Blogy....
Ada sebagian rasa senang, seolah aku bicara dengan Sirius, tentang hal yang aku tidak suka hal ini atau aku suka hal itu. Aku suka dia seakan dia menurutinya keinginanku, hihihihi (suka halu, aku orangnya!)
Aku suka dirinya tidak melihat story akuh, yang membuat aku bersikap bingung, seakan bisa di gapai, hihihi. Yang membuat aku berdarah-darah membuat kue nastar, bukan metafora berdarah.
Berdarah beneran Karena jari aku terluka kena parutan, tangan aku kesiram air panas dispenser pas salah pencet tombol. Otak aku tidak sinkron.
Aku terlalu senang dengan sikapnya, tetapi hatiku tidak nyaman dibuatnya.
Dan aku bersikap tanpa malu-malu lagi seakan aku hadir dan menyukai dia dalam setiap kegiatannya.
Oiya aku sudah lama tidak melihat kesayangannya, makin gemes, hihihihi
Blogy, aku bikin story tanpa dilihat Sirius aja, aku dibilang pencitraan, katatemanku! biar dilihat olehnya, biar disukai dirinya, kata temanku lagi.
Apalagi diliat Sirius??? Aku dibilang membuat story untuk menarik perhatiannya. Parah sih, bahkan aku tidak tahu caranya membuat dirinya tertarik padaku apalagi lewat jalur story.
Kata temanku, coba tanya kepadanya tentang diriku, hah!!! Itu gengsi sih aku, kalau menyukainya lebih dahulu tanpa dia tahu itu bukan gengsi tapi perasaan aku.
Memangnya kamu tidak penasaran?
Hahhaha,
aku sangat penasaran tentang sosok seperti apa yang disukai, sosok seperti apa yang diinginkannya, sosok yang bagaimana yang membuat dirinya nyaman?
Tetapi takutnya aku terlalu jauh untuk menjadi seperti yang dia inginkan.
Aku tidak mau tahu atau lebih tepatnya tidak berani untuk tahu tentang perasaannya, yang sedang dia rasakan saat ini.
Aku menyukainya, itu perasaan aku, perasaan milikku, dengan tujuan untuk memilikinya? harusnya tidak! Karena bila begitu aku membutuhkan persetujuannya untuk aku sentuh hatinya.
Aku tidak berani mengakuinya, walaupun dia pasti merasakannya, walaupun mungkin banyak yang seperti aku kepadanya. Aku tidak apa-apa.
Walaupun bukan aku peran utamanya, aku juga tidak apa-apa, karena perasaan ini milikku. Aku yang bertanggung jawab untuk memikulnya walaupun hanya sendirian.
Kata teman aku, masih suka sama dia?
Capek gak sih blogy, nanya terus padahal dia sudah tahu jawabannya.
Aku menyukainya ketika dia sedang mengerjakan sesuatu, seakan ada sinar yang terpancar terang dari dirinya. Seperti Sakuragi tokoh komik Slam dunk ketika berhasil memasukan bola basket ke dalam ring basket.
Seperti Mamoru yang berubah indah untuk menjadi pahlawan bertopeng di film sailor moon, untuk membela keselamatan dunia.
Suka or cinta?
Memangnya beda? Tanyaku balik
Iyalah!
Suka aja....
Yakinn, katanya lagi
Enggak mungkin, pasti loe udah cinta!
Hahahhahahha, terserahlah, jawabku.
Aku tidak pernah marah sih, dia tidak suka sama aku! dia tidak merasakannya hal yang sama dengan aku! Aku tidak marah kepadanya karena dia tidak tahu.
Memangnya kalau dia sudah tahu ada hal yang akan berubah!
Aku tidak mau membuatnya pusing, kemaren2 seakan-akan aku menghilang tidak update kabar, tidak kepoin dia, karena aku sedang banyak pikiran, rasa takut, khawatir, dan cemas serta gelisah semuanya menjadi satu.
Dari 20 orang dikelas tata busana yang sedang aku ikuti hampir 12 orang yang terus-terusan berusaha nelpon hingga meninggalkan puluhan pesan.
Aku bersalah pada mereka, tetapi aku tidak nyaman pada diriku sendiri. Aku tidak berani bales kabar kepada mereka. Kadang aku merasa, seharusnya sedari awal aku tidak terlalu akrab.
Sekarang aku sedih tidak bisa menyelesaikan ujian menjahit bersama-sama mereka. Yaa mereka bilang tetap berteman ya, jangan sedih sendirian, banyakin doa, kita semua doain yang terbaik.
Aku sudah membuat mereka khawatir, tetapi mereka masih saja baik denganku. Dan juga tiba-tiba Sirius melihat storyku, apa dia khawatir juga, blogy?
Biasanya aku suka like feednya atau mengintip storynya, aku benar-benar tidak bisa berpikir apapun saat itu. Bila terjadi sesuatu kepada keluargaku aku menjadi hal yang paling lemah.
Sewaktu adikku meninggal, aku tidak bisa berbicara pada siapapun, aku mengerjakan semuanya, mamakku pingsan bangun sebentar pingsan lagi, abahku tidak menangis namun sakit hingga 3 hari kemudian, aku tidak bisa memberi kabar sahabat-sahabatku.Mereka datang tiba-tiba, karena dikabari sodaraku.
Begitulah aku dari luar terlihat tegar, berdiri tegak, tetapi dalam hatiku dan tubuhku hancur. Aku tidak bisa, aku bingung harus melakukan apa.
Yaaah pada intinya, sok-sok tegar aja dulu, nanti akan tegar kemudian.