Selasa, 25 Desember 2018

doa adalah senjata kita dan meminta adalah kekuatan kita



Hi blogy….

Sebenarnya aku enggak mau kesal dengan orang lain apalagi dengan temanku sendiri yang kita sering kajian bareng dan satu group dengan tagline fisabilllah. 

Namun sepertinya ide pemikiranku untuk membuat project (social) walaupun kita belum kelebihan berpunya, tapi kita bisa menciptakan produk untuk dijual dan uang hasilnya untuk didonasikan, bukan hanya dikoreksi habis dengen segala pemikiran nanti-nantinya akan seperti apa?  apakah sudah siap dengan tidak keinginan kita, hilang atau diambil orang. 

Ada beberapa yang pro dan ada yang sampai mengataiku dengan sebutan licik!

aku sampai gak habis pikir licik seperti apa? 
untuk project dalam kategori social. Cari muka sama siapa lebih tepatnya?

Dijelaskan olehnya jangan hanya karena punya ide tetapi aku sendiri yang gak tanggung jawab, okeh semua manusia bisa berbeda pemikiran.  tapi apakah aku pernah mencuranginya, aku tidak meminta uang mereka aku hanya ingin kita sama-sama pakai tenaga dan mamfaatkan media sosial untuk jualan dan uangnya kita donasikan. walaupun semua bilang go head, aku jadi malas duluan. walaupun aku tau tidak semua niat baik berakhir baik.

Dan yang satunya lagi menawarkan aku untuk ikut taaruf online!!!!!
whatttt....!!!!

Dibilang aku pasrah, tidak buka hati, dan tidak mau berusaha dalam mencari jodoh. aku bingung blogy memangnya belum menikah suatu kejahatan?
yang aku tahu menikah adalah solusi untuk kedua manusia yang sedang jatuh cinta, memang sunah Rasullah Sallahuwasalam dan memperbanyak keturunan, tapi apa daya aku tidak mengetahui semua itu. 
aku memang tidak tahu siapa jodohku, aku mungkin belum mengenalinya, aku juga selalu meminta petunjuk kepada Allah Subhanna wa taala. 
Selain jodoh, dia juga selalu bahas fisik. memangnya gendut sebuah kesalahan, apa dia tidak tahu kesombongan fisik dirinya yang langsing, menyakiti sahabatnya. Sekarang ada undang-undangnya tentang body shaming loh. baginya gendut nanti tidak bisa dapat jodoh dan sepertinya belum nikah dengan usia kepala tiga keatas adalah sebuah kejahatan yang harus diberantas. 

Nanti Susah cari pacar, di usia kita makin tua? Dan bakal susah jodohnya bila pasrah diem aja?

Mendengar itu aku mau tertawa sejak aku sekolah aja aku memang tidak mau pacaran, aku punya teman banyak (beragam) tapi pure kita hanya berteman. Mungkin  ada yang aku sukai  dan terkadang ada yang menyukai tapi kita tapi kita tidak pernah pacaran.  



Dan kata iyon aku bego dalam cinta, jalan di tempat hanya sekedar suka dan mendam. Coz dia pernah posting katanya setiap orang pernah jadi kembang api untuk orang lain, dan aku kasih love banyak, kata iyon gue sok ngerti kayak gituan.  pertama kali aku pacaran dengan hijau dan terakhir dengan bebek. Okeh mereka yang kini disebut mantan, sebenarnya mereka hanya sebatas persahatan namun lebih tinggi levelnya.  

bagiku pacar adalah boleh kepo dan ngatur-ngatur untuk lebih baik. dan tidak boleh macem-macem. bagi si mama sama si abah, bawa pulang cowok waktu masih jaman sekolah adalah hal yang wajar, secara kakaku anak stm penerbangan namun kalau sudah kerja dianterin pulang sama cowok bakal jadi introgasi oleh mamak dan abah. 


Aku pernah pacaran dengan hijau dan bebek (dua mantan terindah) tadinya aku penganut paham tidak mau pacaran dulu, dan waktu jaman sma kan aku lebih mirip tukang bajaj, hehheheh
Jadi aku cuma mau menjaga diri aja (Allah seseungguhnya Yang Maha Penjaga) bukan mau cari pacar atau sok-sok mengenali siapa jodohku?  bukan juga nutup hati dan diri, tidak juga. 

Tapi aku mau Tanya deh, apa yang harus dilakukan ketika  wanita jatuh cinta? 

Hijau memang aku suka tapi tidak mau pacaran cuma karena aku selalu digosipkan dengannya, aku menerimanya tetapi tidak pernah jalan bareng. Hijau pernah mencium tanganku, tapi aku omelin, aku gak suka dia melakukan itu walaupun aku pernah suka pada sosoknya, 
sampai dia bilang kalo enggak mau aku cium tangannya, aku harus cium tangan dia(hijau), maaf ya ka hijau, aku cium tangan sama pak haji (yang dituakan) dan abah aku, memang situ siapa?

Aku pernah jalan sama bebek, aku mungkin kasihan tapi aku merasa berteman dan gak ada perasaan lebih, justru aku menyakiti hatiku dengan waktunya selalu menjemputku setiap jarak rumah kerjaan dan dia lakukan dengan ikhlas dan aku enggak mau nyakitnnya, lebih-lebih aku membohonginya (mungkin kalau dia rajin 5 waktu, mungkin aku mau lanjut dengannya).

Dan belum lama ini ada cowok gilak, dia teman sma yang dulu sifatnya cool abis, jual mahal, sekarang ngemis-ngemis perasaan ke aku, aku anggap ini sebuah ujian (karena kami berbeda kepercayaan) aku mau jalan hanya sama iyon dan kambing, karena mereka sahabatku. Wajar aku jalan berdua sama mereka, mereka kenal aku dari sma, jeleknya aku dan aku yakin mereka tidak akan berbuat buruk kepadaku.

Namun dia, seseorang yang harus aku angkat telponnya setiap aku pulang kerja, yang  sudah aku tolak dari cara halus sampai kasar tidak usah menggangguku lagi, padahal selama ini aku selalu baik dan ingin menjaga hubungan baik sama teman lama tapi dia psikopat, aku tidak mau jalan sama dia.

Masa nih dia selalu punya keinginan jalan sama aku, kemana aja, makan apa saja, dan nemenin aku ngapain aja, pas aku enggak mau jalan berdua (kecuali bertiga sama dwi, sahabat cewekku dari kelas 2 sma), dia lakukan itu sama cewek lain dan di tag ke fb biar aku liat.  Kurasa dia memang baper, karena katanya abis nonton film ngenest, mau punya pasangan (pribumi) yang matanya belo.  lah kalo iyon aja kalo ditanya sama teman-teman aku, mau gak sama aku, katanya gak mau, gak memperbaiki keturunan matanya juga (hahahahahhaahah).

Lain lagi  ada juga, yang kenal fb atau beli buku baper moment (antalogi) yang aku pernah buat cerpen disitu, yang merasa udah kenal aku banget, dia arsitek yang pernah gagal dalam rumah tangganya dan memiliki anak cowo satu. Berusaha merayuku, dan berusaha mendekatiku namun mengatai-ngatai sahabatku. Aku sebel masa dia mau traktir makan setelah aku pulang kajian tapi dia bilang masa dia mau sedekah dengan sahabat-sahabatku. aku tuh walaupun udah dewasa untuk kenalan ketemuan berdua saja yaah memang masih takut, tapi wajar gak sih dia bilang sedekah, aku pun tau diri aku tidak suka gratisan dari orang yang punya maksud lebih, karena kita tidak kenal seperti apa karakternya.bukannya aku sombong ya, aku punya rezeki dan sahabat-sahabatku punya gaji masing-masing. Tidak harus baik sama aku hanya untuk menarik perhatianku, baik saja sama orang lain, namun aku juga bisa melihatnya. Bahkan dia pernah nanya nomor wifi di rumahku untuk diisiin dan mau mengirimkan hadiah dompet wanita dari Palembang. Oh My God. Aku tidak suka dikasih hadiah kecuali ada momentnya yang tepat.

Yang aku ingat iyon pernah membelikan aku boneka babi pakai gaji pertamanya sewaktu kami lulus sma dan bulan September ketika aku berulang tahun, dan aku tertawa terbahak-bahak karena aku tidak suka boneka dan aku tidak suka babi, tapi niat iyon pada saat itu sungguh baik, jadi aku terima dengan senyuman aneh.
Aku juga ingat aku punya ritual sehabis lulus sekolah, cari kerja bareng dan kita harus bareng-bareng terus, setiap bulan aku, iyon dan kambing, jalan bareng dengan traktir gaji kami, dan itu berlangsung sampai aku punya pacar, aneh menurut iyon dan kambing, “emang ada yang mau sama loe say (botosai)” ada-lah  zigot (ngaku sahabat,ngatain zigot) aja ada yang deketin, hahahhahahahha. Setelah itu iyon punya pacar, dan kambing hijrah ke bali.

Punya pacar juga enggak pernah jalan kecuali sama kepompong (Salah satunya bebek). Kami bersahabat lama dan pacaran sebentar dan sekarang bersahabat aja, hihihi. Pacaran juga gak jauh beda, malah kita enggak bisa seasyik dulu yang jalan bareng bersama, jadi sahabat lebih baik.

Kalau dikatakan aku tidak bakal punya pacar, bukan belagu ya? Aku bisa saja nerima psikopat, yang kalau setiap obrolan pasti selalu bikin pernyataan. Dan aku tidak menjawab, aku hanya tertawa, dia bilang, gue enggak jelek-jelek amat buat loe ketawain! 
Aku bilang dalam kepercayaan yang aku yakini, komunikasi kita tidak ada faedahnya, yang penting-penting aja hubungi gue, dia langsung marah dan bilang “oohhh, berarti kalau kutub utara mencair baru gue boleh hubungi loe lagi”

Jujur gue aneh, kalau dia pikir aku yang dulu tomboy (lebih mirip tukang bajaj) dan sekarang feminim, (mungkin sekarang lebih mirip penumpang bajajnya) aku bilang aku sudah hijrah dan kita beda, dan dia bilang dia lebih suka cewek berhijab apalagi mbak-mbak indomart deket rumahnya (berhijab). Oh My God psikopat selalu punya cara untuk berhasil. Dan gue orang yang sudah patah hati, jadi gak mempan untuk kata-kata begitu. 

Namun sahabatku lainnya, mungkin khawatir karena aku suka sama seseorang, yang sekarang sudah menikah takut aku gak bisa move on. Mohon maaf banget ya Allah, Islam memang mengatur perkenalan dan pertemuan secara indah lewat taaruf, tapi aku takut.

Tidak ada yang bisa aku tawarkan tentang diriku yang hanya bisa berusaha dan berusaha memperbaiki diri.   Bukan seorang yang ahli al-quran, sholat-sholat sunah, apalagi punya standart budget beramal, aku hanya punya ide dan itu saja langsung dimentahkan oleh beberapa temanku. 

Mohon maaf bukan masalah taarufnya yang salah, hatiku yang mungkin belum mempercayai seseorang untuk bareng-bareng melakukan semuanya. Siapa yang tidak menginginkan sebuah pernikahan, bertemu dan dicintai, melayani dan mematahui, siapa yang tidak mau panen pahala dengan ibdaha nikah, semuanya pasti mau, tapi yang seperti apa calon imamku? 

diriku seperti apa, meminta seperti yang bagaimana? aku walaupun pernah pacaran dua kali dan tetap menjaga (Engkau sesungguhnya yang Maha Penjaga) tetap salah dalam syariat agama. aku yang pernah menyukai seseorang diem-diem, patah hati diem-diem dan menyembuhkan sendirian, harus tetap belajar dan menjadi lebih kuat. 

Aku bukan sombong dan sok mandiri, aku bukan pasrah dan tidak berbuat apa-apa, usaha seperti apa yang layak di lakukan seorang wanita? Bukankah tidak sama dengan laki-laki yang mengajukan dirinya? Kata mba neng usaha kita adalah memperbaiki diri dan terus berdoa. 

Maafin aku waktu, bukan aku mengundur-ngundur waktu, tapi aku rasa memang belum saatnya yang tepat bagi Allah, walaupun tidak tahu kapan pastinya. Walaupun kita tidak tahu apakah ada jodoh di dunia atau tidak? bukankah kita harus tetap bersyukur namun syukur yang seperti apa yang Allah Ridhoi?  syukur yang  bagaimana ketika kita sudah atau belum menikah?.

Aku bukan tidak mementingkan pernikahan, aku bahkan tidak mau jatuh cinta lagi. Aku mau membersihkan hatiku, agar nanti bila petunjuk Allah datang tentang seseorang, aku bisa memberikan rasa yang penuh kembali karena niat lillah karena ibadah ke Allah.

Mungkin mereka melihat aku sibuk dunia tidak berusaha dan takutnya aku belum move on dari sebelumnya. Jujur aku sudah mengikhlaskan bila “seseorang” itu sudah menikah dan bertemu kembali adalah jodoh sebagai kenalan yang pernah saling kenal. Dan apabila dia sudah menikah, berarti memang sudah takdir Allah. Aku tidak mau jahat kepada nya. 

Jujur aku berdoa untuk keluarga kecilnya yang tingga di pandeglang,  yang sekarang  sedang terkena musibah tsunami, tapi sepertinya baik-baik saja (Alhamdulillah) karena kejadian sabtu malam dan minggu sore aku melihatnya selesai kajian dua mingguan dan kami saling menyapa dengan baik. Aku tersenyum dan dia membalasnya. 

Sok tegar kata temanku, aku tidak pernah menyalahkan siapapun atas perasaanku, lagipula dia tidak berjanji apapun kepadaku. Dan ketika dia bukan jodohku masa aku harus marah, dia pun tidak pernah ada tindakan yang membuat aku special dimatanya, jadi apa yang aku tuntut darinya? Tidak ada. 
Jujur kado dariku adalah sebuah doa kebaikan dalam pernikahannya. 

dalam hati kecil terkadang aku takut mempunyai seseorang yang salah ketika bersamanya, yang harus aku terima keburukan maupun kebaikannya, aku tidak mementingkan harta atau paras, karena aku tidak memiliki itu jua. aku hanya ingin itu pilihan Allah dan dia juga menerimaku dengan segala kekurangan dan pemikiran-pemikiranku yang kadang tidak selalu positif. aku hanya ingin Allah pertemukan kami dengan cara yang baik, yang hatiku bergetar mengenalinya, itu pilihan Allah. 

Kalau kata temanku, aku maunya yang spontan, seperti Ftv, aku sama tidak mau bikin scrip ftv karena banyak keajaibannya. aku hanya bisa berdoa, siapapun yang bersamaku nantinya, dia tulus beribadah dan memperlakukanku dengan baik. Aamin

Maaf ya blogy aku jadi menjelekan temanku sendiri, aku resah dan sedih menulisnya. aku sedih aku mau kita bersama-sama hingga jannah-Nya, namun baru ide dimentahkan saja,aku marah. akhirnya aku berdiri sendiri. aku akan melakukannya sendiri dan dengan dua temanku yang mendukungnya, karena aku takut meminta tenaganya, bila dia tidak menyetujui atau ikhlas, aku tidak mau menjalankannya. 
Aku bukan sok leader, mungkin ada yang bilang aku keras, selama demi kebaikan aku mungkin aku melakukannya. 

terus support aku ya blogy, dalam perasaan yang entah apa kini jadinya. aku ingin mencintai orang lain seperti aku mencintai diriku, saudaraku dan sahabatku. 

bye blogy ...^^
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

  BENCI Siapa kau? Beraninya membenci manusia yang sama hinanya dengan dirimu Siapa kau yang masih menginjak tanah merasa sedang menjunj...