Kamis, 17 Juli 2014

Awan....



Hy...Blogy...^^

Aku lagi mau nulis nih, tentang seseorang yang aku kenal, mungkin aku tidak terlalu kenal juga sih, tapi aku 
pernah mengenalnya, walaupun hanya sebentar. 

Dia aku namakan Awan, mengapa Awan?

(Sedikit rahasia ya, waktu kecil aku sering berbicara dengan Awan setiap sore, hehhe, tapi ini bukan menunjukan sedikit tidak warasnya aku. Sewaktu aku kecil, Ayahku seorang pelaut, kerjanya berlayar dilautan seperti nenek moyang kita seorang Pelaut.
Setiap Aku kangen dan gak tahu kabar tentang Ayahku, (maklum saat itu belum ada handpone apalagi skype, paling tenar wesel itu juga datangnya setiap sebulan sekali). Aku selalu memperhatikan awan-awan dilangit, namanya juga imajinasi anak kecil, jadi aku suka mengaitkan bentuk awan dengan apa yang sedang terjadi dilautan.
Saat melihat bentuk awan seperti ikan, aku langsung berdoa, kalau-kalau ada ikan hiu yang mendekat kekapal yang sedang ditinggali Ayahku. Kalau awannya bentuk gelombang lautan, aku juga langsung meminta kepada Allah Swt, agar selalu melindungi ayahku dari setiap badai dilaut.
Lucu yach, padahal belum tentu seperti itu, namun aku merasa bisa berkomunikasi saja sama Ayahku walaupun kita berjarak antara daratan dan lautan, hehhe. Sekali lagi mengapa aku namakan dia Awan, karena yang aku baca dari profile-nya, dia pernah jadi popeye juga (Seorang pelaut), maka dari itu aku menamakannya Awan). Sebenarnya nama yang diberikan kedua orangtuanya jauh lebih bagus (Mohon maaf sebelumnya....^^)

Blogy,,,,, 
Aku ingin cerita tentang Awan.
Sebenarnya sih, orangnya sudah mau mengikat janji setia sama orang lain, dan pastinya wanita itu sudah yang terbaik untuk dirinya, dan aku menulis ini pun tidak punya maksud apa-apa koq?
Hanya saja, aku punya keresahan sedikit didalam hatiku. Bukankah kata Penulis-penulis besar seperti ini “Menulislah, bila kamu punya keresahan didalamnya. Dan jika tidak akan  masuk penjara ataupun tidak masuk neraka, maka menulislah”
Sebenarnya aku tidak mau menulis tentangnya, karena aku juga belum terlalu lama mengenalnya. namun dengan sedikit perkenalan yang pernah kami jalani (Cie...kami...?) mungkinkah dia merasakan perjalanan yang sama ini???

Blogy.....
Jujur ya, waktu pertama kali Awan Add Fb aku, dan aku lihat mutual friends-nya. Rasanya, aku tidak ingin mengkonfirmasinya. Malah sejak awal aku ingin menghapus temannya itu.
Namun ada yang bilang, kalau kita menghapus perteman di Fb, sama saja memutuskan tali silatuhrahmi, nanti dipersempit lagi rezekinya, Yaudah enggak jadi deh.
Blogyyy....
Pertama kali di Add sama Awan, dan melihat fotonya aku sempat berpikiran “Wah ngapain nih pahlawan kebenaran add, aku?” Coz foto covernya mirip ultraman gaiya, pembela kebenaran, yah walaupun foto profile cukup keren sih, aku akuin itu.
Yaudah di confirm aja, nambah-nambah teman. Cukup sampai disitu!
Ternyata belum blogyyy,,,masih ada kelanjutannya....
Setelah lama enggak main fb, karena sibuk membangun puing-puing hati yang habis terkena badai sandy, dan sibuk mengejar mimpi, nulis..nulis..dan bikin skenario untuk dilombakan, sampai suatu hari... (Cie..cie...seperti karangan Bahasa Indonesia selalu dimulai dengan “Suatu hari...”)
Suatu hari sebelum lebaran haji tahun 2013, tepatnya kapan? Lupa!
Awan mengirimkan pesan seperti teka-teki silang dengan kolom-kolom berbentuk sudoku yang meminta “tanggal lahir”
whatt??? Aku sempat bingung Blogy...apa dia petugas sensus ya?
Dan yang jadi pertanyaanku saat itu "Apakah kalau dia sudah tahu tanggal ulang tahunku, dia mau mengirimkan cake gitu atau hadiah semacamnya?” Kenal juga, enggak!!! Jadi aku cuekin aja, Eh ternyata bukan si Awan doang yang mengirimkan aplikasi tersebut dan memintaku untuk mengisinya. Namun aku cuekin juga!! Bagiku dia sama teman fb lainnya.
Namun setiap aku Online, dia juga Online. Tapi Dia enggak pernah Chat aku, beda tuh sama cowok-cowok yang kecentilan di Fb.
Dan statusnya juga enggak lebay-lebay amat “Wah siapa sih, nih Orang?” Mulai tertarik untuk mengenalnya, Eitsss...”BELUM”  
Tapi udah mulai deh, Liat-liat statusnya, hehehe. Statusnya jalan-jalan terus. Mantapppp, berarti nih orang dapat menikmati hidupnya, hehhe. Dan mulai sedikit deh, terganggu pikiranku dengan kehadirannya. 
Dan namanya juga cewek, kalau belum curhat sama sahabat rasanya ada yang kurang, gituu.... Akhirnya aku curhat sama Dwi, dan dwi mulai meledekku, tapi kata-kata dwi itu yang membuatku ingin mengenalnya lebih jauh.
“Yakin say, enggak mau sama dia?” Ledek dwi. Si dwi pikir, kalau ada orang Add Fb kita, berarti orang itu bisa langsung suka kali sama kita? ampunnn deh tuh anak. Aku hanya menggeleng-geleng saja.
“Subhanallah, ganteng loh, fotonya? Keren lagi gayanya” Ucap si dwi  lagi sambil senyum-senyum. (Ingat parmin, Wi...Ingat Parmin, Dwi. Sadar wi, parmin, suami loe dirumah, Wi) 
“Justru takut sama orang ganteng sedangkan gue-nya biasa-biasa aja” Jawabku
“Yakin loe, gak mau dekat sama dia, coba berteman dulu” Saran Dwi
“Enggak, ahhgg” Ucapku
“Entar nyesel, loe!?” Ucap Dwi seperti uya kuya.... Yakin tirai no.2, ntar gak bisa tidur loh!
“Enggaklah” jawabku santai
“Coba, loe lihat dulu deh fotonya, dalam-dalam, jidatnya item loh?” Ucap dwi lagi, kali ini dia seperti Om Mario Teguh, sang Motivator
“Terus...kalo jidatnya item, kenapa?” Tanyaku balik
“Itu tandanya dia rajin sholat, say” Ucapan dwi kali ini yang buat aku mulai tertarik untuk mengenalnya lebih jauh.
^^

HAH...! hanya karena jidatnya item?
Terus aku mulai kepo deh sama nih orang, mulai deh baca-baca Tentangnya (about)  yang ada di fbnya. Mulai sableng kayaknya aku nih....!
Ternyata Awan seorang Manajer marketing, makin bingung aku, ngapain nih Pak Manajer ingin menjalin pertemanan sama aku yang jelas-jelas hanya bekerja sebagai sales yang kerjanya diri-diri didepan counter.
Tapi aku selalu percaya kata-kata “Setiap manusia di mata Allah Swt adalah sama yang membedakan hanyalah tingkat ketaqwaan seseorang” 
Mau kaya-mau miskin, kita semua adalah ciptaan Tuhan, Kalau Tuhan ingin menciptakan seseorang menjadi kaya sangatlah mudah, namun kalau kita dipertemukan dengan tingkat sosial yang berbeda pasti Tuhan punya rencana untuk itu, dan kita manusia tidak pernah tahu akan hal itu.Oke, kita saling berteman di Media sosial, namun kita tidak pernah mengobrol satu sama lain. Ya, iyalah, Awan bukan teman sekolah, apalagi teman kerja, ketemu aja enggak pernah, apa yang mau diobrolin? Masa kita harus membahas tentang Mark Zulbergh, pembuat Fb.
Semakin kepo dan semakin sableng aku, kayaknya!
Aku,  mulai liat-liat fotonya. Ya Tuhan, otakku bekerja gimana sih, padahal sama teman Fbku yang lainnya, tidak pernah seperti ini.

^^

Jujur, aku tidak terlalu suka kenalan lewat media sosial, walaupun sekarang Medsos (Media sosial) sangatlah canggih, mampu mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Aku tidak mudah percaya sama orang lain apalagi lewat Medsos.
Aku pernah punya pengalaman tentang Chatting waktu Smp, waktu itu masih tenar dengan nama (Mirc). Aku punya saudara, yang hobbinya chatting dan ketemuan sama orang baru, selama proses chatting, mereka bisa saling tertawa, berbagi cerita namun pas sudah ketemuan, mereka saling bohong dan tidak jujur, terus apa yang didapat dari itu.
“Iya, nanti sabtu sepulang sekolah kita ketemuan, ya?” ketik si cowok dari sana
“Iya, aku bawa saputangan Pink, ya?” Ketikan balasan dari si Cewek (saudaraku)
“Nanti di McD, aku yang pakai baju merah dan yang paling ganteng, mirip pasha ungu” Balas si Cowok
“Aku yang rambutnya panjang dan putih” si cewek mengetik sambil senyum-senyum.
Sepertinya mereka mulai akrab, dan keesokan harinya....Ternyata tidak sesuai harapan dan mereka saling bertengkar dan menuduh salah satu dari mereka berbohong....
Huffffttttt....cuapeeee deehhhhh.....
Namun, memang saudara aku aja yang enggak pernah kapok atas kejadian itu, aku aja yang Cuma menemin kadang dijadiin tumbal, harus ngaku cewek yang chatting sama dia, kalau cowok itu tidak sesuai dengan kriteria yang disebutkan di chatting, aku aja kapookkkk 1000X....

^^

Tapi kenapa sama Awan beda ya, padahal kalau tidak teman sekolah atau teman kerja, setidaknya pernah bertemu, aku tidak akan meladeni obrolan di Fb. Apa karena mutual friends-nya, yang pernah aku kenal, setidaknya kalau temannya baik pasti Awan juga orang baik, saat itu aku berpikir positif saja.
Namun ini diluar kebiasaanku, aku tipe orang yang tidak mudah suka sama orang lain begitu saja, apalagi kepo sama orang yang tidak pernah aku kenal bahkan pernah bertemu saja enggak. Makanya sejak awal, Awan, mengirimkan aplikasi b’day, aku biasa aja, aku cuek. Siapa dia?!
Mungkin aku sempat berburuk sangka padanya, “Mau apa nih orang?” (Minal aidin wal faizin...sebentar lagi kan bulan syawal, hehhe)
Cuma setelah mengenalnya lewat statusnya, lewat kata-kata yang tertulis, aku akhirnya sadar, dia cowok baik, bukan seperti cowok pada umumnya, yang suka berkata-kata enggak bagus di Fb.
Namun terkadang aku juga bingung, dia punya niat apa ya, ingin menjalin pertemanan sama aku? Dia bisa tahu Fb aku dari mana ya? (Apa dari temannya, yang dulu pernah aku kenal baik), dan mengapa dari sekian banyak teman dari temannya itu, dia memilih aku untuk menjalin pertemanan denganku?
Sebenarnya hal ini, ingin aku tanyakan langsung kepadanya, namun enggak jadi, karena aku mikir lagi, itu kan hak dia, untuk berkenalan dan berteman dengan siapa aja. Cara berkenalannya juga baik enggak maksa-maksa minta pin bb, minta no telp, bahkan nanya2 hal yang pribadi. Terus biarin aja deh, bukannya banyak teman itu bagus. Namun terkadang aku merasa aku tidak pantas menjadi temannya.

Aku, cantik enggak, tajir lebih enggak, solehah (enggak berani bilang begitu), baik (Mudah-mudahan masih dalam proses) terus yang masih menjadi pertanyaan besarku, “Apa yang dilihat dari aku?”
Cewek cuek yang dari dulu, smp dan sma suka berantem sama cowok-cowok, tenar di sekolahan karena sering terlambat dan bikin ulah (Maklum remaja, hehhe), bahkan kalau Awan kenal aku lewat temannya, dan temannya itu mengenalku sebagai petugas kebersihan, (Apa dia enggak tahu hal itu) Benar-benar bingung deh, apa yang dilihat dari aku?
Kalau menurutnya aku orang baik, bagaimana dia bisa berpikir seperti itu, bertemu denganku saja, belum....Huffftttt...pusingg kalau mikirin hal itu!
^^
Tapi semakin lama, Aku makin melihat-lihat fotonya, sepertinya dia Traveller sejati! Aku menyukai fotonya yang berada di tanah Toraja, apalagi gambar wanita-wanita yang memanjangkan lehernya. Keren!
Dan status-statusnya yang terkadang, bisa membuatku semangat, bisa membuat aku berkata “Wah betul juga, nih” dan terkadang bisa membuatku tersadar, kalau-kalau aku sedang salah. Kalau bahasa kerennya tuh, Inspiratif banget deh, heheh.
Tapi, aku juga pernah menyukai statusnya yang berbahasa asing, dan aku tanya artinya apa? Mau tau jawabnya, enggak dijawab malah di hapus. Kereeen kan! Dendam kali yaw, hehheehh, karena pernah dicuekin. Tapi enggak apa-apa, itukan hak dia.
Oke, kita deal 1-1 (satu-satu sama)

^^

Setelah lumayan lama mengenalnya dari Fb, yang ku ketahui lagi adalah Awan  anak pesantren, Oh My God, Dia sama dong seperti Jingga. Mana mungkin aku berani suka sama anak pesantren, yang pilihan ceweknya, sudah pasti solehah.
Ada yang bilang, kalau jodoh tidak akan kemana, tapi kalau jodoh itu harus yang se-KuFu (Sama...) latar belakang pendidikan (Enggak sama), tingkat sosial (Lebih enggak mirip) tingkat ketaqwaan (Ya, berbeda banget, pantesan aja Awan jidatnya item). Enggak ada seKuFu-nya, aku sama Awan.
Namun ketika kita menyukai seseorang atau menyayangi seseorang, kita tidak pernah bisa merencanakannya, Hanya Pemilik hati yang Maha membolak-balikan hati yang mampu menaruh rasa, Entah rasa apapun itu.
Kuakui aku mulai memperhatikannya, terkadang juga aku merasa dia memahamiku, perasaan apa ini? Udah gila, aku kayaknya! masa ada sih, orang yang tidak pernah aku kenal dan mengenalku tetapi mampu memahamiku! Sedangkan yang sudah kenal lama aja belum tentu bisa paham sama diriku!

^^

Akankah aku mulai punya rasa untuknya? Tapi bagaimana mungkin hanya melalui media sosial bisa suka sama dirinya, aku selalu percaya bahwa cinta itu butuh proses, cinta itu tumbuh dan berkembang, cinta itu perlu dirawat dan dijaga. Bagaimana mungkin kita bisa mencintai seseorang yang bahkan tidak pernah kita ketahui sosoknya, seperti apa senyumnya, bahkan apakah kita bisa menemukan bayangan kita didalam tatapannya.
Bukan kita mengharap sosok yang sempurna, sekali lagi Allah Swt, Maha Menciptakan, semua orang bisa diciptakan Ganteng bahkan seganteng Nabi Yusuf,  kalau Allah Swt berkehendak.  
Namun bukan hanya ingin melihat fisik dan materi, yang mungkin Awan punya akan keduanya. Bahkan aku tidak berani meminta yang seperti itu. Aku hanya ingin mencintai seseorang yang dapat mententramkan hatiku. Walaupun sosoknya sederhana dan pekerjaannya biasa saja, namun berkah dan mampu mengimamiku dengan segala tingkah dan ucapnya. Senyumnya yang berasal dari hatinya.
Karena sesungguhnya....
Masih beranikah aku meminta yang ganteng sedangkan diriku belum memolesnya menjadi pribadi yang cantik. Masih berani aku meminta yang soleh sedangkan diriku belum memperbaiki diri untuk menjadi yang solehah. Masih beranikah aku meminta yang bermateri yang serba kecukupan sedangkan diriku belum berusaha mengupayakan kelebihan diri ditambah kerja keras dan Ikhtiar dengan sungguh-sungguh.

^^

Lagi-lagi banyak pertimbangan dalam diriku sewaktu mengenalnya, dia hadir saat hatiku mulai tersusun kembali menjadi satu. Namun aku tak ingin hatiku rapuh kembali, lama sudah kususun hatiku untuk menjadi tegar, Dan aku tak ingin berharap apapun darinya.
Namun aku pernah memimpikan dirinya!
Ya Tuhan, rencana apa yang sedang kau genggam untukku dan untuknya? Padahal aku Cuma sekali doang melihat foto-fotonya (Sumpah deh...)
Di dalam mimpi itu, ceritanya aku keYogya dan kenapa aku keYogya? Aku ke Yogya hanya untuk bertemu sama Awan? Ya, karena yang aku lihat dari profilenya, Awan bekerja di Yogya. Dan aku datang jauh-jauh ke Yogya hanya menunggu untuk bertemu dengannya.
Padahal sejak aku bercita-cita dan bermimpi jadi penulis, kota impian aku adalah Yogya, karena disana gudangnya Penerbit. Dan aku juga pernah bilang sama diriku sendiri, aku harus jadi Penulis hebat di Yogya! Bukannya bertemu dengannya. Ini mimpi salah kayaknya?
Lanjut cerita tentang mimpi lagi, didalam mimpi itu aku menunggu untuk bertemu dengannya namun tidak bertemu dan aku sedih banget (Aduh, kenapa mimpi kayak gini sih) aku terus nunggu didepan rumah dan rumah itu ditinggali oleh bapak tua, dan Bapak itu ngajak masuk kedalam karena sudah azan maghrib. Tapi aku malah tetap nunggu Awan didepan rumah bapak  itu, aku sedih dan ketika aku mau masuk kedalam untuk Sholat, tiba-tiba didepan rumah bapak tua itu ada Awan yang mau masuk kedalam rumah tepat didepan rumah Bapak itu. Awan datang dengan memakai pakaian Tni angkatan Laut. Dan dia secara tiba-tiba manggil aku....

“Evy...” (Jadi didalam mimpi ini kita udah saling kenal,gitu?)
“Mas...” (senang)
Dan Akhirnya kita berdua ambil air wudhu bareng dan sholat jamaah didalam rumah bapak-bapak tua tadi. Mungkin karena dia anak pesantren, makanya mimpi aja religi, ya (Sholat).
Dan enggak lama setelah itu, aku mau balik ke Jakarta, karena harus kerja (Ini lebih aneh, masa aku kerja memakai seragam pure it, padahal aku bukan spg pure it), dan Awan bilang enggak bisa mengantar aku ke Jakarta, karena masih banyak kerjaan di sini. Dan di tengah perjalanan balik ke Jakarta, aku di hadang sama para penjahat, didalam mimpi itu penjahatnya ada yang membawa senjata tajam.
Aku  teriak sekeras-kerasnya, dan tiba-tiba bak pahlawan Awan datang, dan menghajar penjahat-penjahat itu (Pahlawan kebenaran, seperti foto covernya itu) namun anehnya, tiba-tiba didalam mimpi itu dia sudah berada dirumahku di Jakarta seperti orang ketakutan dan dia bersembunyi didalamnya, Ya Allah apa didalam mimpi aku itu, dia membunuh penjahat-penjahat itu ya? Terus aku terbangun deh, mimpi yang cukup menegangkan..huhu^

^^

Ada beberapa kali, aku mimpiin dia, tapi random (Acak), dan aku agak2 lupa, terakhir aku mimpiin dia, didalam mimpiku, Awan melotot-in aku , serem banget (Dari kecil sampai sekarang, aku paling takut dipelototin sama orang, mending di bentak2 deh daripada dipelototin) Secara, nyokap kalau ngomong nadanya hampir sama kayak nge-bentak (Logat batak).
Ternyata, waktu mimpi dipelototin sama Awan, Ternyata setelah terbangun jam 12 malam, aku belum sholat isya, karena ketiduran sehabis Maghrib. Kalau dipikir, Aneh ya, tapi kata orang-orang, kalau kita mimpiin orang lain dan kita tidak mikirin dia, berarti dia lagi mikirin kita dan katanya kangen sama kita, itu lebih aneh lagi, masa sih Awan kangen sama aku, cewek yang belum pernah dikenalnya.
Tapi, karena aku punya kenalan Psikiater (Dokter jiwa) dan kebetulan temanku sedang kontrol ulang, langsung kutanyakan saja tentang mimpi dalam ilmu kedokteran ....

“Kalau mimpi itu banyak artinya, namun didalam ilmu kedokteran mimpi itu sering diibaratkan sebagai keadaan dimana kita berada dialam bawah alam sadar”
“Maksudnya, dok?”
“Jadi kita sebagai manusia mempunyai 2 alam, alam sadar dan alam bawah sadar. Apabila kita punya impian-impian atau keinginan-keinginan dan tidak dapat terwujud didalam alam sadar (alam nyata kita), Nah itu akan muncul atau keluar pada saat kita berada dibawah alam sadar contohnya: bermimpi ketika kita sedang tertidur”
aku bisa menangkap maksud penjelasan dokter ini, tapi apa benar keinginanku ada padanya? Enggak bener nih, kayaknya..^
Aku sih, selalu percaya, bahwa mimpi baik itu datangnya dari Allah Swt, dan mimpi buruk datangnya dari syeitan.
^^

Ya, begitulah selanjutnya, Aku mulai aktif main Fb, hanya untuk kepo sama Awan. Enggak tahu perasaan apa ini, namun tetap aja enggak berani suka sama dia. Karena akan seperti punguk merindukan bulan, heheheh. 

Dan kabar terakhir yang aku tahu, katanya dia sih mau mengikat janji setia, sakinah bersama pasangannya. Alhamdulillah dia sudah menemukan yang tepat. Kan jodohnya orang baik dengan orang baik juga. Semoga Allah menjaga selalu hatinya untuk setia dan bertanggung jawab. 

Walaupun terkadang aku bingung, mengapa dia harus hadir didalam ceritaku sedangkan kami tidak memiliki benang merah untuk tersambung. Aku percaya tidak ada yang kebetulan didunia ini namun karena Awan, aku sudah bisa untuk tidak membuka-buka lagi lembaran lama tentang temannya.
Dulu, aku pernah berdoa, “Ya Allah, aku ingin melupakan rasa sakitku, melupakan harapan-harapan yang pernah kubangun sendiri, biarkan rasa yang dulu pernah ada hilang dengan sendirinya, tanpa pernah membencinya”

Dan aku sadar sekarang, Allah mengirimkan Awan untuk aku, agar tidak lagi melihat betapa mendungnya langitku dulu, betapa derasnya air mata yang selalu kuselipkan dalam doa-doaku untuk meringankan beban perasaanku.
Aku sadar, walaupun Awan datang dan tidak terikat sebagai benang merahku tapi dia kiriman Allah untuk membantuku melupakan rasa sakitku, rasa kecewaku kepada diriku sendiri tentang perasaan yang lalu.
Harusnya aku terima kasih pada Awan dan bisa mendoakannya. 
Dia benar bagaikan Awan yang hanya bisa kulihat dalam kisah ini namun tak dapat kegenggam. Karena Awan akan sellu berubah bentuk untuk membuat langit terlihat indah pada sore hari.

^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

  BENCI Siapa kau? Beraninya membenci manusia yang sama hinanya dengan dirimu Siapa kau yang masih menginjak tanah merasa sedang menjunj...