Selasa, 23 Februari 2016

Teman lama, rahasia kecil yang pernah ada

Bertemu lagi dengan teman lama, apa rasanya?
senanglah!!!! Yeahhhhhh.....
Tapi apa jadinya bila kita pernah diam-diam menyukainya?
Apa jadinya bila kita pernah memperhatikannya?
dan apa jadinya bila rahasia kecil itu, terungkap????

Gue enggak pernah mau mengakui perasaan gue kepada siapapun. Siapapun!!!
apalagi pada orang yang pernah gue sukai. Namun kepala gue bisa pecah kalau gue terus-menerus memikirkan apa yang akan terjadi!

Yach mungkin tidak terjadi apa-apa karena harapan tentang terbalasnya rasa sudah tidak terbesit sedikit pun. Apalagi bila melihatnya sudah memiliki orang yang dicintainya. Harapan untuk terbangunnya rasa itu kembali sudah sangat tidak mungkin.

Terlebih lagi gue suka bersamaan dengan teman gue yang juga suka padanya. Teman gue yang minta tolong bantuin didekatin sama dia, dan gue benar-benar tidak profesional untuk menjadi Mak Comblang!

Apa-apan ini mak combang, juga ikut-ikutan suka. Emangnya gak ada apa sasaran untuk Mak Comblang. hahahhahah (Kalau diingat-ingat lucu juga ya) Cinta dengan usia masih belia, boro-boro mikirin mau berduaan saja sama dia (Orang yang kita suka), malah takut kalau sampai tuh orang tau. Kesannya bagi gue jatuh cinta seakan Nista dan penuh dosa.

Kalau dipikir mengapa gue bisa suka sama dia, apanya yang menarik??
Kalau dibilang dia ganteng, yach lumayanlah untuk ukuran anak sma. hehheheh
tapi sejujurnya, gue benci banget sama, dia terlalu angkuh membuka hatinya untuk teman gue!
What!!! terus ngapain loe berusaha mendobrak masuk ke dalam hatinya?
Apa loe sudah gila! Jatuh cinta yang kepada orang yang seperti itu?

Gue hanya melihat, sepertinya dia memiliki perasaan yang mahal untuk sekedar diumbar-umbar.

Orang itu, orang yang gue suka, menurut gue pemarah, sensitif, dan suka marah-marah sama gue. Dan gue bisa suka sama orang kayak gitu. Entahlah, gue juga bingung. Perasaan gue kalau bisa ngobrol aja udah senang, tapi bukannya ngobrol dia malah langsung marah, jadi gue lucu sendiri sama tuh orang. Makanya gue enggak pernah marah ataupun benci.  Tapi walaupun dia suka marah-marah, bicaranya lembut! (Beda sama nyokap dengan logat bataknya, hehhehe)

 Yang paling gue suka waktu dia sedang tersenyum, Ya ampun, ribuan pohon tebu berguguran kali, menebarkan manisnya. hahahhahahha. soalnya dia enggak pernah senyum sama gue, dia selalu marah, marah dan marah. (Gue yakin tuh orang marahnya gak serius)

Tapi disisi lain gue merasa berdosa sama teman gue, karena diam-diam gue juga sama seperti dia dan lebih parahnya lagi dia enggak tahu (hikkk...hikkss...hikkksss....). jahat banget gue! tapi gimana dong terkadang gue juga senang kalau dia nyucekin teman gue ini (benar-benar jahat gue saat itu).

Kadang rasa suka bisa seperti itu yach, susah dikendalikan bila terjadi, susah dituruti bila sudah terasa, dan susah untuk berbuat apa. Tapi jujur ya, gue suka sama dia pun gue enggak punya maksud apa-apa. berharap dia tahu aja, mending enggak usah deh, apalagi mengaku dihadapannya.

Tapi bagaimana kalau rahasia kecil itu, akhirnya muncul dipermukaan? Apa yang harus loe lakukan! Malu, iya pertamanya tetapi biarlah, perasaan yang pernah terjadi, perasaan yang tempatnya disatu waktu yang sudah terangkum.

Walaupun saat ini orangnya sudah tahu, perasaan masa itu, gue enggak berharap apapun kok, enggak berharap mengembalikan perasaan itu, enggak berharap apapun. Karena gue pikir, biarkan perasaan yang telah lewat itu tetap menjadi kenangan indah dan sweet untuk sekedar dikenang kembali. bukan untuk diwujudkan apalagi dimunculkan lagi dengan minta jawaban yang berbeda.

Perasaan senang, bahagia iya, siapa yang tidak senang bertemu kembali dengan teman lamanya yang memiliki cerita sendiri dihati.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

  BENCI Siapa kau? Beraninya membenci manusia yang sama hinanya dengan dirimu Siapa kau yang masih menginjak tanah merasa sedang menjunj...