Memasuki bulan kemenangan bagi Umat Muslim seluruh dunia....
Di bulan syawal yang suci dan bersih ini, kesalahan-kesalahan kita seakan terhapuskan, maaf seakan begitu indah di proklamirkan, Maaf seakan emas yang begitu mulia untuk dibagi.
Segala kesalahan demi kesalahan begitu sering dibuat, seakan lisan begitu mudah dila dilontarkan, seakan perbuatan begitu mudah dikerjakan, semua tak lepas dari rasa menyakiti bahkan penuh prasangka buruk kepada saudara-saudara kita diluar sana.
Memasuki bulan syawal,, bulan yang membuat kita kembali fitrah, maaf begitu mudah dikatakan dan memaafkan begitu mudah dilakukan...
Walaupun bukan hanya bulan syawal saja, bila kita ingin meminta maaf kepada saudara kita atas kesalahan yang pernah kita lakukan, namun izinkan aku meminta maaf kepada orang-orang lain dan diriku sendiri....
Maaf.... aku tak pernah bersyukur dengan apa yang dapatkan selama ini...
Begitu besar rasa peduli kedua orang tua kita kepada kita...
Terkadang kita marah, sebal bahkan mengeluh...
sudah sebesar ini, masih saja kita diomelin untuk hal-hal yang kita anggap kecil
namun besar makna nasehat yang di berikan oleh kedua orang tua kita nantinya...
Maaf ...Aku tidak pernah berterima kasih atas rasa sayang saudara-saudaraku...
Terkadang aku sebal bila dikomentarin untuk hal-hal yang sudah ku anggap baik bagiku
Namun mereka mengkritik karena peduli pada kita...
Maaf... teman-teman, dan sahabat, atas kesediaan waktu-waktu kalian, yang tak mampu
kulewati sendiri dan bahkan aku masih menentang pendapat kalian...
Maaf atas rasa mengeluhku selama ini yang terkadang membuat kalian harus mengembalikan semangatku
tanpa kutahu apa kau sedang terbebani...
Mulai sekarang, aku ingin lebih baik lagi, ingin menjadi anak yang baik, saudara, kakak , adik yang selalu peduli, menjadi teman dan sahabat yang akan berusaha untuk ada saat-saat kalian membutuhkan pelukan hangat dan telinga setia untuk mendengkar setiap keluh kesah.
Senin, 28 Juli 2014
Kamis, 17 Juli 2014
Awan....
Hy...Blogy...^^
Aku lagi mau nulis nih, tentang seseorang yang aku
kenal, mungkin aku tidak terlalu kenal juga sih, tapi aku
pernah mengenalnya,
walaupun hanya sebentar.
Dia aku namakan Awan, mengapa Awan?
(Sedikit rahasia ya, waktu kecil aku sering berbicara
dengan Awan setiap sore, hehhe, tapi ini bukan menunjukan sedikit tidak warasnya
aku. Sewaktu aku kecil, Ayahku seorang pelaut, kerjanya berlayar dilautan
seperti nenek moyang kita seorang Pelaut.
Setiap Aku kangen dan gak tahu kabar tentang Ayahku,
(maklum saat itu belum ada handpone apalagi skype, paling tenar wesel itu juga
datangnya setiap sebulan sekali). Aku selalu memperhatikan awan-awan dilangit,
namanya juga imajinasi anak kecil, jadi aku suka mengaitkan bentuk awan dengan
apa yang sedang terjadi dilautan.
Saat melihat bentuk awan seperti ikan, aku langsung
berdoa, kalau-kalau ada ikan hiu yang mendekat kekapal yang sedang ditinggali
Ayahku. Kalau awannya bentuk gelombang lautan, aku juga langsung meminta kepada
Allah Swt, agar selalu melindungi ayahku dari setiap badai dilaut.
Lucu yach, padahal belum tentu seperti itu, namun
aku merasa bisa berkomunikasi saja sama Ayahku walaupun kita berjarak antara daratan
dan lautan, hehhe. Sekali lagi mengapa aku namakan dia Awan, karena yang aku baca
dari profile-nya, dia pernah jadi popeye juga (Seorang pelaut), maka dari itu
aku menamakannya Awan). Sebenarnya nama yang diberikan kedua orangtuanya jauh
lebih bagus (Mohon maaf sebelumnya....^^)
Blogy,,,,,
Aku ingin
cerita tentang Awan.
Sebenarnya sih,
orangnya sudah mau mengikat janji setia sama orang lain, dan pastinya wanita
itu sudah yang terbaik untuk dirinya, dan aku menulis ini pun tidak punya
maksud apa-apa koq?
Hanya saja, aku punya
keresahan sedikit didalam hatiku. Bukankah kata Penulis-penulis besar seperti
ini “Menulislah, bila kamu punya keresahan didalamnya. Dan jika tidak akan masuk penjara ataupun tidak masuk neraka, maka
menulislah”
Sebenarnya aku tidak
mau menulis tentangnya, karena aku juga belum terlalu lama mengenalnya. namun
dengan sedikit perkenalan yang pernah kami jalani (Cie...kami...?) mungkinkah
dia merasakan perjalanan yang sama ini???
Blogy.....
Jujur ya, waktu pertama
kali Awan Add Fb aku, dan aku lihat mutual friends-nya. Rasanya, aku tidak
ingin mengkonfirmasinya. Malah sejak awal aku ingin menghapus temannya itu.
Namun ada yang bilang,
kalau kita menghapus perteman di Fb, sama saja memutuskan tali silatuhrahmi,
nanti dipersempit lagi rezekinya, Yaudah enggak jadi deh.
Blogyyy....
Pertama kali di Add
sama Awan, dan melihat fotonya aku sempat berpikiran “Wah ngapain nih pahlawan kebenaran
add, aku?” Coz foto covernya mirip ultraman gaiya, pembela kebenaran, yah
walaupun foto profile cukup keren sih, aku akuin itu.
Yaudah di confirm aja,
nambah-nambah teman. Cukup sampai disitu!
Ternyata belum
blogyyy,,,masih ada kelanjutannya....
Setelah lama enggak
main fb, karena sibuk membangun puing-puing hati yang habis terkena badai
sandy, dan sibuk mengejar mimpi, nulis..nulis..dan bikin skenario untuk
dilombakan, sampai suatu hari... (Cie..cie...seperti karangan Bahasa Indonesia
selalu dimulai dengan “Suatu hari...”)
Suatu hari sebelum
lebaran haji tahun 2013, tepatnya kapan? Lupa!
Awan mengirimkan pesan
seperti teka-teki silang dengan kolom-kolom berbentuk sudoku yang meminta
“tanggal lahir”
whatt??? Aku sempat
bingung Blogy...apa dia petugas sensus ya?
Dan yang jadi
pertanyaanku saat itu "Apakah kalau dia sudah tahu tanggal ulang tahunku, dia
mau mengirimkan cake gitu atau hadiah semacamnya?” Kenal juga, enggak!!! Jadi
aku cuekin aja, Eh ternyata bukan si Awan doang yang mengirimkan aplikasi
tersebut dan memintaku untuk mengisinya. Namun aku cuekin juga!! Bagiku dia
sama teman fb lainnya.
Namun setiap aku
Online, dia juga Online. Tapi Dia enggak pernah Chat aku, beda tuh sama
cowok-cowok yang kecentilan di Fb.
Dan statusnya juga
enggak lebay-lebay amat “Wah siapa sih, nih Orang?” Mulai tertarik untuk
mengenalnya, Eitsss...”BELUM”
Tapi udah mulai deh,
Liat-liat statusnya, hehehe. Statusnya jalan-jalan terus. Mantapppp, berarti
nih orang dapat menikmati hidupnya, hehhe. Dan mulai sedikit deh, terganggu
pikiranku dengan kehadirannya.
Dan namanya juga cewek,
kalau belum curhat sama sahabat rasanya ada yang kurang, gituu.... Akhirnya aku
curhat sama Dwi, dan dwi mulai meledekku, tapi kata-kata dwi itu yang membuatku
ingin mengenalnya lebih jauh.
“Yakin say, enggak mau
sama dia?” Ledek dwi. Si dwi pikir, kalau ada orang Add Fb kita, berarti orang itu
bisa langsung suka kali sama kita? ampunnn deh tuh anak. Aku hanya
menggeleng-geleng saja.
“Subhanallah, ganteng
loh, fotonya? Keren lagi gayanya” Ucap si dwi lagi sambil senyum-senyum. (Ingat parmin,
Wi...Ingat Parmin, Dwi. Sadar wi, parmin, suami loe dirumah, Wi)
“Justru takut sama
orang ganteng sedangkan gue-nya biasa-biasa aja” Jawabku
“Yakin loe, gak mau
dekat sama dia, coba berteman dulu” Saran Dwi
“Enggak, ahhgg” Ucapku
“Entar nyesel, loe!?”
Ucap Dwi seperti uya kuya.... Yakin tirai no.2, ntar gak bisa tidur loh!
“Enggaklah” jawabku
santai
“Coba, loe lihat dulu deh
fotonya, dalam-dalam, jidatnya item loh?” Ucap dwi lagi, kali ini dia seperti
Om Mario Teguh, sang Motivator
“Terus...kalo jidatnya
item, kenapa?” Tanyaku balik
“Itu tandanya dia rajin
sholat, say” Ucapan dwi kali ini yang buat aku mulai tertarik untuk mengenalnya
lebih jauh.
^^
HAH...! hanya karena
jidatnya item?
Terus aku mulai kepo
deh sama nih orang, mulai deh baca-baca Tentangnya (about) yang ada di fbnya. Mulai sableng kayaknya aku
nih....!
Ternyata Awan seorang Manajer
marketing, makin bingung aku, ngapain nih Pak Manajer ingin menjalin pertemanan
sama aku yang jelas-jelas hanya bekerja sebagai sales yang kerjanya diri-diri
didepan counter.
Tapi aku selalu percaya
kata-kata “Setiap manusia di mata Allah Swt adalah sama yang membedakan hanyalah
tingkat ketaqwaan seseorang”
Mau kaya-mau miskin, kita semua adalah ciptaan
Tuhan, Kalau Tuhan ingin menciptakan seseorang menjadi kaya sangatlah mudah,
namun kalau kita dipertemukan dengan tingkat sosial yang berbeda pasti Tuhan
punya rencana untuk itu, dan kita manusia tidak pernah tahu akan hal itu.Oke, kita saling
berteman di Media sosial, namun kita tidak pernah mengobrol satu sama lain. Ya,
iyalah, Awan bukan teman sekolah, apalagi teman kerja, ketemu aja enggak
pernah, apa yang mau diobrolin? Masa kita harus membahas tentang Mark Zulbergh,
pembuat Fb.
Semakin kepo dan
semakin sableng aku, kayaknya!
Aku, mulai liat-liat fotonya. Ya Tuhan, otakku
bekerja gimana sih, padahal sama teman Fbku yang lainnya, tidak pernah seperti
ini.
^^
Jujur, aku tidak
terlalu suka kenalan lewat media sosial, walaupun sekarang Medsos (Media
sosial) sangatlah canggih, mampu mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang
dekat. Aku tidak mudah percaya sama orang lain apalagi lewat Medsos.
Aku pernah punya pengalaman
tentang Chatting waktu Smp, waktu itu masih tenar dengan nama (Mirc). Aku punya
saudara, yang hobbinya chatting dan ketemuan sama orang baru, selama proses
chatting, mereka bisa saling tertawa, berbagi cerita namun pas sudah ketemuan,
mereka saling bohong dan tidak jujur, terus apa yang didapat dari itu.
“Iya, nanti sabtu
sepulang sekolah kita ketemuan, ya?” ketik si cowok dari sana
“Iya, aku bawa
saputangan Pink, ya?” Ketikan balasan dari si Cewek (saudaraku)
“Nanti di McD, aku yang
pakai baju merah dan yang paling ganteng, mirip pasha ungu” Balas si Cowok
“Aku yang rambutnya
panjang dan putih” si cewek mengetik sambil senyum-senyum.
Sepertinya mereka mulai
akrab, dan keesokan harinya....Ternyata tidak sesuai harapan dan mereka saling
bertengkar dan menuduh salah satu dari mereka berbohong....
Huffffttttt....cuapeeee
deehhhhh.....
Namun, memang saudara
aku aja yang enggak pernah kapok atas kejadian itu, aku aja yang Cuma menemin
kadang dijadiin tumbal, harus ngaku cewek yang chatting sama dia, kalau cowok
itu tidak sesuai dengan kriteria yang disebutkan di chatting, aku aja kapookkkk
1000X....
^^
Tapi kenapa sama Awan
beda ya, padahal kalau tidak teman sekolah atau teman kerja, setidaknya pernah
bertemu, aku tidak akan meladeni obrolan di Fb. Apa karena mutual friends-nya,
yang pernah aku kenal, setidaknya kalau temannya baik pasti Awan juga orang
baik, saat itu aku berpikir positif saja.
Namun ini diluar
kebiasaanku, aku tipe orang yang tidak mudah suka sama orang lain begitu saja, apalagi
kepo sama orang yang tidak pernah aku kenal bahkan pernah bertemu saja enggak.
Makanya sejak awal, Awan, mengirimkan aplikasi b’day, aku biasa aja, aku cuek.
Siapa dia?!
Mungkin aku sempat
berburuk sangka padanya, “Mau apa nih orang?” (Minal aidin wal
faizin...sebentar lagi kan bulan syawal, hehhe)
Cuma setelah
mengenalnya lewat statusnya, lewat kata-kata yang tertulis, aku akhirnya sadar,
dia cowok baik, bukan seperti cowok pada umumnya, yang suka berkata-kata enggak
bagus di Fb.
Namun terkadang aku
juga bingung, dia punya niat apa ya, ingin menjalin pertemanan sama aku? Dia
bisa tahu Fb aku dari mana ya? (Apa dari temannya, yang dulu pernah aku kenal
baik), dan mengapa dari sekian banyak teman dari temannya itu, dia memilih aku
untuk menjalin pertemanan denganku?
Sebenarnya hal ini,
ingin aku tanyakan langsung kepadanya, namun enggak jadi, karena aku mikir lagi,
itu kan hak dia, untuk berkenalan dan berteman dengan siapa aja. Cara berkenalannya
juga baik enggak maksa-maksa minta pin bb, minta no telp, bahkan nanya2 hal
yang pribadi. Terus biarin aja deh, bukannya banyak teman itu bagus. Namun
terkadang aku merasa aku tidak pantas menjadi temannya.
Aku, cantik enggak,
tajir lebih enggak, solehah (enggak berani bilang begitu), baik (Mudah-mudahan
masih dalam proses) terus yang masih menjadi pertanyaan besarku, “Apa yang
dilihat dari aku?”
Cewek cuek yang dari
dulu, smp dan sma suka berantem sama cowok-cowok, tenar di sekolahan karena
sering terlambat dan bikin ulah (Maklum remaja, hehhe), bahkan kalau Awan kenal
aku lewat temannya, dan temannya itu mengenalku sebagai petugas kebersihan,
(Apa dia enggak tahu hal itu) Benar-benar bingung deh, apa yang dilihat dari
aku?
Kalau menurutnya aku
orang baik, bagaimana dia bisa berpikir seperti itu, bertemu denganku saja,
belum....Huffftttt...pusingg kalau mikirin hal itu!
^^
Tapi semakin lama, Aku makin
melihat-lihat fotonya, sepertinya dia Traveller sejati! Aku menyukai fotonya
yang berada di tanah Toraja, apalagi gambar wanita-wanita yang memanjangkan
lehernya. Keren!
Dan status-statusnya
yang terkadang, bisa membuatku semangat, bisa membuat aku berkata “Wah betul
juga, nih” dan terkadang bisa membuatku tersadar, kalau-kalau aku sedang salah.
Kalau bahasa kerennya tuh, Inspiratif banget deh, heheh.
Tapi, aku juga pernah
menyukai statusnya yang berbahasa asing, dan aku tanya artinya apa? Mau tau
jawabnya, enggak dijawab malah di hapus. Kereeen kan! Dendam kali yaw, hehheehh,
karena pernah dicuekin. Tapi enggak apa-apa, itukan hak dia.
Oke, kita deal 1-1 (satu-satu
sama)
^^
Setelah lumayan lama
mengenalnya dari Fb, yang ku ketahui lagi adalah Awan anak pesantren, Oh My God, Dia sama dong seperti
Jingga. Mana mungkin aku berani suka sama anak pesantren, yang pilihan
ceweknya, sudah pasti solehah.
Ada yang bilang, kalau
jodoh tidak akan kemana, tapi kalau jodoh itu harus yang se-KuFu (Sama...) latar
belakang pendidikan (Enggak sama), tingkat sosial (Lebih enggak mirip) tingkat
ketaqwaan (Ya, berbeda banget, pantesan aja Awan jidatnya item). Enggak ada
seKuFu-nya, aku sama Awan.
Namun ketika kita
menyukai seseorang atau menyayangi seseorang, kita tidak pernah bisa
merencanakannya, Hanya Pemilik hati yang Maha membolak-balikan hati yang mampu
menaruh rasa, Entah rasa apapun itu.
Kuakui aku mulai
memperhatikannya, terkadang juga aku merasa dia memahamiku, perasaan apa ini?
Udah gila, aku kayaknya! masa ada sih, orang yang tidak pernah aku kenal dan
mengenalku tetapi mampu memahamiku! Sedangkan yang sudah kenal lama aja belum
tentu bisa paham sama diriku!
^^
Akankah aku mulai punya
rasa untuknya? Tapi bagaimana mungkin hanya melalui media sosial bisa suka sama
dirinya, aku selalu percaya bahwa cinta itu butuh proses, cinta itu tumbuh dan
berkembang, cinta itu perlu dirawat dan dijaga. Bagaimana mungkin kita bisa
mencintai seseorang yang bahkan tidak pernah kita ketahui sosoknya, seperti apa
senyumnya, bahkan apakah kita bisa menemukan bayangan kita didalam tatapannya.
Bukan kita mengharap
sosok yang sempurna, sekali lagi Allah Swt, Maha Menciptakan, semua orang bisa
diciptakan Ganteng bahkan seganteng Nabi Yusuf, kalau Allah Swt berkehendak.
Namun bukan hanya ingin
melihat fisik dan materi, yang mungkin Awan punya akan keduanya. Bahkan aku
tidak berani meminta yang seperti itu. Aku hanya ingin mencintai seseorang yang
dapat mententramkan hatiku. Walaupun sosoknya sederhana dan pekerjaannya biasa
saja, namun berkah dan mampu mengimamiku dengan segala tingkah dan ucapnya.
Senyumnya yang berasal dari hatinya.
Karena sesungguhnya....
Masih beranikah aku meminta
yang ganteng sedangkan diriku belum memolesnya menjadi pribadi yang cantik. Masih berani aku
meminta yang soleh sedangkan diriku belum memperbaiki diri untuk menjadi yang
solehah. Masih beranikah aku
meminta yang bermateri yang serba kecukupan sedangkan diriku belum berusaha
mengupayakan kelebihan diri ditambah kerja keras dan Ikhtiar dengan
sungguh-sungguh.
^^
Lagi-lagi banyak pertimbangan
dalam diriku sewaktu mengenalnya, dia hadir saat hatiku mulai tersusun kembali
menjadi satu. Namun aku tak ingin hatiku rapuh kembali, lama sudah kususun
hatiku untuk menjadi tegar, Dan aku tak ingin berharap apapun darinya.
Namun aku pernah
memimpikan dirinya!
Ya Tuhan, rencana apa
yang sedang kau genggam untukku dan untuknya? Padahal aku Cuma sekali doang
melihat foto-fotonya (Sumpah deh...)
Di dalam mimpi itu,
ceritanya aku keYogya dan kenapa aku keYogya? Aku ke Yogya hanya untuk bertemu
sama Awan? Ya, karena yang aku lihat dari profilenya, Awan bekerja di Yogya.
Dan aku datang jauh-jauh ke Yogya hanya menunggu untuk bertemu dengannya.
Padahal sejak aku
bercita-cita dan bermimpi jadi penulis, kota impian aku adalah Yogya, karena disana
gudangnya Penerbit. Dan aku juga pernah bilang sama diriku sendiri, aku harus
jadi Penulis hebat di Yogya! Bukannya bertemu dengannya. Ini mimpi salah
kayaknya?
Lanjut cerita tentang
mimpi lagi, didalam mimpi itu aku menunggu untuk bertemu dengannya namun tidak
bertemu dan aku sedih banget (Aduh, kenapa mimpi kayak gini sih) aku terus
nunggu didepan rumah dan rumah itu ditinggali oleh bapak tua, dan Bapak itu ngajak
masuk kedalam karena sudah azan maghrib. Tapi aku malah tetap nunggu Awan
didepan rumah bapak itu, aku sedih dan
ketika aku mau masuk kedalam untuk Sholat, tiba-tiba didepan rumah bapak tua
itu ada Awan yang mau masuk kedalam rumah tepat didepan rumah Bapak itu. Awan
datang dengan memakai pakaian Tni angkatan Laut. Dan dia secara tiba-tiba
manggil aku....
“Evy...” (Jadi didalam
mimpi ini kita udah saling kenal,gitu?)
“Mas...” (senang)
Dan Akhirnya kita
berdua ambil air wudhu bareng dan sholat jamaah didalam rumah bapak-bapak tua
tadi. Mungkin karena dia anak pesantren, makanya mimpi aja religi, ya (Sholat).
Dan enggak lama setelah
itu, aku mau balik ke Jakarta, karena harus kerja (Ini lebih aneh, masa aku
kerja memakai seragam pure it, padahal aku bukan spg pure it), dan Awan bilang enggak
bisa mengantar aku ke Jakarta, karena masih banyak kerjaan di sini. Dan di
tengah perjalanan balik ke Jakarta, aku di hadang sama para penjahat, didalam
mimpi itu penjahatnya ada yang membawa senjata tajam.
Aku teriak sekeras-kerasnya, dan tiba-tiba bak
pahlawan Awan datang, dan menghajar penjahat-penjahat itu (Pahlawan kebenaran,
seperti foto covernya itu) namun anehnya, tiba-tiba didalam mimpi itu dia sudah
berada dirumahku di Jakarta seperti orang ketakutan dan dia bersembunyi
didalamnya, Ya Allah apa didalam mimpi aku itu, dia membunuh penjahat-penjahat
itu ya? Terus aku terbangun deh, mimpi yang cukup menegangkan..huhu^
^^
Ada beberapa kali, aku
mimpiin dia, tapi random (Acak), dan aku agak2 lupa, terakhir aku mimpiin dia,
didalam mimpiku, Awan melotot-in aku , serem banget (Dari kecil sampai sekarang,
aku paling takut dipelototin sama orang, mending di bentak2 deh daripada
dipelototin) Secara, nyokap kalau ngomong nadanya hampir sama kayak nge-bentak
(Logat batak).
Ternyata, waktu mimpi
dipelototin sama Awan, Ternyata setelah terbangun jam 12 malam, aku belum
sholat isya, karena ketiduran sehabis Maghrib. Kalau dipikir, Aneh ya, tapi
kata orang-orang, kalau kita mimpiin orang lain dan kita tidak mikirin dia,
berarti dia lagi mikirin kita dan katanya kangen sama kita, itu lebih aneh lagi,
masa sih Awan kangen sama aku, cewek yang belum pernah dikenalnya.
Tapi, karena aku punya
kenalan Psikiater (Dokter jiwa) dan kebetulan temanku sedang kontrol ulang,
langsung kutanyakan saja tentang mimpi dalam ilmu kedokteran ....
“Kalau mimpi itu banyak
artinya, namun didalam ilmu kedokteran mimpi itu sering diibaratkan sebagai
keadaan dimana kita berada dialam bawah alam sadar”
“Maksudnya, dok?”
“Jadi kita sebagai
manusia mempunyai 2 alam, alam sadar dan alam bawah sadar. Apabila kita punya
impian-impian atau keinginan-keinginan dan tidak dapat terwujud didalam alam
sadar (alam nyata kita), Nah itu akan muncul atau keluar pada saat kita berada
dibawah alam sadar contohnya: bermimpi ketika kita sedang tertidur”
aku bisa menangkap
maksud penjelasan dokter ini, tapi apa benar keinginanku ada padanya? Enggak
bener nih, kayaknya..^
Aku sih, selalu
percaya, bahwa mimpi baik itu datangnya dari Allah Swt, dan mimpi buruk
datangnya dari syeitan.
^^
Ya,
begitulah selanjutnya, Aku mulai aktif main Fb, hanya untuk kepo sama Awan.
Enggak tahu perasaan apa ini, namun tetap aja enggak berani suka sama dia.
Karena akan seperti punguk merindukan bulan, heheheh.
Dan
kabar terakhir yang aku tahu, katanya dia sih mau mengikat janji setia, sakinah
bersama pasangannya. Alhamdulillah dia sudah menemukan yang tepat. Kan jodohnya
orang baik dengan orang baik juga. Semoga Allah menjaga selalu hatinya untuk
setia dan bertanggung jawab.
Walaupun
terkadang aku bingung, mengapa dia harus hadir didalam ceritaku sedangkan kami
tidak memiliki benang merah untuk tersambung. Aku percaya tidak ada yang
kebetulan didunia ini namun karena Awan, aku sudah bisa untuk tidak membuka-buka lagi
lembaran lama tentang temannya.
Dulu,
aku pernah berdoa, “Ya Allah, aku ingin melupakan rasa sakitku, melupakan
harapan-harapan yang pernah kubangun sendiri, biarkan rasa yang dulu pernah ada
hilang dengan sendirinya, tanpa pernah membencinya”
Dan
aku sadar sekarang, Allah mengirimkan Awan untuk aku, agar tidak lagi melihat betapa
mendungnya langitku dulu, betapa derasnya air mata yang selalu kuselipkan dalam
doa-doaku untuk meringankan beban perasaanku.
Aku
sadar, walaupun Awan datang dan tidak terikat sebagai benang merahku tapi dia
kiriman Allah untuk membantuku melupakan rasa sakitku, rasa kecewaku kepada
diriku sendiri tentang perasaan yang lalu.
Harusnya
aku terima kasih pada Awan dan bisa mendoakannya.
Dia benar bagaikan Awan yang
hanya bisa kulihat dalam kisah ini namun tak dapat kegenggam. Karena Awan akan
sellu berubah bentuk untuk membuat langit terlihat indah pada sore hari.
^^
Langganan:
Postingan (Atom)
Entri yang Diunggulkan
BENCI Siapa kau? Beraninya membenci manusia yang sama hinanya dengan dirimu Siapa kau yang masih menginjak tanah merasa sedang menjunj...
-
Hai Blogy.... Aku sedang bingung, dan sedih, banyak kejadian enggak mengenakan datang. Dengar kabar diluaran yang bikin miris. Banyak teman...
-
Cowok yang satu ini adalah teman berantem gue, Ceng-Cengan hehehehehhe, tapi gak lama kemudian mungkin dia sadar ternyata tuh gue mani...
-
Hai blogy.... Pa kabar, semoga baik ya.... Aku juga lumayan baik, hehhehe insyaallah akan selalu baik-baik saja. Akhirnya potong rambut bl...