Kamis, 09 Oktober 2014

Apakah Cinta itu kesempatan atau pilihan?



Cinta....

Katanya kau datang tanpa diminta?
Katanya kau kan akan hadir, kepada hati yang siap membuka?
Dan katanya lagi kau akan menetap kepada jiwa yang menginginkannya?
Seperti itukah dirimu cinta?

Adakah sebongkah rasa dihatiku bisa dinamakan Cinta, ku pernah memintanya namun tak kukira aku mencintainya...
Adakah setumpuk ilusi-ilusi pengharapanku tentangnya, bisa dinamakan cinta,bukankah cinta tidak seperti embun yang terkena sinar mentari. Musnah
atau Cinta seperti datangnya pelangi, singkat namun berkesan.
Aku tidak mengerti akan namamu yang mempunyai makna berbeda, Cinta....

Tapi bukankah seharusnya cinta, seperti awan yang membantu hujan untuk turun, atau ketika bintang membantu langit menjadi terang dengan malamnya....
Lagi, lagi, aku tak mengerti akan Cinta...

Aku pernah belajar matematika, bahwa satu di tambah satu adalah dua, namun bukankah cinta tidak seperti ilmu pasti, aku dan kamu adalah kita (Bukan hanya ada kita berdua, tapi ada cinta keluarga didalamnya dan lebih dari satu), satu cintaku dan satu cintamu akan menjadi seribu cinta kita bahkan bisa menjadi bilangan cinta tanpa batas.
Ketika cinta menyentuh hati, siapa yang dapat menghindarinya namun Cinta yang baik, harus mengerti bahwa Cinta adalah Nafsu, Nafsu yang terjaga. Cinta memang tidak mampu diterka pakai logika, namun kita punya mata dan hati yang fungsinya menjadi arah dan setir untuk diri kita ketika mencintai seseorang.
Menurut Tere Liye, cinta adalah rasionalitas sempurna. Jika kau memahami cinta adalah perasaan irasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh penjelasan, maka cepat atau lambat, luka itu akan kembali menganga. kau dengan mudah membenarkan apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan kesempatan berpikir bahwa itu boleh jadi karena kau tidak mampu mengendalikan perasaan tersebut. tidak lebih, tidak kurang”

Lalu harus kemanakah aku belajar akan cinta?

Apa seperti bahasa, yang memakai awalan dan akhiran hingga menjadikannya sebuah kalimat sempurna. Tapi sekali lagi yang kutahu, Cinta sejati mungkin akan selalu bertambah, dan entah apa namanya bila cinta yang sudah mulai berkurang?  apa kasih sayang yang akan mempertahankannya, seperti pepatah bilang, "Kasih sayang adalah Ikhlas yang tergerak"

Dalam bahasa mungkin sebuah kata dasar menjadi sebuah kata yang sangat penting untuk digunakan tetapi dia akan memiliki arti bila berpasangan dengan sebuah kata penghubung yang tepat untuk menjadikannya bermakna.
Apakah seperti itu juga dirimu, Cinta?

yang ku tahu, kau bisa datang dengan tiba-tiba dan hadir tanpa sepatah kata pun. mungkin aku salah, tapi hati yang punya rasa hingga kata-kata itu terucap menjadi indah, terkadang kau juga mampu menjelma dalam diam tanpa ada yang tahu, entah sejak kapan kau mulai berada di ruang hatiku. 

 Atau wajahmu (Cinta) seperti Pelajaran IPS, lebih tepatnya sejarah. kita terbentuk hingga sekarang menjadi tegar karena sejarah masa lalu kita. Sejarah adalah masa lampau, yang sebagian orang alergi untuk mengingatnya bahkan ada yang ingin membuangnya, tapi kita akan dapat meraih masa depan yang lebih baik karena kita banyak belajar pada masa lalu, seperti manusia purba yang ingin membakar kayu dengan menciptakan api yaitu dengan menggosok-gosokan kedua batu, saat ini kita memiliki api yang mudah digunakan, karena itu kita harus berterima kasih kepada percobaan manusia purba ketika membuat api. kita harus berterima kasih kepada masa lalu kita. Bukan untuk kembali, tetapi untuk mejadi peta agar kesalahan-kesalahan yang lalu bisa menjadi pengalaman berharga.

Atau sekali lagi kita belajar kepada IPA (Alam), ilmu alam, dan kita tidak bisa mengukur kondisi alam sesuai kemauan kita, mungkin alam akan menjadi teman kita ketika kita tidak pernah menggerutu setiap kejadian yang mengisi hari-hari kita menjadi berbeda. 
Alam selalu kontras dengan keadaan hati yang sedang kita rasakan begitu juga tubuh, meminta hati untuk tidak menyakitinya. 
Pernah terpikir tentang panca indra yang di berikan Tuhan untuk kita, mata yang berfungsi melihat yang indah, melihat dengan kebenaran, melihat dengan baik, mata untuk melihat kebaikan atau keburukan. hidung untuk mengenali setiap jejak yang terekam baik itu kejadian masa lalu atau mengenali masa depan yang lebih baik lagi. Lidah yang letaknya didalam mulut, lidah berfungsi untuk berkata-kata yang baik, yang keluar dari hati yang bersih dan tulus. sedangkan kedua tangan dan kedua kaki kita, dengan 5 ruas-ruas jari yang kita miliki, banyak mengandung arti

Jempol, menunjukan Ibu jari yang sering diibaratkan "Oke" sippp, siap, saat kita menjadi orang yang terbaik dan memberikan ancungan jempol. Telunjuk, ketika kita memilih seseorang untuk kita jaga hati dan cintanya. Jari tengah, sebagai ungkapan marah/bertengkar ketika kita mengacungkannya kepada orang lain., begitu juga cinta yang selalu ada salah paham di dalamnya. Jari Manis, tempatnya untuk sebuah ikatan manis yang di sertai janji suci dengan merekatkan kedua jari kelingking untuk berjanji saling setia. 
Atau Cinta seperti Agama, seperti keyakinan yang kita jalani, seperti kepercayaan yang kita anut. Cinta harus yakin dan percaya, walaupun ada sedikit keraguan didalamnya, belajarlah. Bukankah setiap agama menganjarkan setiap pengajaran yang baik, tidak menyakiti dan saling mengasihi. 
Tapi yang aku tahu, setiap makhluk bebas memilih agama dan menjalaninya tanpa menghina agama lain. apakah itu cinta, berbeda wajah, berbeda makna, dan tidak boleh saling menghina makna cinta pada setiap orang. Tapi satu yang aku tahu, cinta datang kepada setiap manusia dan setiap makhluk memiliki pengharapan. 

Cinta, ketika kita bertemu dengan seseorang yang dapat menarik perhatian kita 
Itu adalah kesempatan
Ketika kita bertemu dengan tidak sengaja di tempat yang sama 
itu adalah kesempatan
Ketika kita terikat pada waktu yang sama untuk menyelesaikan sesuatu 
Itu adalah kesempatan 
Ketika kita bicara, bercanda dan mempunyai hobi yang sama 
itu adalah kesempatan

Tetapi, ketika kita jatuh cinta kepadanya padahal masih banyak yang lebih baik darinya
Itu adalah pilihan
Ketika kita menerima segala kekurangan dan kelebihannya 
itu adalah pilihan 
Ketika kita percaya dan setia kepada dirinya
itu adalah pilihan 
dan Ketika memilih untuk mencintainya diam-diam 
itu adalah pilihan 
Ketika kita hanya berani untuk mendoakannya
itu adalah pilihan 

Ketika kita dihadapkan  oleh sebuah kesempatan dan pilihan? Mana yang harus kita ambil? mana yang bisa diterima? siapa yang mampu menjawab? bagaimana kalau kita serahkan kepada Sang-Pemilik Skenario cinta untuk setiap umat-umatnya.

Tuhan, Kau lebih mengerti yang Ghaib, karena cinta adalah misteri,bentuknya adalah Ghaib, maka biarkan Alam menyampaikannya sedikit-demi sedikit petunjuk-Mu. Dan bila alam semesta mendukung, setiap Makhluk akan mengerti makna Cinta yang sebenarnya. 

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

  BENCI Siapa kau? Beraninya membenci manusia yang sama hinanya dengan dirimu Siapa kau yang masih menginjak tanah merasa sedang menjunj...