Sabtu, 17 April 2021
virtual feeling
lucu yaa.. ada sebuah perasaan yang di sebut virtual? Apakah nyata atau hanya
lamunan semata? Apakah bisa selamanya atau hanya sementara. Ada sebuah perasaan
menyenangkan hanya melihatnya saja, entah dari layar dalam sebuah layar hp atau
laptop. Ada perasaan ikut bahagia ketika mendengarnya tertawa, senyumannnya bisa
menular juga loh. Hiksss lucu ya, perasaan bagai anak smp, yang menyukai
seseorang penabuh drum yang baru pulang sehabis nonton konsernya. Perasaan
enggak logis untuk diriku saat ini, yang harusnya sudah memikirkan hal serius.
Tetapi bukankah tidak ada yang salah tentang perasaan, entah perassaan anak smp,
atau perasaan virtual saat ini. apa yang ada, apa yang terasa, tidaklah salah, yang
salah adalah ketika terlalu banyak berharap. Hati-hati agar tidak kelihatan,
takut ketahuan, tetapi penuh pengharapan, terkadang suka kegeeran. Please kamu
tuh bukan tokoh utama dalam novel kamu sendiri. kamu tidak berhak menentukan
cerita, kamu hanya wajib mengikuti Sang Sutradara diatas. katanya pekerjaan
menulis adalah pekerjaan paling kesepian di dunia, tetapi terkadang aku suka merasa meriah saja dalam kepala.
dan aku suka geer,dengan virtual feeling ini, berasa ditemani aja kalo lagi lama-lama depan laptop ,, yaahhh secara
virtual.. dia juga orang yang bekerja di dunia kreatif, yang di jam-jam aku
nulis dan nyari ide, jam-jam produktifnya juga, dan terkadang aku suka senang
aja gitu, ada temannya ketika mengerjakan sesuatu. geer yaa akuhhh,blogy. aku
tau aku dan dia sangat jauh, dia bagus banget, aku cerita ke sahabatku dan semua
malah menertawakan aku sampai ada yang berpesan aku harus sadar pijak bumi.
semua bilang, Ha? bangun dari mimpi? loe siapa dan dia siapa? pleasee loe hanya
boleh suka aja, jangan cinta? jangan sampai harapan loe pupus lagi? jangan
pernah berharap. dunia kalian beda? kenapa sih loe gak bisa suka sama orang yang
suka sama loe aja? memang perasaan bisa aku setting kayak pengaturan hp, memang
perasaan bisa kita lihat bentuknya, bisa kita pegang kendalinya, perasaan itu hal ajaib
yang memang kita sendiri tidak terlalu menyadarinya. aku menyukainya dengan
segala keterbatasanku mengenal dirinya, aku menyukai dirinya dengan menikmati
pemikiran-pemikirannya, aku menyukainya dengan catatan-catatan kecil tentang
dirinya, tentang kopi yang dia minum, tentang makanan yang selalu disantapnya,
tentang hewan kesayangannya, tentang karya-karyanya dan tentang dirinya hidup
dengan baik. klisee, mungkin??? karena semua orang bisa hidup dengan baik, tidak
bagiku? sewaktu aku kehilangan seseorang, aku tidak mampu hidup dengan baik, aku
ingin segera pergi dari dunia ini, ingin menemaninya karena tidak ingin dia
sendiri, tidak ingin dia sendirian, ingin berbincang, tertawa, becanda, hatiku
kehilangan fungsinya. Namun ada kedua manusia renta yang sedihnya tak kalah jauh
dengan diriku, kenapa aku yang selalu mengeluh, bertanya why? kepada Sang Maha
Kuasa. aku tidak bisa hidup dengan baik, untuk sekedar makan dan tidur (dua hal
yang aku senangi) aku tidak menangis depan semua orang, tetapi aku banjir air mata
dalam pengharapan doa. Tersadar karena aku menemukan, ketika Allah mencintaimu,
dia akan memberikan kesedihan-kesedihan untuk mengingatNya. Aku putar mimpiku,
untuk pergi, sekedar ingin meninggalkan ibu kota, justru sebelum itu aku
ditinggalkan selamanya. Aku berusaha hidup dengan baik setelah aku merawat luka
hatiku, terkadang aku tidak butuh siapa-siapa untuk menyembuhkan lukaku. Lukaku
justru yang membuatku tumbuh, tidak takut arti kehilangan yang sebenarnya kita
tidak pernah memiliki, yang arti hidup tidak harus selalu senang, sedih bisa
selalu datang untuk membersamai. Namun sekarang aku berubah, dahulu aku selalu
punya rencana untuk bahagia, dengan mengatur peta untuk mewujudkannya, punya
plan A dan plan B ketika tidak berhasil, namun sekarang aku punya daftar
kegagalan. Bagaimana ya, bila aku tidak bersama dia? harusnya tidak apa-apa,
jangan pernah memaksa tentang rasa, menuntut rasa yang sama dan jangan
menyalahkan dia ataupun semesta bila tidak bersama. bagaimana bila mimpiku tidak
menjadi yang aku inginkan? tidak mengapa? bila mimpi yang membuatmu hidup,
hiduplah terus untuk bermimpi. Pada dasarnya kita bukan takut pada kehilangan?
lebih kepada ketidaksiapan kita pada keterkejutan semesta. Hal-hal yang datang
dengan sangat cepat dan pergi tanpa pamit bahkan penuh tiba-tiba. seperti
perasaanku saat ini, tetapi bukannya perasaan hanya perlu merasa saja, tidak
boleh mengharap apa-apa. karena mungkin dia pun sama sedang menyukai makhluk
bumi lainnya, dia sedang mengharap dengan penuh doa, karena sekali lagi yang
namanya perasaan tidak bisa kita yang pegang, tetapi jangan marah yaa bila
semesta malah mengizinkan kita bersama, jangan kesal yaa, apasih akuhhh. Aku
hanya bisa berdoa, bukan berdoa kamu harus jadi jodohku, bukan? Bohong!!! tidak,
aku serius, aku berdoa agar kita semua bisa melewati bahagia dan duka
bersama-sama, walaupun dengan orang yang berbeda, bukan yang kita inginkan.
Jangan geer dulu yaa, selain kamu yang aku doakan, satpam depan sekolah sd, ibu-ibu
memakai caping dan terompah untuk mengambil sampah, mas-mas troly boy yang
mengantar sekardus aqua gelas untuk musolah di mall tempat dia bekerja, dan
kucing-kucing jalanan agar terpenuhi makanannya, tak lupa juga orang-orang yang
menyayangiku, menyayangimu dan orang-orang kamu ataupun aku sayang.
ahhhh....virtual feeling memang merepotkan!!!!
Minggu, 11 April 2021
Forget Now On!!!
Blogy...
Aku tidak pernah memahami cara kerja waktu, yang membuat suatu kebetulan, yang sebenarnya memang tidak pernah ada kata kebetulan karena semua sudah digariskan. Hati aku mulai mencari ingatan lama yang sebenarnya akupun sudah lupa menaruhnya dimana. Namanya seperti nama ikan, yang jadi kesukaan lebih enaknya di fillet saja. Dia temennya ikan badut karya walt disney, pixar, dia juga biasa dipanggil Paracanthurus hapatus,. Dan sekarang muncul lagi. untuk apa sih????
Aku bukan lagi lautannya, aku pun bukan lagi oksigen ataupun sekedar nitrogen baginya.
Tapi dia datang dengan add medsos yang sering aku gunakan, yaaa, aku sering gunakan medsos itu, untuk melihat lampu indikator berwarna hijau orang yang aku kagumi,aku sudah senang, menandakan seseorang yang sedang aku kagumi masih berpijak dimuka bumi ini, belum terbang ke kampung halamannya, kayangan, hahahhaa (becanda blogyy). Yaa aku tau dia makhluk bumi, dan aku yakin semesta selalu punya cara untuk menjaga dirinya.
Balik lagi ke seseorang yang pernah menjadi masa laluku, masa lalu yang tidak enak untuk diingat apalagi dikenang. Masa lalu kan tempatnya jauh disana ya blogy, hari kemaren, dan enggak usah datang lagi dengan membawa sesuatu yang lama. Dia (Masa Lalu) juga bukan bayangan yang harus mengikuti sampai saat ini, kann?? Tapi Aku yakin dia masih membenciku, membenci diriku. Kenapa aku bisa begitu yakin?
Karena aku sangat hafal sifatnya!
Sewaktu dulu, aku Memang tidak punya rasa untuknya, tidak sadar dia diam-diam memperhatikan, (dia hijau, ada dipostinganku sebelumnya) tetapi semua temen-teman satu kantor, selalu menjodohkan kami, semua senang apabila kami bersama. (Aku memberikan kata iya kepadanya, hanya kepada hijau dan bebek) walaupun hatiku saat itu suka dan senang kepada kuning dan pernah suka pada penawar rasa.
Balik lagi ke temennya ikan badut, aku berusaha menerimanya, aku tidak bisa bilang tidakk pada waktu itu, akan terlalu sangat jahat untuknya. Entahlah mungkin aku suka dirinya yang tidak mudah tergoda sama cewek-cewek lain. Tetapi namanya perasaan yaa, harus sama, tidak bisa sendirian. Aku senang dia suka aku tetapi terkadang aku merasa jahat membiarkannya mempunyai perasaan namun aku dengan senyuman menelan kebingungan.
Setiap sore aku selalu membantunya menjaga cafe di kantor tempat kami bekerja, banyak yg bilang aku partime setelah pulang kerja teng-go, aku berteman dengan teman satu cafenya, aku lebih dulu mengenal temannya itu, justru temannya yg mengenalkan dan mendekatkan si ikan biru ini denganku, Namun aku merasa dia terlalu pencemburu dan sangat posesif, mengalahkan rasa aku ingin membuka hati untuknya.
Aku suka sifatnya yg cool. Tetapi terkadang dia terlihat tidak mudah bergaul atau memang tidak ingin bergaul, beda dengan kedua teman cafenya yang sangat supel. Dia memang terlihat mahal soal perasaan, bahkan ketika ada yang mencoba adu rayu, dia tidak pernah menanggapinya, namun bagiku dia seorang penjual yang buruk untuk nama besar cafenya, lebih baik dia di dapur saja atau bagian antar roti ke ruangan kami, disetiap jam lapar kami. Tidak ada senyuman, tidak ada tulus ketika mengucapkan terima kasih untuk kembalian, dan selalu fokus ke mesin hitung dan buku menu.
Tetapi tidak denganku ketika dia pertama kali memanggilku untuk berkenalan, dia bilang aku dipanggil temannya dan suruh berhenti mampir sebentar masuk ke dalam cafe, sebelum aku istirahat makan siang dikantin yang berada lantai atas cafenya satu lantai dengan musolah kantor.
Aku berhenti dan dia malah bertanya sama temannya siapa namaku? Aneh kan? Bagiku dia yang kecentilan dan enggak jelas pada saat itu.
Akhirnya dia menungguku di depan pintu cafenya, setelah aku makan siang, ibadah, dan sisa 10 menit lagi menuju ke lantaiku, lantai 5, ketika aku melewati cafenya,dia berusaha memberhentikanku,kata cie..cie..menjadi begitu menyeramkàn untuk selanjutnya.
Dia sudah tahu namaku, dan dia minta aku menunggunya pulang, katanya habis maghrib saja pulang bareng. Solat bareng-bareng dulu. Permintaan itu tidak aku kabulkan, memangnya siapa dia memberi perintah seenaknya saja, satu setengah jam bagiku bisa menyelesaikan dua bab cerita, selfish ya akuuhhh.
Hari berikutnya entah mengapa dia menjadi paling rajin mengantar roti ke lantai 5, gara2 aksi anak sma, memintaku berhenti dan temen-temanku jalan duluan, gosip mulai menyebar. Aku bingung dan aneh sama dia kenapa bisa jadi murah banget sama aku. yaaa, Murah senyum.
Aku ingat beberapa waktu lalu, aku pernah melihatnya dilantai 4, dia sedang mengantar roti dan aku mengambil dokumen, aku memperhatikannya dekat lift ruang tunggu. aku melihat dia sedang diajak ngobrol, tetapi mukanya sangat datar, plat, tidak ada senyuman manis atau basi sekalipun, aku aneh sama dia bahkan jeruk saja bisa menjadi manis tetapi dia tidak, tidak ada senyum walaupun yang pesan roti sudah tersenyum lebar.
Aku pernah nanya ke dia.
Mas...mas..sariawan ya, koq gak pernah senyum...
Sumpah ini bukan rayuan tapi aku aneh aja, ada manusia flat kayak dia ketika sedang komunikasi dua arah dengan oranglain
dia tidak mencoba menjawabku dan malah seperti berusaha menganalisaku, sepertinya aku terlalu menganggunya atau lebih tepatnya merayunya.
masa sariawannya, hampir setiap hari yaa, senyumku lagi.
Dia hanya melihatku dengan tajam, tanpa ucapan apapun yang keluar lalu, dan aku membalasnya dengan senyuman seperti senyum pasta gigi menyegarkan. Dan setiap bertemu dengannya dia selalu melihat aku dengan sinis, kadang aku balas namun kadang aku cuek, tidak penting juga,bagiku, memangnya aku penjual obat sariawan, atau pemerhati kemanusiaan. Dan mungkin lama kelamaan mulai dia menyadari nih, aku mulai terlihat manis, seperti teh, (hahhahahha).
Akhirnya teman-teman lain, mulai manggil dia cowok aku, padahal pulang bareng aja enggak pernah. Cafe tempat dia bekerja libur hari sabtu, sedangkan aku masuk setengah hari. Kadang dia masuk hari sabtupun kita tidak pernah kemana-kemana. Oke disini aku yang salah, jujur aku takut jalan berdua, walaupun aku tidak membatasi berteman dengan cowok, ada beberapa teman cowok aku namun tidak bisa jalan berdua dengan orang yang mengaku punya perasaan ke kita, Aku jalan dengan geng aku kepompong salah satunya ada bebek disini yang dia anggap sudah merusak hubungan aku dengan dia.
Dia cemburuan, enggak jelas, selalu tidak ingin aku kasih penjelasan, dia cuma mendengarkan apa kata orang, tanpa bertanya padaku,sekedar meminta jawab pun tidak, bila semua tidak terbukti baru dia mohon-mohon maaf ke aku, capek gak sih, terlebih aku yang sedang mencoba membuka perasaan lebih merasa tidak dicintai walaupun dia sering ngomong sayang.
Dia mendukung mimpiku tetapi tidak percaya aku akan bisa, dia mau aku versi dia, bukan apa yang ada dalam diriku, dan aku tidak mengerti versinya.
Menjadi tidak kecentilan sama cowok-cowok lain, katanya. Harusnya dia tahu saat aku membuka hatiku untuknya, tidak akan aku biarkan yang lain masuk, aku tidak mudah, aku tidak suka, aku tidak ingin, harusnya dia percaya aja, tetapi dia tidak pernah berubah.
Aku tidak pernah mengerti definisi posesif ataupun cemburu arti dari mencintai, walaupun kita hidup tidak harus selalu merasa senang saja, tetapi setidaknya memperkecil kesedihan bukannya lebih baik.
Aku suka diskusi, aku ingin komunikasi, aku senang bertukar pikiran walaupun tak harus sama. tetapi aku tidak suka dituduh, bertanya boleh, kesal dan marah boleh, kecewa silahkan, asal jangan selalu membenarkan segala pemikirannya tanpa mencari tahu terlebih dahulu,
Tetapi ini tidak! dia sangat Cemburuan!!!
Bahkan dia pernah cemburu sama bapak2 security yang hanya nyapa aku, pagi mba? sapa Bapak security
Apa balasan pagi juga dariku, Bentuk kecentilan??
Dia bilang, Bagus..di depan aku bisa kecentilan seperti itu, bagaimana bila di belakang aku?
Aku sangat tahu perasaannya mahal untuk seseorang tetapi aku bukan dia. Yang harus cuek dan tidak peduli, pada orang lain, pada orang yang tidak salah, tidak tahu apa-apa.
Peduli dengan orang lain bukan berarti dia akan kehilangan aku, tetapi sifatnya yang terlalu, akan berujung menjadi benalu.
Aku yang salah hanya ingin mencoba, buka hati namun separuh, dia tidak salah sepenuhnya, aku yang memang dari awal hanya ingin berteman namun
dia ingin mempunyai tali hubungan.
Tidak beda bagiku antara pacar dan sahabat, hanya saja dia akan jadi orang pertama yang aku mintai pendapat, aku diskusikan isi kepalaku, aku jelaskan apa yang aku suka dan yang aku tidak suka, dan orang yang akan aku paksa menyukai cicak! karena aku tidak, karena akan ada tugas penting untuk mengusir bahkan membuangnya apabila hewan pemakan nyamuk itu mendekatiku.
Akan aku ceritakan imaji-imajiku tentang pahlawan dunia tanpa mengunakan kecanggihan mobil atau harus mengeluarkan
sinar laser ultramen.
Aku hanya ingin dia lebih dari sahabatku, tidak perlu memberikan solusi hanya mendengarkan saja ketika aku kesal, memberikan waktu sebentar ketika aku cuek, bukan marah-marah, nuduh aku selalu kecentilan.
Okeh, sekali lagi aku yang salah ketika aku lupa membawa carger hp dan mau meminjam carger padamu,ternyata disana ada bebek (sahabat kepompongku) dan cowok yang pernah mendekatiku. Mereka mengulurkan tangannya agar hpku salah satu dari mereka untuk membawanya, dan bukannya menyelesaikan masalah lobet batere, kamu malah menuduhku dengan menatapku sangat tajam tanpa ucapan,dan kamu langsung mengambil paksa hpku.
Kamu jahat tahu enggak, nomor hp banyak dihapus,pesan chat
kamu bacain satu-satu, dan kamu mengganti nama sayang di nomor kamu, terus kamu nuduh aku gak simpan nomor kamu, terus kamu miscall dan berharap aku akan ketawa dengan candaan kuno itu. kamu sangat salah menurutku,
Kamu terlalu percaya sama salah satu temanku, yang sebenarnya bukan temanku banget, soalnya dia pernah fitnah aku, katanya seragam kerja aku ketinggalan di kostan cowok yang dekat dengannya, katanya aku sering ke kostan cowok yang dia sukai, aku berani sumpah depan kamu juga kamu tidak mau dengar, aku tahu agama sejak kecil, sebenarnya nenekku selalu mengingatkan, 17.32 (Al-Isra' ayat 32) walaa taqrobuz-zinna, innahuu kaana faahisya, wa saaa-a sabiilaa. Ayat jangan pacaran, tetapi kalo menurut orangtuaku sih, pacaran boleh asal jangan macam-macam.
Kamu tahu aku masih dalam kebingungan menjawab ucapan temanku, bagaimana cara kerja Allah , langsung cowoknya datang dan memberi bungkusan plastik yang pas dibuka seragam kerja ke teman aku yang kamu percaya banget, katanya ketinggalan dari sabtu sore, di kostannya, sedangkan hari itu hari senin.
Bagaimana semesta menunjukan langsung kejadiannya tanpa aku perlu berbicara sepatah katapun, Semua teman-teman lain yang ada disana, saksi langsung yang bisa kamu tanyai.
Dia juga pernah bilang ke kamu ya, katanya aku cowoknya banyak. Dan kamu langsung percaya, padahal saat itu hanya kamu cowok aku, kamu dari awal yang tidak menyenangkan dan ujungnya juga kitapun berselisih paham.
Kamu tahu sewaktu aku resign dari kantor lama, dan kita sudah beda kantor. aku sengaja mendatangimu hanya untuk baikan denganmu, bukan balikan, entahlah saat itu kita putus atau tidak.
Aku sengaja mengambil libur hari jumat, hari yang haram hukumnya untuk spg libur, (yaah aku ambil spg event dua minggu kerja, dua minggu libur, liburnya aku pakai untuk menulis) dan cafemu tidak terlalu ramai kalo siang sehabis jumatan, kecuali malamnya ya, karena besoknya weekend. Aku berusaha bicara denganmu dan kamu malah sengaja menghindar, mengantar rotilah, hot coklat lah, sampai kata temanku, aku diledekin, loe lagi nelpon ya? Aku yang bingung baru menyadari, kalau orang yang sedang menelepon itu, orang yang lagi ngomong sendirian, karena yang satunya lagi di ujung sana.
Aku tersadar, lalu aku pulang dan dalam hati, perasaan mahal kamu tidak ada arti, berusaha membuka hatiku malah aku janji mulai saat itu, aku akan menutup rapat-rapat untuk manusia jenis ikan sepertimu.
Malah terkesan kamu yang tersakiti, gosip aku selingkuh, aku yang mutusin, aku yang kecentilan, predikatku saat itu, asal kamu tahu ya, ada beberapa yang mendekatiku, mau mengantarku pulang naik motor yang berbeda rumahnya sangat jauh, mengajak naik mobil untuk sekedar ngobrol dan ngopi bareng, atau sekedar anterin aku ke shelter busway, aku selalu ber-alasan takut diomelin sama kamu, kalau pulang sama cowok lain sedangkan aku sudah komit sama kamu menerima perasaan kamu.
Kamu juga tidak tahu kan, orang yang paling kamu cemburui yang selalu kamu cek chatnya di hp aku setiap pagi apakah ada isi ucapan good night, setiap malam, selalu aku kasih early warning , aku bilangin kamu kalau dia masih chat2 enggak jelas.
aku memang pernah jalan sama dia kondangan, tetapi bukan kamu kalah ganteng darinya, bukan, bagiku kamu paling keren (saat itu, dulu yaa) itu karena kita satu divisi dan kamu hari sabtu libur, dan kondangannya sangat jauh, terlebih lagi kamu tidak diundang, kamu marahnya sampai seminggu.
Kamu jelas2 bilang ke semua teman-temanku dan mungkin temanmu, bila ada kamu, tidak boleh kamu memdengar namaku di sebut, entah sengaja, sekedar bercerita, atau hanya bercanda apapun itu, dengan begitu kamu sekuat tenaga terlihat sangat membenciku.
Namun mengapa sekarang berusaha mencariku!!!
enggak kegeeran, tapi sedikit terkejut,
ternyata kebencian itu benar-benar mengikutimu,
stoopp ya, lupain semua, kamu sudah bahagia, kamu memilih menikah dan katanya istri kamu mirip aku ya matanya panda, entah kualat atau memang yang seperti itu gampang memikatmu.
Kamu stopp sekarang berusaha mau tahu kabarku, apa semenjak kepergian temanmu, kamu kaget, kamu datang di hari terakhirnya dia belum menikah, atau yang lebih kamu kagetkan lagi, ternyata temanmu dan aku tidak menikah,tidak ada apa-apa, sekedar sekaleng minuman mengandung ion, mampu membuatmu menuduh kami, semua tuduhanmu aku benarkan, aku malas memberi jawab. karena jawaban yang benar hanya di pemikiranmu saja.
Kamu membuat aku bukan merasa dicintai, kamu membuat aku tampak gampang dan murah dimatamu, kamu menuduh seenaknya saja padahal aku hanya mengobrol, atau sekedar menyapa.
Kamu yang sekarang kenapa follow ig aku???
Berhari-hari lalu aku tidak mau posting apapun, tidak mau buka ig, padahal aku suka main ig, kamu enggak tahu kan, jangan tahu deh, gausah tahu lebih baik. Kan dari awal sudah aku bilang jangan pernah membenci, lebih baik tidak peduli sekalian!
Jangan berusaha mencari atau ingin tahu kabarku. Oke aku kasih tahu ya, kamu mungkin benar nuduh aku selingkuh sama bebek. Katamu bebek yang merusak hubungan kita, padahal sikap kamu tuh yang bukannya bikin aku suka malah keselnya luar biasa.
Okeh, salah ketika aku menerima perasaan bebek selama ini, setelah tidak sama kamu, mungkin bebek menghancurkan hubungan kita, tetapi aku tidak mau kehilangan bebek sebagai sahabat saat aku sedih,walaupun sama saja, aku tidak bisa membalas perasaan tulus bebek, kabar kita berdua mungkin sampai ke telingamu, ahhh ternyata benar selama ini, aku mengkhianatimu, itu mungkin satu-satunya
pemikiranmu yang aku kabulkan. sampai aku tanya sama bebek, nanti kalo kita jadian, si ikan itu mikir kita beneran selingkuh dong.
Kata bebek, biarin aja, udah lewat ini ceritanya. Bebek lebih tulus daripadamu ikan, dia mau mendengar ceritaku2 tanpa kesal walaupun aku tahu dia sempat bahkan pernah kesal, dia sahabatku. Dan aku kasih tahu ya, buat kamu ikan, tidak akan ada celah yang bisa kamu masukin, berbagai sudut hatiku sudah menolakmu, tidak bisa membiarkan kamu masuk kembali.
bebek saja yang belum mempunyai pasangan, ogah aku mengulang cerita yang sama, apalagi sama kamu ikan yang sudah ada pasangan. Sama saja seperti menonton film dengan judul dan alur yang sama yang kita sama-sama sudah tahu
endingnya seperti apa.
Maaf ya, jangan follow-follow ig aku atau siapapun dari teman kita yang kamu cari tahu kabar aku. bahagia atau sedih aku bukan menjadi urusan kamu lagi, dulu aku sedih memang kamu peduli. forget now on, sekarang juga. Kenapa ke ig, fb aku sudah enggak aktif ya, yang aku ingat terakhir, aku posting "aduh" (kakiku selalu saja terkilir dan jatuh) di fb, kamu balas "kenapa" aku pikir kamu tidak pernah benar-benar membenciku, dan aku anggap kita sudah berbaikan namun keesokan harinya, postingan aduh aku hanya aku sendiri yang menjawabnya, dengan komentar aku semua, segila-gilanya tokoh di novel atau cerpen aku, tidak merasa sendirian seperti aku saat itu. dan komentar kamu sudah hilang di hapus, kan? Malu ya sama teman-teman, sudah terlanjur bilang benci aku ke semua teman-teman.
Sudahlah...begini kita...
Semua aku jadikan pembelajaran, agar aku tidak salah apabila menyukai orang yang seperti kamu, tidak ada yang sia-sia dari perasaan, semesta bukan sengaja bikin kita patah lalu pisah, semesta hanya ingin kita mengambil pelajaran dari setiap cerita yang pernah singgah tanpa perlu disanggah.
Belajar untuk setia yaaa, karena penasaran bukan lagi perasaan yang mendasar.
Selasa, 06 April 2021
Sudut gelap
kemarin aku duduk di halte bus, sendirian, malam pula...
aku sadar menunggu adalah hal yang paling menjengkelkan, tapi menunggu akan mengantarkan kita pada satu tujuan, tujuan yang kita inginkan.
Aku menunggu kendaraan dengan helm dan jaket yang berwarna senada, katanya 10 menit lagi ya kak, mohon di tunggu. Aku menunggu di halte bus, dengan sedikit warna lampu jalan, redup. Sebenarnya aku lebih takut suara jangkrik diatas tanah rerumputan samping halte bus, dibandingkan nyamuk yang berusaha pamer hidup bebas dengan cara terbang di depan mataku berkali-kali.
aku membalas iya...
Aku berusaha memperhatikan jaket dan helm dengan logo perusahaan itu, diantara kendaraan yang sedang berlalu lalang, ada yang melaju kencang, hingga melambatkan kendaraannya dengan cara menurunkan satu kaki dan mengecek handpone,bukan aku penumpangnya dan bukan juga nomor kendaraan yang sama aku pesan, lama sudah aku perhatikan satu-satu kendaraan yang melintas di depanku, melihat nomor kendaraan yang mencoba berhenti,apakah sama atau tidak seperti yang aku order.
halte bus dan sudut gelap... terasa sempit sesak dadaku, seakan aku harus belajar kembali cara bernafas dengan baik. Aku memikirkan betapa bintang sangat begitu berjasa untuk malam, seakan bisa mengurangi ketakutanku. Apa yang aku takutkan? kehilangan, ditinggalkan, atau sendirian.
Sudut gelap itu mempunyai arti, tidak ingin membiarkan siapapun masuk dengan mudah, karena disana dahulu sempat menyala,lalu redup hingga menjadikannya gelap. Aku sendiri yang membiarkannya tanpa cahaya dan mengizinkan
tanpa seseorang. Dan apa hubungannya denganku yang saat ini sedang menunggu di halte bus?
Aku teringat ucapan teman yang bilang, dia bukan lagi rumah yang dituju kekasih hati yang dicintainya selama ini, kekasih bilang dia sudah sadar salah tujuan, tidak ingin menetap dan ingin kembali pulang ke tujuan yang sebenarnya. Selama ini kekasihnya hanya beristirahat, sekedar melepas lelah tetapi tidak bahagia bersamanya. Dia temanku hanya dijadikan rest area, mungkin seperti halte bus yang sedang aku duduki atau bandara, bisa jadi stasiun transit.
Tidak mengapa kata temanku , setidaknya dia sudah melepas rasa lelahnya dan bersiap kembali untuk melangkah, berhenti sejenak di rest areanya adalah kebahagiaan temanku ,mampu membuatnya merasakan rasa senang walaupun dengan cara sederhana,begitu aku mengutip kata-katanya, namun bagiku kejam ya cinta....
Saat ini ketika masih melihat semua kendaraan melewatiku dan tidak ada yang berhenti di depanku, aku harus tetap memelihara rasa jengkel itu, dengan masih menunggunya. Seperti kamu...mungkin sudut gelap yang kamu ciptakan membuat kamu seperti kendaraan tadi hanya melewatiku tidak berhenti.
Karena kamu bukan seseorang yang aku pesan dengan Tuhan. Kamu tidak bakal datang, kamu tidak dapat mengenali aku sedang duduk dimana, kamu yang tidak sesuai orderan dan tidak memintaku menunggu sepuluh menit atau bahkan lebih, dan kamu tidak akan berhenti di tempat yang kita telah sepakati dalam pembicaraan pesanan tadi.
Mungkin aku yang salah masuk rumah, seharusnya ketika aku masuk, aku langsung menyadari seperti kekasih temanku, bukan kamu yang aku tuju aku terlalu lama berhenti lalu menunggu untuk sekedar mengosongkan hatiku, atau aku harus seperti temanku yang begitu ikhlas, untuk melepas. Baginya pergi bukan kabur, hilang, menghapus atau mengosongkan tetapi kembali.
Beberapa hal indah memaksa untuk berpindah, tidak harus langsung menjadi berubah, Tetapi aku harap sudut gelapku akan kembali menyala untuk menjadi terang, tidak sekedar dijadikan tempat berbagi lelah, tempat peristirahatan semata tetapi juga tempat menetap, tidak akan terlalu paksa koq, hanya ingin dijadikan tujuan dirinya untuk kembali pulang. Jangan kelamaan di halte bus atau bandara, apalagi stasiun, tidak enak tahu, karena akan ada hal yang menjengkelkan yaitu menunggu, entah sekedar untuk pergi atau pulang kembali.
Eh... pesananku sudah datang bukan sepuluh menit tetapi hampir dua puluh menit, aku sudah menghabiskan kopi dingin dengan ukuran gelas besar, dan dia minta maaf karena sudah membuat aku menunggu lama, tidak apa-apa, "Ayo kita pergi karena aku mau pulang"
Langganan:
Postingan (Atom)
Entri yang Diunggulkan
BENCI Siapa kau? Beraninya membenci manusia yang sama hinanya dengan dirimu Siapa kau yang masih menginjak tanah merasa sedang menjunj...
-
Hai Blogy.... Aku sedang bingung, dan sedih, banyak kejadian enggak mengenakan datang. Dengar kabar diluaran yang bikin miris. Banyak teman...
-
Cowok yang satu ini adalah teman berantem gue, Ceng-Cengan hehehehehhe, tapi gak lama kemudian mungkin dia sadar ternyata tuh gue mani...
-
Hai blogy.... Pa kabar, semoga baik ya.... Aku juga lumayan baik, hehhehe insyaallah akan selalu baik-baik saja. Akhirnya potong rambut bl...