Rabu, 05 Mei 2021

hai malam... hai bintang....mungkin juga bulan ingin disapa

Aku tidak tahu harus menulis judul apa? blogy, hatiku deq-deqan waktu dia bilang "Aku tidak suka pacaran' Idaman, hiksss koq ada cowok limited kayak gitu yaa, heheeheh atau memang di sisain satu, untuk aku, seperti cerita yang sedang aku buat (halu terussss). Blogy, ini bulan puasa masih saja aku dengan kehaluan aku, maafin aku ya semesta... Blogy, menurut aku yaa dengan penampilan fisiknya dia bisa dengan mudah berpacaran, bahkan bisa lebih dari satu hihihiihihi (jangan nakal yaaa) untungnya dia lebih suka mie ayam dibandingkan pacaran. satu lagi sikapnya yang aku sukai, bagaimana nih kalau makin banyak dari dirinya yang makin aku sukai. Apa konsep, lebih baik tidak mengetahui banyak, akan lebih mententramkan, daripada banyak mengetahui malah merepotkan. ahhhh aku bingung, enggak mau konsep-konsepan, Takut!!! kenapa makin dewasa merasakan perasaaan bahagia malah makin menakutkan yaa, padahal kan bahagia itu tidak mudah, bila ada cara sederhana untuk merasakanya, bukankah lebih baik di rasakan saja. ahhhhh apasihh aku masih saja menaruh hati padanya,, padahal jelas-jelas aku bukan seorang pemberani terutama dalam urusan perasaan. Tidak ingin meminta karena tidak ada yang bisa aku tawarkan, aku sangat biasa, terlalu biasa dilihat dari segimanapun, bukannya tidak bersyukur, bukan koq...Tetapi untuk bersanding dengannya, aku sungguh tidak berani, biarkan saja rasaku bertahan entah sampai kapan, karena kata kepastian bukan untuk dipertanyakan. Aku tidak ingin membuat dirinya bingung atau merasa bersalah atas rasaku, aku tidak ingin membuatnya resah, karena rasaku adalah milikku. Dan rasanya kepada siapapun yang dia sedang rasakan, semoga semesta mengabulkannya, itu adalah doa balasan atas rasa senangku diam-diam, tanpa sepengetahuannya, aku menghidupkan karakternya dalam ceritaku. Gapapa kan blogy???? Aku pikir kembali, dia akan dewasa, untuk menghargai perasaan seseorang, walau tak bisa membalas, tetapi dia tidak akan langsung suruh menghilangkannya dengan cepat kan? karena bukan tugas dia ataupun aku untuk memaafkan, tetapi waktu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

  BENCI Siapa kau? Beraninya membenci manusia yang sama hinanya dengan dirimu Siapa kau yang masih menginjak tanah merasa sedang menjunj...