnya? 

Aku anggap itu tidak berarti, karena tidak benar. Aku selalu jujur Sama diriku blogy, walaupun bahkan disaat lainnya aku tidak bisa berbicara sebenarnya kepada mereka diluar sana.

Aku bukan menyukainya, aku hanya mikir dia itu cowok mahal aja sewaktu sekolah ya, karena temanku yang menyukainya sampai merendahkan harga dirinya, selalu nempel padanya walaupun sudah ditolak mentah-mentah, masih saja menyukainya, dan banyak yang menyukainya tidak digubris, hanya itu pendapat aku tentang dia sewaktu dulu. 

Cowok itu tidak pernah ada cerita dalam kisah ku, dia hanya pendiam dan tidak suka cewek berisik sepertiku, , dan kalaupun aku ajak bercanda sama yang lain, terkesan aku mendekatinya.

Teman sebangkunya shagy scubidu-bidu, dia juga pendiam tapi bisa diajak bercanda dengan yang lainnya. Namun masih bisa berteman sama aku sampai sekarang. 

Dibandingkan Popeye yang suka ngambil permen di koperasi wali kelas kita, selalu dimasukin kedalam tas aku, besoknya aku disuruh bagikan permen haram itu kepada anak-anak satu kelas, padahal dia ketua kelas, katanya gapapa karena gaji dia jaga koperasi di waktu dua kali istirahat.

Dibandingkan salipin, teman sebangku kamu, Hadi, sewaktu kelas 1, dia selalu memotong kuku-kuku tanganku tiap hari Senin, dan selalu pasangin dasi abu-abu untuk aku pakai saat upacara bendera. Katanya, kalau suami loe harus pakai dasi kerjanya, gimana kalau gak bisa pasangin, dan aku jawab santai nanti gue panggil loe, buat pasangin dasi suami gue, hahhaha langsung aja topi sekolah mendarat barengan pukulan tangan salipin di kepala aku. Begok dasar, katanya lagi hahhaha 

Hendro yang setiap hari beliin aku cemilin keripik singkong bumbu putih, buat sogokan contekan ulangan pelajaran, Hery bapet yang kita semua manggil dia bapak pendusta, yang selalu bilang, sebenarnya loe bisa cantik say, cuma....dan aku jawab balik, loe juga bisa cantik kalau di dandanin, kambing aja dikasih lipstik dan bedak, pasti banyak yang naksir, dan pastinya dikalangan kambing ye, hahhahha

Dibandingkan mereka yang sebenarnya mereka takut sama aku yang seperti preman sewaktu SMK, cowok itu gak ada cerita apa-apa dalam kisah ku. Bagaimana aku bisa menyukainya.

Aku cuma berpendapat tentangnya, ketika bertemu lagi dengan temanku yang pernah  menyukainya, yang naksir dirinya dahulu,  dan mungkin dia mikir aku cewek tomboi, dan suka dia. 

Yaa, mungkin suka sifatnya, gak kecentilan aja sama banyak orang, dan cool aja gitu. bukan naksir, terus sekarang mengharapkan dirinya, menolaknya bukan karena beda iman tetapi karena balas dendam karena dulu rasaku di acuhkan, dan sekarang gak mau menjalin hubungan apapun itu bahkan pertemanan, karena cinta aku terlalu dalam kepadanya. Oh MG, tolong dikoreksi yaaa.

Sebelum jauh dia berpikiran yang lebih ekstrem lainnya, aku coba membalas pesannya.

Kemaren aku membalas pesannya, hal yang selama ini tidak pernah aku lakukan selama ini. aku bilang aku mau menelpon, hal yang membuatnya setengah hidup keheranan. 

Ada apa? Tanyanya.

Mau menyelesaikan masalah, jawabku

Kan, gue yakin loe marah sama gue, tetapi masa menyukai seseorang bikin loe malu sih, untuk mengakuinya? Lagipula itu sudah lewat. 

Rasanya mau aku tutup telponnya. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

  BENCI Siapa kau? Beraninya membenci manusia yang sama hinanya dengan dirimu Siapa kau yang masih menginjak tanah merasa sedang menjunj...